Sedang Jadi Trend, Kapan Sebaiknya Mengajarkan Anak Dua Bahasa?

Description

Mengajarkan anak dua bahasa atau lebih rasanya saat ini semakin populer dalam dunia parenting, ya KALM Parents. Banyak orangtua ingin anak-anak mereka tumbuh dengan kemampuan berbahasa lebih dari satu, mengingat manfaatnya, seperti kemampuan kognitif yang lebih baik, peluang karir yang lebih luas, dan kemampuan untuk memahami budaya yang berbeda. Namun, pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak dua bahasa atau lebih?

Usia Dini adalah Waktu yang Ideal

Banyak penelitian yang bilang bahwa usia dini adalah waktu terbaik untuk memperkenalkan bahasa kedua kepada anak. Saat di usia dini, otak anak memiliki plastisitas tinggi, yang berarti mereka dapat dengan mudah menyerap dan memproses informasi baru, termasuk bahasa (Child Mind Institute, 2023). Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang diperkenalkan pada dua bahasa sebelum usia tiga tahun cenderung lebih lancar dan natural dalam kedua bahasa tersebut dibandingkan dengan mereka yang memulai belajar di usia yang lebih tua.

Mengapa Usia Dini?

  1. Kemampuan Adaptasi yang Tinggi: Anak-anak memiliki kemampuan luar biasa untuk meniru suara dan pola intonasi yang mereka dengar, membuat mereka lebih mudah menguasai aksen dan pelafalan yang benar.
  2. Perkembangan Otak: Pembelajaran bahasa pada usia dini dapat meningkatkan perkembangan kognitif. Anak-anak yang bilingual sering kali menunjukkan keterampilan problem-solving dan kreativitas yang lebih baik.
  3. Fleksibilitas Jangka Panjang: Anak-anak yang belajar dua bahasa sejak dini lebih mungkin untuk mencapai tingkat kelancaran yang lebih tinggi dan mempertahankan keterampilan bahasa tersebut sepanjang hidup mereka.

Strategi Mengajarkan Dua Bahasa

  1. Metode One Person, One Language (OPOL): Salah satu metode paling populer adalah satu orangtua berbicara satu bahasa, sementara orangtua lainnya berbicara bahasa yang berbeda. Misalnya, ibu berbicara bahasa Indonesia dan ayah berbicara bahasa Inggris. Metode ini membantu anak membedakan dan menguasai kedua bahasa secara alami.
  2. Konsistensi dan Rutin: Penting untuk konsisten dalam menggunakan kedua bahasa. Buat rutinitas harian di mana anak terpapar kedua bahasa, seperti mendengarkan cerita, menonton acara TV (didampingi orangtua), atau berbicara dalam kedua bahasa di rumah.
  3. Menggunakan Media: Buku cerita, lagu, dan program TV dalam kedua bahasa dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memperkenalkan dan memperkuat pembelajaran bahasa.

Mengajarkan anak dua bahasa tentu tidak tanpa tantangan. Salah satu kekhawatiran yang umum adalah apakah pembelajaran dua bahasa akan membingungkan anak dan memperlambat perkembangan bahasa mereka. Namun, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mungkin memulai berbicara sedikit lebih lambat biasanya akan cepat mengejar dan bahkan melebihi rekan-rekan mereka dalam keterampilan linguistik dan kognitif.

Gimana menurutmu KALM Parents? Tertarik untuk mengajarkan dua bahasa kepada anak tapi masih ragu tentang pertimbangan dampak positif dan negatifnya? Yuk, konsultasikan bersama para psikolog anak yang ada di KALM. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi website KALM, di: Daftar Video Konseling KALM.

 

Baca Artikel Lainnya

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...

Berbagai Pertanyaan untuk Membangun Koneksi dengan Anak

Membangun koneksi yang kuat dengan anak-anak adalah kunci untuk hubungan keluarga yang sehat. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui percakapan yang mendalam dan bermakna. KALM P...

7 Hal yang Wajib Kamu Tanyakan ke Diri Sebelum Punya Anak

KALMers, memiliki anak adalah keputusan besar yang akan mengubah hidup seseorang secara drastis. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memiliki anak, penting untuk bertanya pada diri sendiri be...