Jadi Sering Dikatain Baperan, Jangan-jangan Kamu Emotionally Drained

Description

KALMers, tinggal berapa persen energimu saat ini? Masih semangat menjalani hari atau sudah ingin rebahan di kasur? Sama halnya dengan baterai, kondisi mental dan emosional manusia juga bisa naik turun. Hal ini sangat wajar mengingat situasi dan kondisi yang kita jalani pun fluktuatif. Namun, jika kondisi mental dan emosionalmu terus-menerus di level rendah, kamu perlu berhati-hati. Jangan-jangan kamu sedang mengalami emotionally drained!

Apa itu Kondisi Emotionally Drained?

Secara terminologi, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, emotionally drained bisa diartikan sebagai kondisi terkurasnya emosi. Melansir Healthline, emotionally drained atau emotionally exhausted adalah kondisi ketika seseorang merasa sangat terkuras secara emosi akibat stres yang bertubi-tubi baik yang bersumber dari masalah pekerjaan atau masalah dalam kehidupan pribadi, KALMers. Tak jarang istilah emotionally drained juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi burnout.

Tanda-tanda Kamu Sedang Emotionally Drained?

Lalu apa saja sih, tanda-tandanya jika kamu mengalami emotionally drained? Kamu bisa cek sendiri kondisimu saat ini.

1. Jadi Mudah Marah

Apakah kamu jadi mudah marah akhir-akhir ini, KALMers? Ketika emosi kita sedang terkuras, kita cenderung lebih sulit mengendalikan ledakan amarah yang tiba-tiba muncul. Kamu mungkin jadi sangat mudah merasa terganggu oleh hal-hal negatif di sekitarmu, mudah merasa jengkel, dan kehilangan kesabaran. Kondisi terburuknya kamu bahkan bisa melampiaskan rasa frustrasimu pada orang-orang terdekatmu.

2. Gampang Cemas

Sebagai akibat dari kelelahan yang berlebihan, kamu akan merasa lebih stres dari biasanya. Akhirnya serangan kecemasan menjadi rutinitas sehari-hari. Kamu jadi lebih gugup dari biasanya, sulit mengambil suatu keputusan, hingga takut membuat kesalahan-kesalahan kecil. Kamu mungkin jadi sulit berpikir rasional dan mengkhawatir hal-hal yang tidak perlu.

3. Lelah yang Berkepanjangan

Banyak orang berpikir bahwa orang yang kelelahan akan mudah tertidur, namun hal ini tidak berlaku saat kamu kelelahan secara emosional. Ketika kamu sedang emotionally drained, tidur 20 jam sehari atau minum 3 gelas kopi dalam sehari tidak akan mengurangi rasa lelahmu. Kamu akan tetap merasa lelah sepanjang hari meskipun sudah beristirahat. Kelelahan ini akan terbawa ke hari berikutnya yang menyebabkan kelelahan konstan sepanjang hari.

4. Lebih Sensitif

Jika sudah berada pada titik di mana kamu bisa menangis hanya karena mendapat teguran kecil dari atasanmu, kamu mungkin sedang benar-benar dalam keadaan tidak baik, KALMers. Ketika kita lelah baik secara fisik maupun mental, kita kehilangan kekuatan untuk mengatasi berbagai situasi, bahkan yang sederhana sekalipun. Kamu juga sangat mungkin tiba-tiba menangis di depan rekan kerja, teman, atau bahkan orang asing secara acak.

5. Mual dan Pusing

Merasa mual dan pusing adalah tanda bahwa kamu perlu istirahat secepatnya. Hal ini terjadi karena kamu sangat stres sehingga tubuh sudah tidak tahan lagi dan mengalami gangguan. Setiap kali seseorang mengalami gangguan mental, gangguan tersebut akan secara alami bermanifestasi secara fisik. Terutama jika kamu memiliki penyakit pada saluran pencernaan, misalnya maag. Stres bisa memicu gejala maag muncul kembali.

Hal yang Bisa Dilakukan

Lalu apa yang bisa kamu lakukan jika mengalami emotionally drained?

Jauhi atau Hilangkan Sumber Stres

Cara terbaik untuk mengatasi stres adalah dengan menghilangkan stresornya (jika memungkinkan). Jika lingkungan kerjamu yang menyebabkan energi emosionalmu terkuras, pertimbangkan untuk berganti pekerjaan atau perusahaan. Jika deadline tugas yang menyebabkan stres, selesaikan tugas secepatnya agar kamu bisa merasa lega.

Mindfulness

Istilah mindfulness saat ini sepertinya sudah mulai familiar di telinga orang Indonesia. Lebih dari sekadar trend, teknik mindfulness sudah diakui secara ilmiah dapat mengurangi stres dan kecemasan dan dapat menjadi penyebab utama emotionally drained, KALMers. Dengan berlatih mindfulness kamu bisa fokus dengan apa yang terjadi dan perasaanmu saat ini. Mindfulness juga membantumu mengalihkan perhatian dari pikiran negatif. Kamu bisa mencobanya dengan meditasi, yoga, latihan pernapasan, berjalan-jalan di alam, atau menulis jurnal untuk menuangkan perasaan dan pikiranmu.

Cari Bantuan Profesional

Seseorang bisa menjadi emotionally drained adalah hasil dari kejadian-kejadian dalam hidup kita yang tidak selaras, baik itu pekerjaan, keluarga, atau apa pun di antaranya. Sangat penting untuk mempersempit akar masalahnya. Kamu bisa meminta bantuan profesional untuk  mengevaluasi kembali bagaimana kamu menjalani hidup selama ini supaya kesejahteraanmu kembali optimal.

Jangan ragu untuk menghubungi Kalmselor di Aplikasi KALM untuk mengonsultasikan berbagai permasalahanmu. Kamu bisa lihat daftar Kalmselor di https://get-kalm.com/id/daftar-konselor/ untuk memilih dengan siapa kamu ingin berkonsultasi, KALMers. KALM ada karena #KitaPerluCerita.

 

Penulis: Rachma Fitria

Editor: Lukas Limanjaya

Sumber:

Cafasso, J. (2021, September 09). Emotionally exhaustion: what it is and how to treat it. Healthline:  https://www.healthline.com/health/emotional-exhaustion

IDSMed. (2019, January 28). 8 signs you’re mentally and emotionally exhausted. IDSMed: https://www.idsmed.com/news/8-signs-youre-mentally-and-emotionally-exhausted/400.html

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...