Gagal Sukses Atau Sukses Gagal

Description [vc_row][vc_column][vc_single_image image="1625"][vc_column_text]Gagal liburan,
Gagal move on,
Gagal masuk ke perguruan tinggi idaman,
Gagal mendapatkan pekerjaan,
Gagal menjalin hubungan/ pernikahan,

Berapa banyak kegagalan yang kita harus alami tahun lalu, KALMers? Menurut sebuah studi, minggu kedua Januari adalah momen kegagalan resolusi tahun baru kebanyakan banyak orang. Apakah kamu adalah salah satu dari mereka, KALMers?

Gagal adalah hal yang normal, KALMers!


Siapa, sih, di dunia ini yang tidak pernah gagal? Namun tidak bisa dipungkiri ketika kita gagal melakukan suatu apapun, kita akan mengalami berbagai emosi negatif seperti malu, kecewa, marah, sedih, dan bingung. Pastinya tidak ada dari kita yang suka mengalami emosi-emosi negatif ini. Pada beberapa kasus ekstrim, apabila kita tidak pandai-pandai menghadapi kegagalan dan emosi-emosi negatif yang datang dengannya, kita bisa mengalami atychiphobia, atau ketakutan irasional akan kegagalan.

Tapi bagaimana cara kita bisa menghadapi dan mengelola kegagalan kita?

Simak 5 Tips dari KALM:


Definisikan Ulang Kegagalan

Tahukah kamu Thomas Alfa Edison harus mengalami kegagalan lebih dari 10.000 kali sampai dia sukses menciptakan bohlam lampu. Kegagalan sekali, dua kali, bahkan berkali-kali, belum tentu berarti kamu telah gagal total, KALMers!
Jangan Terikat Kepada Satu Jalan

Ada pencapaian yang membutuhkan kegigihan, namun ada juga pencapaian yang menuntut kamu menjadi fleksibel dan mencoba jalan lain. Buka mata dan jadilah kreatif. Jangan lupa bahwa ada banyak jalan menuju Roma.
Bandingkan Konsekuesi Mencoba Dan Tidak Mencoba

Perasaan mana yang lebih parah? Mencoba lalu gagal atau tidak mencoba sama sekali dan dihantui rasa penasaran? Syukuri dan berterima kasihlah kepada dirimu sendiri yang sudah berani untuk mencoba.
Jangan Lupakan Keberhasilan Kita

Kamu mungkin pernah mengalami kegagalan tapi kamu juga pernah berhasil. Sayangnya, secara psikologis kita lebih suka fokus kepada kegagalan kita. Yuk, ingat-ingat kembali keberhasilan yang sudah kita dapatkan.

KALM Tips: Mau cara lebih mudah mengingat kembali keberhasilanmu, KALMers? Gunakan saja Gratitude Journal dalam Aplikasi KALM yang bisa didownload di Apple App Store (link) dan Google Playstore (link). Apa itu Gratitude Journal? Baca di sini.
Alon-Alon Asal Klakon.

Pelan-pelan tidak apa-apa asal kita sampai ke tujuan. Tidak usah membandingkan diri kita dengan orang lain. Tidak usah terburu-buru. Kegagalan juga adalah salah satu langkah menuju keberhasilan kita.
Kegagalan Yang Berfaedah

Kamu bisa saja mengalami banyak kegagalan tahun lalu, KALMers. Tapi mari kita coba lihat kembali kegagalan kamu dengan perspektif baru. Apakah kamu telah belajar sesuatu yang baru? Apakah kamu lebih mengenal dirimu lebih baik? Apakah ada kesempatan baru yang terbuka karena kamu sudah mencoba?

Kegagalan kita juga bisa membantu kita mengenal diri lebih jauh lagi: kesalahan, kekurangan, dan kelemahan kita. Dari sanalah baru kita dapat memetakan cara-cara bagaimana kita bisa menjadi lebih baik.

Yuk, sama-sama belajar sukses gagal!

Jika ketakutan akan kegagalan yang kamu alami sudah sangat menganggu keseharianmu, jangan ragu untuk menghubungi Kalmselor melalui aplikasi KALM[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Baca Artikel Lainnya

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...

Sedang Jadi Trend, Kapan Sebaiknya Mengajarkan Anak Dua Bahasa?

Mengajarkan anak dua bahasa atau lebih rasanya saat ini semakin populer dalam dunia parenting, ya KALM Parents. Banyak orangtua ingin anak-anak mereka tumbuh dengan kemampuan berbahasa lebih dari s...