Bagi sebagian orang, melakukan konseling bukanlah hal yang mudah. Berbicara dengan orang yang belum dikenal, apalagi tentang masalah pribadi memang akan terasa sulit dan aneh ya, KALMers. Kamu mungkin bingung cara memulai cerita, merasa takut dihakimi, atau takut ceritamu disebarluaskan. Ketakutan-ketakutan inilah ya mungkin membuatmu ragu untuk mulai melakukan konseling.
Masih ragu akan manfaat konseling, yuk, baca artikel ini untuk tahu lebih banyak soal manfaat-manfaat konseling!
“Bagaimana aku harus mulai bercerita?”
“Bagaimana jika Konselor-nya menganggapku lebay jika aku cerita soal ini?”
Apakah kamu pernah memikirkan hal-hal tersebut? KALMers, memutuskan untuk melakukan konseling saja sudah satu kemajuan yang luar biasa. Jangan sampai kemajuan tersebut kamu tunda hanya karena bingung memikirkan apa harus dikatakan saat sesi konseling.
Psikolog/Konselor bukan hadir untuk mengekspos/menghakimi kelemahanmu kok. Mereka hadir untuk mendengarkan dan membantu. Percayalah, begitu kamu mulai berbicara dan terbuka dengan mereka, ketakutan/kecemasan awal kamu akan berkurang karena mereka dibekali kemampuan untuk mendengarkan dan memberimu rasa aman.
Psikolog/Konselor terikat oleh peraturan ketat mengenai privasi klien. Mereka tidak dapat memberikan informasimu kepada siapapun tanpa izin tertulis darimu. Namun ada pengecualian jika mereka merasa yakin bahwa kamu bisa saja membahayakan diri sendiri atau orang lain. Dalam kasus tersebut mereka memiliki tugas profesional untuk mencegah bahaya dengan menghubungi pihak lain ya. Seizin hukum/peraturan yang berlaku tentunya.
Kunci konseling adalah merasa nyaman dengan Psikolog/Konselormu. Makanya tidak disarankan untuk langsung memulai percakapan berat agar kamu tidak canggung. Kamu bisa mulai memperkenalkan dirimu, membicarakan hobi, atau kesibukanmu saat ini. Namun tenang KALMers, Psikolog/Konselor biasanya sudah dibekali kemampuan untuk membangun rapport/trust ini. Jika KALMers kesulitan memulai percakapan, kamu bisa membiarkan mereka memandu percakapan ya.
Alih-alih memulai ceritamu dengan kisah trauma di masa lalu, kamu bisa mulai bercerita tentang stressor yang kamu hadapi akhir-akhir ini selagi membangun koneksi dan kepercayaan pada Psikolog/Konselor. Nah, setelahnya di sesi-sesi selanjutnya kamu mungkin akan lebih nyaman membicarakan hal-hal yang lebih dalam dan personal.
Terakhir, Psikolog/Konselor biasanya akan menanyakan kebutuhan atau masalah apa yang ingin kamu atasi dalam konseling. Selain itu juga hal-hal apa saja yang telah kamu coba lakukan untuk mengelola kesehatan mentalmu selama ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai apa yang kemungkinan akan berhasil dan apa yang tidak dalam membantumu nantinya.
Nah, jadi begitu KALMers. Pada sesi konseling pertama Psikolog/Konselor mungkin akan menanyakan banyak pertanyaan tentangmu. Kamu juga bisa mengobrol tentang harapanmu melakukan konseling atau berapa lama sesi konselingmu nantinya.
Konseling pertama mungkin akan terasa melelahkan, tapi bukan berarti ini hal yang buruk. Proses ini normal kamu alami karena membicarakan hal-hal yang emosional dan personal nyatanya memang menguras energi.
Jika kamu ingin memulai pengalaman konselingmu dengan KALM, kamu bisa mengunduh Aplikasi KALM di sini! Dengan KALM kamu bisa melakukan konseling secara Online kapan pun dan dimana pun. Kamu juga bisa memilih dengan metode apa kamu akan konseling, Chat Counseling atau Video Counseling.
Nah, bagaimana KALMers? Jangan ragu lagi untuk konseling ya. KALM ada karena #KamuPerluCerita
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya
Sumber:
Bennet, T. (2020, January 9). 7 professional tips that will help you prepare for your first counseling session. ThriveWorks.com. Retrieved from: https://thriveworks.com/blog/tips-prepare-first-counseling-session/