Jangan Katakan Ini Pada Orang Yang Memiliki Eating Disorder

Description

Eating disorders, termasuk di dalamnya anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder, memiliki angka kematian cukup tinggi di antara masalah kesehatan mental lainnya. Sayangnya karena kurangnya pengetahuan, masalah ini masih banyak disepelekan bahkan diasosiasikan dengan stereotip negatif.

Kalau kamu ingin tahu lebih lagi mengenai bulimia nervosa kamu bisa membaca di artikel ini

Apa itu Eating Disorder?

Eating disorder (gangguan makan) adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan signifikan dalam perilaku makan serta pikiran dan emosi yang terkait. Orang dengan gangguan makan seringkali mencemaskan soal makanan dan berat badan mereka.

Sering disalahartikan, gangguan makan sebenarnya bukan hanya soal perilaku tetapi juga tentang pikiran dan masalah emosional. Mengatur berat badan hanyalah cara seseorang dengan gangguan makan merespon emosi dan pikiran negatif mereka mengenai makanan dan body image. Mereka cenderung merasa malu dan bersalah jika makan berlebihan.

Oleh karena itu orang dengan gangguan makan biasanya lebih sensitif mengenai pendapat orang tentang tubuh mereka. Orang lain mungkin berusaha memberikan dukungan dengan kata-kata yang baik untuk mereka. Namun bagi penderita gangguan makan, tak jarang kata-kata baik sekali pun tidak membantu dan justru membuat mereka merasa lebih buruk.

Jika KALMers adalah seseorang yang sedang berjuang dengan gangguan makan dan merasa frustasi dengan komentar-komentar orang mengenai tubuhmu, jangan merasa sendiri. Jika ingin membicarakan mengenai hal ini, jangan ragu untuk download aplikasi KALM dan berdiskusi dengan para Kalmselor disana, ya... Kamu bisa mendownload aplikasi KALM disini

Dan jika KALMers mengenal seseorang dengan gangguan makan, perlu dipahami bahwa kata-kata di bawah ini dapat menyakiti dan menghambat pemulihan mereka, lho...

1.      “Kamu tidak terlihat seperti memiliki gangguan makan.”

Pernyataan ini sangat tidak sensitif dan seolah tidak memvalidasi apa yang sedang dialami orang lain. Gangguan makan dapat menyerang siapapun, tidak peduli bentuk tubuh mereka.

2.      “Kamu tidak bersyukur, makanlah lebih banyak!”

Hal ini membuat seseorang dengan gangguan makan merasa lebih buruk. Ingatlah bahwa mereka tidak mau makan bukan karena tidak bersyukur, tetapi ada yang salah soal persepsi mereka. Mereka akan merasa malu dan bersalah jika memaksakan diri untuk makan.

3.      “Enak ya kamu tipe yang susah gemuk.”

Hindari topik pembicaraan mengenai berat badan dengan orang yang memiliki gangguan makan ya KALMers. Orang dengan gangguan makan biasanya sangat memperhatikan berat badan, pola makan, dan penampilan orang di sekitarnya. Berkomentar mengenai berat badan kita akan membuat mereka fokus pada berat badan mereka juga. Fokuslah untuk menerima diri sendiri.

4.      “Kamu terlihat sangat kurus dan tidak sehat.”

Pernyataan tidak sehat bisa jadi bentuk keprihatinan seseorang tetapi bagi penderita gangguan makan, mereka akan mengartikan kata ‘tidak sehat’ dengan ‘lebih kurus’ yang mana adalah tujuan mereka. Mereka menghadapi berbagai kesulitan untuk mewujudkan tubuh kurus dan komentar atau pujian mengenai itu justru membuat mereka ingin mengurangi berat badan lagi dan lagi.

5.      “Badanmu terlihat bagus dan sempurna.”

Sama halnya dengan pernyataan sebelumnya, pernyataan ini mungkin terlihat baik untuk dikatakan. Namun, gangguan makan dapat membuat seseorang menafsirkan kata-kata dengan berbeda. Orang dengan gangguan makan biasanya diharuskan menambah berat badan mereka sebagai bagian dari proses perawatan. Dengan komentar tersebut mereka akan mengartikan ‘badan sempurna’ dengan penambahan berat badan dan ini dapat membuat mereka frustasi.

6.      “Akhirnya kamu makan.”

Hindari mengomentari apa yang telah dimakan oleh seseorang dengan gangguan makan kecuali itu adalah bagian dari rencana perawatan. Penderita anoreksia dan bulimia sering percaya bahwa orang lain memperhatikan apa yang mereka makan dan kemudian menghakimi mereka. Mengomentari apa yang mereka makan hanya akan mengkonfirmasi hal tersebut KALMers.

7.       “Kamu sedang diet, ya?”

Masyarakat kita terbiasa memuji penurunan berat badan seseorang. Namun, jika seseorang dengan gangguan makan mengalami penurunan berat badan dan mendapat tanggapan positif, ini dapat mendorong perilaku makan yang tidak teratur. Cobalah untuk tidak mengomentari penampilan sama sekali.

Mungkin terdengar berlebihan tapi percayalah setiap komentar mengenai makanan dan berat badan akan berdampak pada mereka lebih dari yang KALMers bayangkan. Pastikan KALMers bertanya dahulu bagaimana caranya bisa mendukung mereka ya. Mendengarkan tanpa menghakimi adalah salah satu bentuk dukungan terbaik agar mereka dapat lebih terbuka mengenai kesulitan yang dialami.

Penulis: Rachma Fitrianing Lestari

Editor: Lukas Limanjaya

Daftar Pustaka

Cowden, S. (2020, January 28). What not to say to someone with an eating disorder. VeryWellMind. https://www.verywellmind.com/what-not-to-say-to-someone-with-anorexia-or-bulimia-1138326

Ford, M. P. (2020, February 24). Eating disorders are about emotional pain – not food. The Conversation. https://theconversation.com/eating-disorders-are-about-emotional-pain-not-food-131826

Baca Artikel Lainnya

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...

Sedang Jadi Trend, Kapan Sebaiknya Mengajarkan Anak Dua Bahasa?

Mengajarkan anak dua bahasa atau lebih rasanya saat ini semakin populer dalam dunia parenting, ya KALM Parents. Banyak orangtua ingin anak-anak mereka tumbuh dengan kemampuan berbahasa lebih dari s...