Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bisa merespons dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu konsep yang penting untuk dipahami adalah stress language, yang mencakup empat respon utama: flight (lari), fight (melawan), freeze (membeku), dan fawn (berusaha menyenangkan). Yuk, kita bahas satu per satu bagaimana stres bisa mengendalikan cara kita bertindak!
Sebelumnya, kamu bisa cek kondisi kesehatan mentalmu GRATIS di sini: Seberapa Tingkat Stresmu Saat ini?
Pernahkah KALMers merasa ingin kabur ketika berhadapan dengan masalah? Ini adalah respon flight, di mana tubuhmu memilih untuk menghindari situasi yang menimbulkan stres. Misalnya, saat ada tugas menumpuk, dan kamu malah tergoda untuk menunda atau mencari alasan untuk tidak menghadapinya. Dalam kehidupan sehari-hari, flight bisa berarti menghindari konflik, menarik diri dari percakapan sulit, atau bahkan menghindari tugas-tugas yang menimbulkan kecemasan.
Respon ini merupakan cara tubuh untuk mencoba melindungi diri dari potensi bahaya, namun jika terlalu sering terjadi, bisa mengarah pada pola perilaku penghindaran yang tidak sehat.
Bertolak belakang dengan flight, ada juga respon fight, di mana kamu merasa perlu melawan untuk bertahan. Ketika dalam mode ini, kamu mungkin jadi lebih agresif atau konfrontatif. Misalnya, ketika ada yang mengkritik, respon pertamamu mungkin adalah membela diri dengan keras, atau mungkin merasa marah dan kesal. Respon ini memang kadang diperlukan, terutama kalau kamu memang harus mempertahankan diri. Tapi, KALMers, hati-hati jangan sampai respons ini malah memperburuk situasi, ya!
Dalam mode freeze, tubuh dan pikiran seseorang bisa mengalami kebekuan sementara. Mereka mungkin merasa terjebak dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kamu mungkin merasa bingung, tidak bisa berpikir jernih, dan terjebak dalam ketidakpastian. Kata-kata seperti, "Aku nggak tahu harus bagaimana," sering kali muncul dalam situasi ini. Secara fisik, kamu mungkin terlihat diam mematung atau bahkan terlihat tidak responsif. Dalam mode freeze, tindakan yang paling sederhana sekalipun bisa terasa sangat sulit.
Terakhir, ada respon fawn, respon stress di mana seseorang berusaha untuk menyenangkan orang lain sebagai cara untuk menghindari ancaman atau konflik. Kamu mungkin merasa perlu setuju dengan apapun yang dikatakan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhanmu sendiri. Respon ini sering kali muncul dalam hubungan yang tidak setara, sehingga merasa harus menyenangkan pihak lain untuk merasa aman.
Mengetahui cara tubuh kita merespon stres adalah langkah pertama untuk mengelolanya dengan lebih baik, KALMers. Ketika kamu menyadari bahwa kamu berada dalam salah satu mode ini, cobalah untuk berhenti sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan pikirkan tindakan yang paling sehat untuk diambil. Jika kamu merasa sudah tidak bisa mengatasinya sendiri, Kalmselor di aplikasi KALM siap membantumu!