KALMers, pernah dengar soal panic attack atau serangan panik? Apa yang kamu ketahui tentang panic attack? Nah, mengawali artikel Kalmselor of the Month bulan Februari ini, Kalmselor Meity akan berbagi ilmu tentang panic attack ini, lho! Buat kamu yang penasaran simak artikel ini sampai selesai, ya!
Baca juga: Kalmselor Reisha: Mengejar Bahagia Atau Makna Hidup, Apa Bedanya? dan Kalmselor Elaine: Trik Mindfulness untuk Netralkan Rasa Cemasmu
Meity Arianty atau kerap disapa Kalmselor Meity adalah seorang Psikolog Klinis. Dalam praktiknya sebagai psikolog, Kalmselor Meity sering menangani berbagai permasalahan seperti masalah hubungan interpersonal hingga karir dan pendidikan. Selain itu, ia juga kerap kali diminta untuk membantu menangani kasus-kasus forensik, lho! Keren, ya KALMers!
Kalmselor Meity sudah bergabung menjadi Kalmselor di Aplikasi KALM sejak tahun 2020 lalu. Karena pelayanannya yang baik lah Kalmselor Meity akhirnya mendapatkan predikat Kalmselor of the Month bulan Februari ini. Wah.. Kalmselor favorit siapa, nih?
Nah, masuk pada topik utama kita soal panic attack, nih KALMers! Menurut Kalmselor Meity, panic attack atau serangan panik adalah reaksi kecemasan intens yang kemunculannya bersamaan dengan simptom fisik, seperti jantung berdegup kencang, nafas tersengal-sengal, berkeringat hebat, dan lemas serta pusing. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa ada peringatan atau peristiwa pemicu.
Serangan panik bisa terjadi kapan saja, bahkan saat pengidapnya sedang santai, makan, atau menyetir. Dalam beberapa kasus, pengidap serangan panik meyakini bahwa mereka mengalami serangan jantung, bahkan ada yang percaya ia akan gila atau mati. Hal ini dikarenakan perasaan takut berlebihan yang muncul secara tiba-tiba.
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa ketiga hal tersebut adalah hal yang sama. Namun, ternyata ada bedanya, lho! Gangguan panik adalah kondisi lanjutan dari serangan panik atau panic attack, KALMers. Jika kondisi panic attack pada seseorang berlangsung berulang kali dalam jangka waktu yang lama bisa jadi panic attack ini berkembang menjadi gangguan panik. Sedangkan kecemasan/anxiety adalah kondisi umum yang muncul akibat perasaan takut berlebihan akan suatu hal yang belum atau bahkan tidak terjadi.
“Gejala gangguan panik dan gangguan kecemasan mirip antara satu dengan yang lain, namun pada gangguan kecemasan, periode serangan umumnya lebih singkat dan tidak seserius gangguan panik,” tambah Kalmselor Meity.
Ada 2 hal yang sederhana yang dapat dilakukan :
Mengatur napas akan membantu mengurangi ketegangan dan stres yang kamu rasakan dan mengembalikan kesadaran kamu pada kondisi here and now. Napas yang mulai teratur mengubah mekanisme kerja tubuh dari sistem simpatis menjadi sistem parasimpatis sehingga kamu menjadi lebih rileks.
Cara kerja teknik ini adalah mengalihkan perhatian anda sejenak ke dalam diri sendiri. Misalnya dengan menghitung napas 4 tarikan dan 6 menghembuskan. Setelah kamu cukup rileks, istirahat sejenak dengan memejamkan mata lalu minum air.
Serangan panik sering kali muncul akibat pikiran negatif yang muncul secara tiba-tiba, misal “Jantung saya mau copot dan rasanya akan mati.” Nah, oleh karenanya kamu perlu mengganti pikiran tersebut menjadi lebih rasional yang menenangkan. Kamu bisa katakan pada diri kamu, “Tenang, aku akan baik-baik saja, ini adalah kepanikan yang sebentar lagi akan hilang.” Dengan mengubah pikiran menjadi lebih rasional, kamu akan jauh lebih lebih tenang.
Kamu juga bisa langsung menghubungi Kalmselor Meity dengan memasukkan Kode Kalmselor MEI-806 di Aplikasi KALM (unduh di sini) untuk mengkonsultasikan kondisimu, ya!
Ketika kehidupan sehari-harimu mulai terganggu akibat rasa panik ini, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Saat kamu merasa sudah tidak dapat membantu diri kamu sendiri, merasa stres hingga depresi karena putus asa dan lelah dengan kondisimu, Kalmselor hadir untuk membantu kamu.
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya