Bye-bye Burnout: Cara Mencegah Burnout

Description

KALMers sudah tahu belum, apa itu burnout dan fase-fasenya? Kalau belum tahu, kamu bisa baca penjelasannya di artikel “5 Fase Burnout, Kamu Yang Mana?”. Lalu bagaimana caranya supaya kita tidak sampai mengalami burnout? 

Berikut adalah beberapa hal yang dapat KALMers lakukan untuk bisa mencegah burnout:

Akui Kepada Diri Sendiri

Akui bahwa stres yang kamu alami sudah melebihi kapasitas dirimu untuk dapat bekerja dengan optimal. Stres itu juga sudah mendisrupsi kesehatan mental atau wellbeing mu.

Kalau bisa, cari penyebab spesifik burnout-mu, apakah karena tuntutan tempat kerja/atasan, atau karena tuntutan dirimu sendiri? Bila itu berasal dari diri, tanyakan apa alasanmu bekerja begitu keras? Menurut penelitian, uang banyak belum tentu menjamin kebahagiaan kita. Pada nyatanya, kita akan sulit bahagia bila kesehatan mental kita terabaikan. 

Self-care

Perawatan diri adalah sesuatu hal yang tidak dapat kita hindari, baik bagi KALMers yang merasa burnout atau yang tidak. Bentuk perawatan diri sangatlah banyak dan beragam. Pembahasan mengenai self-care dapat ditemukan pada konten-konten KALM lainnya, yang terdapat di aplikasi KALM (dapat di download di sini).

Membuat Jadwal Rutin

Bila KALMers bekerja dari rumah, mulailah rutinitas memulai dan berhenti bekerja pada waktu yang sama setiap harinya. Sehingga ada batasan waktu dalam bekerja.

Memisah Area Bekerja dan Bersantai

Jika memungkinkan, pisahkan area bekerja dan bersantai. Contoh: bila kamu harus menggunakan meja yang sama untuk keduanya, kamu dapat memasukkan peralatan kerjamu ke dalam sebuah tas saat jam kerja selesai. Dengan demikian, ada perubahan suasana pada area tersebut, sehingga tidak membuatmu memikirkan pekerjaan di saat bersantai.

Kegiatan di Luar Pekerjaan

Sisakan waktu dalam harimu untuk melakukan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan seperti: berbincang dengan orang lain, mencoba makanan baru, melakukan hobi, atau berolahraga.

Riset membuktikan bahwa olahraga dapat meningkatkan mood. Saat kita berolahraga dengan mengikuti panduan video, sekedar mengikuti instruksi yang diberikan dapat memberikan kelegaan pada pikiran kita yang lelah. 

Yuk, Sama-sama Mencegah Burnout

Itulah informasi singkat mengenai fase dan cara mengatasi burnout. Semoga informasi ini dapat membantu KALMers yang sedang kelelahan dengan situasi yang berubah selama pandemi ini, ya! Bila KALMers merasa membutuhkan bantuan profesional, jangan ragu untuk menghubungi konselor profesional yang dapat diakses melalui layanan pada aplikasi KALM. 

Penulis: Jessica Delphina

Editor: Lukas Limanjaya

Sumber:

Ahmed, N. (2021). How to deal with a year of accumulated burnout from working at home. The Conversation. Retrieved from https://theconversation.com/how-to-deal-with-a-year-of-accumulated-burnout-from-working-at-home-156018.

Burn-out an "occupational phenomenon": International Classification of Diseases. Who.int. (2019). Retrieved from https://www.who.int/news/item/28-05-2019-burn-out-an-occupational-phenomenon-international-classification-of-diseases.

Smith, M. (2020). Burnout Prevention and Treatment. HelpGuide. Retrieved from https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm#:~:text=Even%20though%20it%20may%20be,10%2Dminute%20bursts%20of%20activity.

What are the 5 stages of burnout?. Calmer. (2020). Retrieved from https://www.thisiscalmer.com/blog/5-stages-of-burnout.

 

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...