Post-Graduation Depression: Kondisi Psikologis Pasca Wisuda

Description

KALMers yang baru lulus kuliah, apakah kamu sedang merasa cemas, frustrasi, hilang arah dan semangat, atau sedih berkepanjangan? Entah bingung memikirkan apa yang akan dilakukan setelah lulus, cemas mencari pekerjaan, atau tidak siap berpisah dengan kehidupan perkuliahan. Bisa jadi kamu mengalami Post-Graduation Depressionlho! Memangnya apa itu? Simak Penjelasan KALM berikut!

Apa itu Post-Graduation Depression?

Post-Graduation Depression adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesedihan yang ekstrim dan gangguan melakukan aktivitas sehari-hari yang terjadi pada para lulusan baru setelah lulus dari bangku perkuliahan. Istilah Post-Graduation Depression memang tidak tertulis dalam DSM-V (pedoman diagnosis Internasional) tetapi penelitian telah menemukan bahwa ini benar terjadi. Bahkan dapat berdampak serius bagi orang yang mengalaminya, lho KALMers!

Mengapa Ini Bisa Terjadi?

Menurut Dr. Lotes Nelson, Konselor Kesehatan Mental di Southern New Hampshire University mengatakan bahwa ini terjadi karena beberapa hal. Rasa tidak nyaman karena harus beradaptasi dengan perubahan, ketakutan akan hal atau masa depan cenderung blur dan tidak diketahui, atau bahkan Quarter Life Crisis.

Ya, mahasiswa yang baru saja lulus kebanyakan berada pada usia Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis, dalam banyak kasus biasanya juga dilengkapi dengan krisis emosional seperti rasa kesepian, isolasi, ketidakmampuan dan keraguan diri, ditambah dengan ketakutan akan kegagalan. Jadilah Post-Graduation Depression.

Apa Saja Gejala Post-Graduation Depression?

Saat mengalami Post-Graduation Depression seseorang dapat merasa sendirian, sedih tanpa sebab yang jelas, motivasi menurun, tidak bersemangat, kehilangan minat pada hal-hal yang menyenangkan, kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa ia lakukan, dan putus asa. Selain itu, dilansir The Washington Post, Psikolog Sheryl Ziegler mengatakan bahwa sangat umum orang yang mengalami ini memiliki perspektif negatif yang kuat tentang apapun, kehilangan motivasi hanya untuk sekadar bangun dari tempat tidur, juga kesulitan memotivasi diri untuk mendapatkan pekerjaan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Sebelumnya, KALMers perlu memahami dulu bahwa depresi bukanlah masalah yang sepele, ya. Melakukan self-diagnose sangatlah tidak dianjurkan dalam hal ini. Jika kamu merasa mengalami gejala-gejala di atas akan sangat dianjurkan untuk menghubungi profesional di bidang kesehatan mental.

Aplikasi KALM bisa membantumu berkonsultasi dengan para Kalmselor lebih mudah hanya dengan mengunduhnya (klik di sini). Di Aplikasi KALM, kamu bisa memilih sendiri dengan siapa kamu ingin berkonsultasi.

Nah, beberapa hal berikut adalah rekomendasi aktivitas yang dapat kamu lakukan sebagai media koping dan meningkatkan mood untuk menghindari potensi Post-Graduation Depression.

1. Be Active!

Salah satu keuntungan dari lulus kuliah adalah kamu jadi memiliki waktu lebih untuk melakukan hobi. Jadi manfaatkan itu. Luangkan waktumu untuk berolahraga misalnya. Olahraga telah terbukti membantu orang yang berjuang melawan depresi. Banyak orang melaporkan bahwa olahraga membantu mereka merasa lebih baik.

Selain olahraga, kegiatan lain seperti belajar memasak atau membaca buku. Be active, lakukan hal-hal menyenangkan yang tidak bisa kamu lakukan selama sibuk berkuliah!

2. Jaga Hubungan dengan Teman-teman

Saat lulus kuliah dan teman-teman sudah tidak berada dalam satu kota yang sama, tentunya hal yang wajar untuk merasa kehilangan. Namun itu bukan halangan untuk tetap berteman kan? Kamu masih tetap bisa menjaga hubungan dengan teman-teman secara online.

Selain itu, pastikan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman-temanmu di rumah. Meskipun KALMers mungkin memiliki jadwal yang sangat berbeda dengan teman-teman, jadwalkan untuk bertemu dan melakukan sesuatu yang disukai.

3. Ikut Organisasi atau Komunitas

Jika dulu banyaknya tugas-tugas kuliah yang menghalangimu untuk mengikuti kegiatan organisasi, maka inilah saatnya. Cobalah untuk mengikuti kegiatan volunteering atau bergabung dalam komunitas yang dapat membantumu tetap terhubung dengan orang lain. Hal ini selain membantumu terlepas dari perasaan kesepian dan terisolasi juga membantu KALMers memperluas jaringan pertemanan, lho! Siapa tahu lewat kegiatan ini kamu dapat tawaran pekerjaan.

Baca artikel lain tentang depresi di sini: Sedih atau Depresi Klinis, Apa Bedanya?Mengenal Depresi Lebih Dalam (Bagian 1): Disorder Depresi Mayor

Jadi bagaimana menurutmu, KALMers? Itu tadi adalah sekilas informasi tentang Post-Graduation Depression ya. Semoga artikel ini bermanfaat!

 

Ditulis oleh: Rachma Fitria

Diedit oleh: Lukas Limanjaya

Sumber:

Fernandez, R. M. (2017, August 06). There’s such a thing as post-graduation depression. I know: I had it. The Washington Post. Retrieved from: https://www.washingtonpost.com/national/health-science/theres-such-a-thing-as-post-graduation-depression-i-know-i-had-it/2017/08/04/4d163c6a-618d-11e7-a4f7-af34fc1d9d39_story.html

Ismayilova, A. (2020, January 14). What is post-graduation depression and how to overcome it. Southern New Hampshire University. Retrieved from: https://www.snhu.edu/about-us/newsroom/2020/01/post-graduate-depression

Baca Artikel Lainnya

Bertumbuh Setelah Pulih dari Trauma Menurut Kalmselor Jessica

Peristiwa traumatis memang sebuah pengalaman yang tidak mudah dan sering membuat kita ingin menghapus ingatan tentangnya begitu saja. Tapi menurut Kalmselor Jessica, manusia itu selalu punya kapasi...

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...