Hai, KALMers! Kembali lagi di edisi Kalmselor of the Month bulan November! Setelah minggu lalu kita berkenalan dengan Kalmselor Fira di artikel: Pentingnya Self-Healing Bagi Psikolog (Kalmselor of The Month: Cut Maghfirah F), saat ini ada Kalmselor Laras yang siap berbagi cerita!
Sudah nggak sabar? Berikut rangkuman wawancaranya!
Larasati Margaretha atau akrab disapa Kalmselor Laras merupakan salah satu yang terpilih menjadi Kalmselor of the Month bulan ini, KALMers! Wah, selamat ya! Ini sudah tahun ketiganya di KALM, lho! Tidak hanya berpraktik di KALM, saat ini ia juga aktif berpraktik pribadi di rumah dan membantu memberikan konseling di Satgas Covid-19.
Kalmselor Laras sudah tertarik di bidang psikologi sejak ia masih SMA. Dulu saat teman-temannya lebih suka bercerita, ia merasa kalau mendengarkan justru adalah kelebihannya. Bisa mendengarkan orang bercerita adalah hal yang menarik baginya karena dengan begitu ia bisa memahami apa yang dialami orang lain dan memberikan solusi atas permasalahan yang dialami. Itulah alasannya memutuskan mengambil jurusan psikologi.
Saat berkuliah jenjang S1, Kalmselor Laras bisa dibilang cukup berprestasi. Ia menamatkan gelar sarjananya hanya dalam kurun waktu 3 tahun, KALMers! Keren, ya! Ia sangat tertarik dengan bidang klinis terutama masalah-masalah abnormal. Menurutnya masalah abnormalitas bukan hanya sekadar memberi label kondisi mental tertentu, dengan memahaminya lebih jauh kita bisa memberikan pertolongan yang tepat.
Saat ditanya mengenai pencapaian selama menjadi psikolog, Kalmselor Laras menyebutkan bahwa pencapaian bukanlah hal yang utama baginya. Selama ia bisa memberikan yang terbaik bagi setiap klien yang datang padanya, itu adalah pencapaian yang nyata.
“Pencapaian bagi aku pribadi sebenarnya lebih ke keinginanku untuk terus belajar, sih. Bukan bentuk penghargaannya, tapi ya proses ketika aku mau terus belajar untuk memberikan yang terbaik untuk klien-klienku gitu,” ucapnya.
Tapi, ngomongin soal penghargaan, Kalmselor Laras juga sempat terpilih jadi Kalmselor of the Year tahun 2020, lho KALMers!
Nah, kali ini membahas soal self-care. Self-care adalah hal yang krusial bagi seorang psikolog. Oleh karena itu, bagi Kalmselor Laras sendiri, basic self-care tetap hal yang utama. Ia sangat senang melakukan Me Time dan olahraga untuk mengisi ulang energinya.
Di samping basic self-care, ada yang menarik, nih dari menu self-care Kalmselor Laras. Ternyata ia suka membuat prakarya di tengah-tengah kesibukannya, lho! Ia sudah suka membuat kerajinan tangan sejak masih kuliah. Hingga saat ini ia masih sering melakukannya sebagai media untuk koping stres. Membuat prakarya bisa membuatnya merasa rileks dan kembali fokus.
Selain membuat prakarya, tak lupa ia juga menyinggung soal membuat batasan. Batasan sangat penting untuk membagi fokusnya pada aktivitas sehari-hari. “Kalau bisa harus stay strict sama jam kerja, ya.”
Konseling sebenarnya adalah salah satu bentuk terapi. Kenapa? Karena dengan mengobrol dan mengekspresikan apa yang dirasakan kita bisa merasa lebih lega. Jangan takut untuk konseling dengan pihak profesional karena kami dibekali berbagai kemampuan untuk mendengarkan dan memberi feedback yang tentunya tidak judgemental.
Jadi begitu, KALMers! Kamu bisa memulai konselingmu dengan Kalmselor Laras dengan memasukkan kode Kalmselor LAR-605 di Aplikasi KALM-mu! Jika belum mengunduhnya, kamu bisa unduh Aplikasi KALM di sini, ya!
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya