Terima kasih banyak untuk bu nurani @get.kalm karna mendengarkan cerita aku dan memberi aku motivasi serta dukungan agar terus semangat menjalani hidup, yeayyy! 🙂

Guys!!! Bagi kalian yang mau konseling ke psikolog tp ga nyaman/ga mau ketemu/ cerita langsung. Gue saranin download app @get.kalm. Gue udah coba sendiri selama seminggu lebih. Sempet ketemu konselor yang engga banget, terus gw ganti & konselor selanjutnya bener2 nyaman dan enak banget.

I just want to say thank you for starting KALM. I have mood issues since I was little and did counseling almost my whole life since I was in elementary school, but none were that helpful. So much stigma and my counselors tend to over-spiritualize. At [my university], I finally got the help I needed through their Counseling Center, but I was worried that I won't get the support I will need if I return to Indonesia after I graduate. I saw your posts about KALM when you just started and I did the free trial. I had a good experience. Knowing that resources like this is starting to be available in Indonesia encourages me to come home. So, thank you! I really respect you and your team for starting something like this that really help people like me.

Saya menggunakan app Kalm krn saya ingin ngobrol dengan expert yang sama budaya dgn saya. Untung saya mendaptakan Kalmselor yg asik dan bijaksana dalam bertanya2. Saya juga sempat rajin mengisi Gratitude Journal di app Kalm, sangat membantu kesehatan mental bgt lho!

Beberapa bulan lalu aku sempat ngalamin depresi bahkan sampai kepikiran untuk mengakhiri hidup saja. Terus aku akhirnya konseling dan konselorku nugasin aku buat bikin gratitude journal. Awalnya susah bgt karena kayanya emg ga ada. Tp dia nyadarin aku kalo, ga perlu sesuatu yg wah bgt. Aku bangun masih nafas juga itu udah disyukuri dan itu terapi yang lumayan bgt buat aku. Disitu udah ada templatenya tingggal nulis aja. Cuma 3 pertanyaan kok. Ngisinya awalnya susah tapi lama2 gampang dan lama2 bisa bikin mikit ternyata banyak bgt hal kecil yang bisa disyukuri.