Mendengarkan Tubuh Kita Sendiri (KALM X OVO Part 2)

Description

Pada tanggal 27 Mei 2021 lalu, Co-founder KALM, Karina Negara berkesempatan menjadi pembicara di acara Webinar yang diselenggarakan oleh OVO. OVO sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan keuangan digital di Indonesia. Di webinar kali ini KALM membahas mengenai busy life, produktivitas, dan juga manajemen stres. Setelah Part 1 yang bisa kamu baca di link ini, topik yang dibahas selanjutnya adalah manajemen stress. Buat yang merasa mudah stres coba, deh, disimak!

Karina Negara mendefinisikan stressor sebagai apapun yang diri kita anggap mengancam dan berada di luar kendali kita. Stressor ini akan mengakibatkan tubuh/diri kita merasa tertekan dan menjadi stres. “Di dalam psikologi ada yang namanya 3P: Pikiran, Perasaan, dan Perilaku. Jadi ketika stres, ketiga komponen ini pasti merespon,” tambahnya.

Mendengarkan Tubuh Untuk Tahu Gejala Stres

Langkah pertama untuk mengendalikan stres adalah dengan mengetahui gejala-gejalanya. Namun mengenali gejala stres mungkin lebih sulit daripada yang kita pikirkan. Sebagian besar dari kita sudah terlalu terbiasa dengan stres sehingga kita bahkan tidak tahu diri kita sedang mengalami stres - sampai akhirnya ke titik dimana kita sudah tidak bisa tahan lagi!

Oleh karena itu penting bagi kita untuk lebih peka terhadap hal-hal yang bisa jadi adalah gejala stres itu sendiri. “Listen to your body, mendengarkan tubuh kita sendiri, karena pikiran kita bisa jadi berbohong dan perasaan seringkali kita sangkal. But your body keeps the score. It will tell you if you are stressed out,” ungkap Karina.

Gejala-gejala seperti mudah merasa lelah, sakit kepala, insomnia, sakit perut seperti diare atau konstipasi, hingga kehilangan minat seksual ternyata adalah cara tubuh kita memberitahu bahwa kita sedang stres. Gejala-gejala tersebut jika diabaikan bisa jadi membawa kita ke level stres yang lebih serius atau burnout. Wah, ternyata bisa bahaya, KALMers!  

Jika ada pepatah mengatakan ‘lebih baik mencegah daripada mengobati, maka dalam Webinar KALM untuk OVO ini KALM juga akan memberikan tips mencegah stres agar tidak berujung burnout. Berikut tipsnya!

Grounding Technique

Grounding technique adalah teknik relaksasi agar kita dapat mengalihkan perasaan cemas dan merasa lebih mindful. Coba gunakan kelima panca indera kita untuk mengidentifikasi hal-hal di sekitar kita. Lihat dan dengar benda-benda yang ada di hadapanmu dan fokuskan pikiranmu pada benda tersebut. Cium aroma benda yang dapat kamu rasakan aromanya atau rasakan benda yang dapat kamu makan atau minum, kopi misalnya. Latihan ini akan membantu untuk membuatmu merasa rileks ketika kamu sedang merasa kewalahan (overwhelmed).

Akui dan Terima Perasaan

Jika untuk mengetahui gejala stres tadi kita perlu untuk bisa mendengarkan tubuh kita. Maka selanjutnya untuk mengatasi stres kita perlu mendengarkan perasaan. Cobalah untuk mengakui dan menerima apa yang kamu rasakan saat kamu sedang stres misalnya dengan mengatakan, “Aku merasa kesal,” atau “Aku merasa lelah dan frustasi.” Dengan mengakui perasaan kita berarti kita sudah satu langkah lebih maju dalam bisa mengatasinya.

Penuhi Kebutuhan Dasar

Nah, setelah perasaan, ini adalah bagian 3P yang terakhir, yaitu pikiran dan perilaku. Menjaga kebersihan diri, olahraga, istirahat dengan cukup, menjaga nutrisi tubuh, hingga menenangkan pikiran merupakan lima basic self-care untuk menjaga diri agar tetap berfungsi secara optimal. Perlu diingat, dalam melakukan self-care ada baiknya dilakukan dengan formula yang tepat, yaitu “Do-able daily & Do-able alone,” maksudnya self-care yang baik adalah yang dapat dilakukan secara rutin setiap harinya dan dapat dilakukan secara mandiri sehingga tidak menyulitkan diri kita. Menonton film atau menjaga pola makan adalah contoh self-care yang “Do-able daily & Do-able alone.”

Nah itu dia KALMers tips yang dibagikan KALM tentang cara mengatasi stres. Jangan lupa untuk ‘mendengarkan tubuh kita sendiri,’ ya!

Jika KALMers merasa kesulitan mengatasi stres dan ingin berkonsultasi dengan para Kalmselor profesional, KALMers bisa download Aplikasi KALM (link). Aplikasi KALM siap membantu KALMers untuk berkonsultasi mengenai kesehatan mental setiap saat.

Penulis: Rachma Fitrianing Lestari

Editor: Lukas Limanjaya

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...