5 Fase Burnout, Kamu Yang Mana?

Description

Burnout adalah kata yang tak jarang kita dengar selama pandemi. Work from home (WFH) atau ‘bekerja dari rumah’ membuat batasan antara kerja dan istirahat menjadi buram. KALMers mungkin merasa stres, namun tidak punya cara untuk mengatasi rasa stres itu. Ditambah dengan terbatasnya kegiatan yang dapat dilakukan di dalam dan di luar rumah.

Apa Itu Burnout?

World Health Organization (WHO) menyatakan pada International Phenomenon of Diseases (ICD-11) bahwa burnout adalah salah satu fenomena pekerjaan yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. ICD tidak mengkategorikan burnout sebagai penyakit atau kondisi kesehatan mental.

Menurut WHO, burnout terjadi sebagai akibat stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Burnout ditandai dengan tiga hal berikut:

  • perasaan kehabisan energi atau kelelahan
  • perasaan negatif atau sikap sinis terhadap pekerjaan
  • berkurangnya efektivitas dan produktivitas pekerjaan

5 Fase Burnout

KALMers dapat dikatakan mengalami burnout bila merasakan ketiga hal di atas. Namun, seperti halnya penyakit apa pun, gejala burnout dapat berbeda bagi tiap individu. Pada umumnya ada 5 fase burnout yang dialami oleh orang-orang yang mengalaminya, yaitu:

Honeymoon

Saat memulai sebuah tugas baru, seseorang cenderung mengalami kepuasan kerja, komitmen, energi, dan kreativitas yang tinggi. Hal ini terutama berlaku untuk pekerjaan baru atau awal dari sebuah usaha bisnis.

KALMers mungkin mulai mengalami stres yang datang seiring dengan tanggung jawab baru yang kita miliki. Pada fase ini, penting untuk mulai menerapkan coping strategies dan melakukan self-care secara rutin untuk mendukung kesejahteraan mental kita.

Onset of Stress

Fase ini diawali dengan adanya kesadaran bahwa dalam pekerjaan, ada hari-hari yang lebih berat dari hari lainnya. KALMers juga mulai mengalami gejala stres baik secara fisik, mental, atau emosional. Level optimisme kita terhadap pekerjaan juga mulai menurun.

Chronic Stress

Fase ini dapat diamati dari adanya perubahan dalam tingkat stres yang dialami. Stres menjadi lebih intens dan lebih sering dibanding dengan fase sebelumnya. Gejala lainnya adalah turunnya motivasi dalam bekerja.

Burnout

Fase keempat adalah burnout itu sendiri. Tentu, setiap orang memiliki batas toleransi stres yang berbeda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengenal kapasitas dirimu dalam bekerja. 

Pada fase ini, KALMers dianjurkan untuk menerapkan intervensi yang dirasa paling tepat untuk mengatasi burnout dan tidak mengabaikan gejala begitu saja. Cara mengatasi burnout akan dibahas lebih lanjut di bawah ini. 

Habitual Burnout

Fase terakhir adalah di mana burnout itu sudah menjadi sebuah kebiasaan. Gejala burnout sudah menjadi bagian dari keseharianmu, sehingga KALMers cenderung mengalami masalah mental, fisik, atau emosional yang signifikan, dibandingkan dengan stres atau kelelahan pada umumnya.

Kamu Yang Mana?

Jadi KALMers kira-kira sudah sampai pada fase burnout yang mana, nih? Jangan-jangan sudah sampai ke fase Habitual Burnout. Hati-hati, ya, KALMers!

Kamu bisa memeriksa berapa persen kemungkinan kamu burnout di KALM Quiz: Apakah Aku Sedang Burnout di link ini


Lalu bagaimana cara supaya kita tidak sampai Burnout? Yuk, baca di artikel Bye-bye Burnout: Cara Mencegah Burnout. 

Penulis: Jessica Delphina

Editor: Lukas Limanjaya

Sumber:

Ahmed, N. (2021). How to deal with a year of accumulated burnout from working at home. The Conversation. Retrieved from https://theconversation.com/how-to-deal-with-a-year-of-accumulated-burnout-from-working-at-home-156018.

Burn-out an "occupational phenomenon": International Classification of Diseases. Who.int. (2019). Retrieved from https://www.who.int/news/item/28-05-2019-burn-out-an-occupational-phenomenon-international-classification-of-diseases.

Smith, M. (2020). Burnout Prevention and Treatment. HelpGuide. Retrieved from https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm#:~:text=Even%20though%20it%20may%20be,10%2Dminute%20bursts%20of%20activity.

What are the 5 stages of burnout?. Calmer. (2020). Retrieved from https://www.thisiscalmer.com/blog/5-stages-of-burnout.

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...