Codependent Relationship: Apa itu & Bagaimana Tandanya?

Description

Apakah pasanganmu tipe orang yang sulit berjauhan darimu? Dia selalu butuh persetujuan dari kamu dalam mengambil keputusan? Kamu sering merasa dimanipulasi atau dijebak? Jika bukan pasanganmu, jangan-jangan justru kamu yang seperti itu. Bisa jadi kamu terjebak dalam Codependent Relationship, lho!

Apa itu Codependent Relationship dan bagaimana tandanya? Baca sampai selesai artikel KALM yang satu ini!

Apa itu Codependent Relationship?

Para ahli mengatakan bahwa Codependent Relationship adalah pola perilaku dimana satu pihak menjadi sangat membutuhkan dan bergantung pada pihak lain. Pihak lain pun merasa perlu ‘dibutuhkan’ untuk merasa berharga. Jika digambarkan, hubungan Codependent ini terdiri dari dua tipe orang, yaitu si Pemberi dan si Penerima. Si Pemberi menjadi pihak yang sangat bergantung dan membutuhkan, dan si Penerima merasa ingin dibutuhkan dan berkewajiban menyediakan semua kebutuhan Penerima. Inilah mengapa Codependent Relationship biasanya menyebabkan ketergantungan.

Lho, bukannya seharusnya memang begitu? Bukankah saling bergantung adalah hal yang baik dalam hubungan?

Dependent VS. Codependent

Penting untuk memahami perbedaan antara saling bergantung (Dependent) yang bisa jadi hal positif dan baik dalam hubungan, dan ketergantungan (Codependent) yang berbahaya. Lalu apa bedanya?

Hubungan yang yang saling bergantung akan seimbang. Kamu dan pasangan akan saling mengandalkan dan mendukung satu sama lain, memberi serta menerima dengan sepadan. Kalian cukup secure untuk berjauhan satu sama lain dan tetap saling percaya. Hubungan tersebut bukanlah tolok ukur rasa keberhargaan diri (Self-Worth) kalian masing-masing. Sedangkan orang yang Codependen, keberhargaan diri mereka bergantung dari cara pasangan memperlakukan mereka. Pihak Pemberi baru merasa berharga jika mereka dibutuhkan oleh pasangan dan Penerima merasa berharga jika semua kebutuhannya dipenuhi oleh pasangan.

Tanda-tanda Kamu Terjebak dalam Codependent Relationship

Tidak Merasakan Kebahagiaan Bersama Pasangan

Kamu merasa bahwa kehadiranmu dalam hubungan hanyalah sebuah kebutuhan, bukan keinginan. Tidak ada banyak kasih sayang dalam hubunganmu. Kamu juga sering merasa kesepian karena pasangan tidak mendukungmu.

Tidak Ada Batasan

Tanda yang paling identik dari Codependent Relationship adalah hilangnya batasan. Si Penerima yang tidak peduli dengan batasan si Pemberi, dan si Pemberi yang tidak mampu mengkomunikasikan batasannya secara jelas. Jadi, satu orang mengendalikan dan manipulatif, dan lainnya terlalu patuh dan gagal untuk menegaskan keinginannya.

Komunikasi yang Buruk

Orang yang terjebak dalam hubungan ini sulit berkomunikasi secara efektif. Bagaimana tidak, Pemberi sering tidak menyadari keinginan dan kebutuhannya sendiri, dan ketika dia menyadarinya, dia mungkin enggan untuk mengungkapkannya. Dia mungkin merasa bahwa merawat dan menuruti orang lain adalah hal yang terpenting. Sedangkan Penerima memiliki kebiasaan tidak jujur karena ingin mempertahankan kendalinya.

Merasa Stres di Sekitar Pasangan

Kamu jadi sering merasa kesal dan frustrasi dengan pasangan. Pemberi sering merasa stres karena harus memenuhi kebutuhan pasangan, sementara si Penerima sering merasa tidak aman karena ditinggalkan oleh Pemberi. Keduanya takut sendirian, tetapi tidak merasa bahagia jika bersama.

Sulit Mengakhiri Hubungan

Hubungan jenis ini bisa jadi sangat toxic, tapi walau begitu kamu sulit untuk mengakhirinya. Kamu mungkin berpikir bahwa kamu memilih orang yang salah tapi sulit melepaskannya. Hal ini dikarenakan pasangan yang terjebak dalam hubungan ini sudah saling bergantung satu sama lain.

Yuk, Coba Berubah…

Jika kamu merasa dirimu terjebak dalam Codependent Relationship, penting untuk mengakuinya dan mulai memperbaikinya menjadi hubungan di mana setiap orang dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri. Mungkin awalnya sulit, tapi cobalah untuk belajar menghargai dan mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Saat itulah kamu dapat mengubah hubunganmu menjadi hubungan yang sehat, saling mencintai, dan saling bergantung.

Baca juga artikel lainnya tentang hubungan romantis di sini: Tolong, Aku Fobia Jatuh Cinta! (Philophobia Part 1)Takut Jatuh Cinta, Aku Bisa Apa? Philophobia, Part 2Hubungan yang Sehat, Seperti Apa?

Jika kamu merasa kesulitan untuk bisa mengubah hubunganmu untuk menjadi sehat, jangan ragu untuk menghubungi pihak profesional. Kalmselor di Aplikasi KALM siap membantumu membekali berbagai skills untuk membina hubungan yang lebih sehat. Segera unduh Aplikasi KALM di sini!

 

Penulis: Rachma Fitria

Editor: Lukas Limanjaya

Sumber:

Fort Behavioral Health. (2021, May 25). 9 warning signs of a codependent relationship. fortbehavioral.com. Retrieved from: https://www.fortbehavioral.com/addiction-recovery-blog/9-warning-signs-of-a-codependent-relationship/

Sun, F. (2014, August 07). Are you in a codependent relationship? WebMD. Retrieved from: https://www.webmd.com/sex-relationships/features/signs-of-a-codependent-relationship

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...