Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan, pendidikan, dan komunikasi. Namun, penggunaan perangkat ini secara berlebihan dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk membatasi screen time (waktu layar) dan memastikan anak-anak mendapatkan keseimbangan yang sehat antara aktivitas digital dan non-digital.
Dampak Negatif Screen Time Berlebihan
- Masalah kesehatan fisik. Menurut American Academy of Pediatrics, terlalu banyak screen time dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti gangguan penglihatan dan postur tubuh yang buruk. Anak-anak yang terpapar screen time berlebihan cenderung lebih sedikit bergerak yang bisa menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
- Gangguan tidur. Penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur anak. Bluelight yang dipancarkan oleh gadget dapat menekan produksi melatonin (hormon yang mempengaruhi kualitas tidur). Akibatnya, anak bisa jadi sulit tidur atau tidurnya tidak nyenyak. Hal ini bisa menyebabkan mood swing juga.
- Masalah perkembangan sosial dan emosional. Anak-anak yang terpapar screen time berlebihan mungkin kehilangan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya dan anggota keluarga. Interaksi sosial yang terbatas dapat memengaruhi perkembangan keterampilan sosial dan emosionalnya. Seperti empati, komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan konflik.
- Gangguan konsentrasi dan belajar. Terlalu banyak screen time dapat mengganggu konsentrasi dan proses pembelajaran anak-anak. Ketergantungan pada gadget dapat mengurangi konsentrasi mereka terhadap tugas-tugas sekolah dan aktivitas lainnya, serta mempengaruhi kualitas dan hasil belajar mereka.
Bagaimana Strategi untuk Membatasi Screen Time?
- Tetapkan batas waktu. Buatlah aturan yang jelas tentang berapa lama screen time anak. American Academy of Pediatrics merekomendasikan maksimal 1-2 jam/hari untuk anak berusia 2-5 tahun, dan waktu yang seimbang untuk anak-anak usia sekolah.
- Ajak anak terlibat dalam aktivitas non-digital. Misalnya bermain di luar ruangan, olahraga, membaca buku, atau menggambar. Aktivitas ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan baru dan mengurangi ketergantungan pada gadget.
- Ciptakan zona tanpa gadget. Tetapkan area di rumah, seperti ruang makan dan kamar tidur, sebagai zona tanpa gadget. Hal ini membantu anak fokus pada interaksi dengan orang lain dan memastikan waktu tidur yang berkualitas tanpa gangguan gadget.
- Jadilah role-model yang baik. Anak-anak sering meniru perilaku orangtua mereka. Jika orangtua juga membatasi screen time mereka dan lebih banyak terlibat dalam aktivitas non-digital, anak-anak lebih cenderung mengikuti kebiasaan tersebut.
- Gunakan teknologi dengan bijak. Jika anak-anak menggunakan gadget untuk edukasi, pastikan konten yang mereka konsumsi bermanfaat dan sesuai dengan usia mereka. Gunakan aplikasi dan permainan edukatif yang dapat mendukung pembelajaran mereka.
Membatasi screen time adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan anak. Dengan menetapkan batas yang sehat dan mendorong aktivitas non-digital, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mencapai keseimbangan yang baik antara dunia digital dan dunia nyata. Keseimbangan ini akan mendukung kesehatan fisik, emosional, dan sosial anak. Kalau KALMers Parents mengalami kesulitan untuk membatasi screen time anak, yuk diskusikan secara offline mau pun online dengan psikolog anak yang ada di KALM!
Penulis: Sofi Maharani
Editor: Ama
Referensi:
- American Academy of Pediatrics. (2016). Media Use in School-Aged Children and Adolescents. Pediatrics, 138(5), e20162592.
- Harvard Health Publishing. (2020). How screen time affects kids' sleep. Retrieved from Harvard Health
- Radesky, J. S., Schumacher, J., & Zuckerman, B. (2015). Mobile and Interactive Media Use by Young Children: The Good, the Bad, and the Unknown. Pediatrics, 135(1), 1-3.