Leher terasa kaku atau bahu tegang rasanya udah jadi keluhan sehari-hari oleh banyak orang saat ini. Apakah kamu juga sering merasakannya, KALMers? Ternyata keluhan fisik ini juga bisa juga bisa disebabkan oleh stres dan trauma emosional. Kok bisa? Yuk, simak penjelasan ini sampai selesai!
Stres bisa memengaruhi tubuh dengan cara yang sering tidak disadari, KALMers. Saat kamu merasa cemas atau tertekan, tubuhmu akan bereaksi dengan mengaktifkan respons "fight or flight." Kemudian tubuh akan otomatis mengeluarkan hormon stres seperti kortisol meningkat yang menyebabkan otot-otot, terutama di leher dan bahu menjadi tegang.
Jika kondisi penyebab stres ini berlangsung terus menerus, akibatnya hormon stres juga menjadi berlebihan. Sehingga ketegangan otot ini bisa semakin parah dan muncul rasa sakit atau kaku. Misalnya saat bekerja di bawah tekanan tinggi, mungkin tanpa kamu sadari bahumu akan cenderung terangkat atau tegang selama berjam-jam. Hal ini lama-kelamaan bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang parah.
Selain stres, emosi yang terpendam juga bisa menyebabkan otot tegang. Tubuh kita sering kali "menyimpan" emosi negatif seperti rasa takut atau sedih di area tertentu, termasuk leher dan bahu. Selain itu, trauma yang belum selesai juga bisa dapat membuat tubuh tetap berada dalam keadaan siaga tinggi atau survival mode. Kondisi ini juga akan menyebabkan tubuh stres dan otot terus-menerus tegang. Contohnya orang yang masih memendam trauma, mungkin merasakan nyeri tubuh walaupun tidak ada cedera atau sakit fisik. Sehingga sakit fisik juga bisa menjadi sinyal bahwa dirimu sedang tidak baik-baik saja, KALMers.
Jika selama ini kamu mengalami leher kaku atau bahu tegang dan belum tahu penyebab pastinya, mungkin kamu bisa lakukan beberapa tips berikut ini untuk mengatasi keluhan fisikmu.
Kalau upaya menjaga kondisi otot leher dan bahu sudah optimal dan hasil pemeriksaan dokter pun ternyata semua normal, bisa jadi trauma yang menjadi akar masalahnya. Sehingga mencari bantuan profesional seperti psikolog bisa menjadi pilihan.
Leher kaku dan bahu tegang ternyata tidak hanya masalah fisik saja, tetapi juga bisa jadi sinyal dari tubuh bahwa kondisi mentalmu sedang tidak baik-baik saja. Sehingga kondisi mentalmu pun tidak bisa diabaikan ya, KALMers. Jika kamu sedang mengalaminya, jangan ragu-ragu untuk mencari bantuan profesional ya! Saat ini kamu juga bisa dapatkan sesi konseling gratis, lho. Klik banner di bawah ini dan dapatkan berkesempatan untuk konsultasi dengan Kalmselor selama 3 hari!
Penulis: Sofi Maharani Putri
Editor: Ama