KALMers, apakah kamu pernah berada di situasi di mana terlalu banyak pilihan sampai membuatmu kebingungan memutuskan sesuatu? Setiap hari kita dihadapkan pada pilihan, baik pilihan kecil, contohnya, “Mau makan apa hari ini?”, maupun pilihan besar misal, “Haruskah aku melanjutkan studi pada bidang yang kuinginkan?”. Banyaknya pilihan-pilihan yang harus kita lakukan setiap harinya tidak jarang lalu membuat kita merasa kewalahan dan tidak nyaman. Jika kamu merasakan hal ini, mungkin kamu sedang mengalami apa yang disebut dengan decision fatigue. Apa itu? Simak artikel ini hingga akhir yuk, KALMers!
Jadi KALMers, istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan mengenai kondisi kewalahan dalam mengambil keputusan disebut decision fatigue. Kondisi ini merupakan sebuah fenomena psikologi yang menjelaskan mengenai keterbatasan kemampuan atau kapasitas seseorang dalam membuat keputusan.
Banyak faktor yang menyebabkan decision fatigue ini bisa terjadi, salah satu hal yang paling berpengaruh berkaitan dengan banyaknya keputusan yang harus diambil setiap hari. Semakin banyak hal yang perlu diputuskan setiap harinya akan menyebabkan kamu kelelahan secara mental. Besar kecilnya konsekuensi dari keputusan yang dibuat juga berperan sebagai penyebab decision fatigue. Membuat keputusan dengan konsekuensi yang besar tentu lebih sulit daripada keputusan dengan konsekuensi ringan, kan? Selain itu, seberapa kompleks keputusan yang harus dibuat, tingkat stres-mu saat membuat suatu keputusan, dan apakah keputusan tersebut dapat mempengaruhi orang lain secara signifikan atau tidak juga bisa menjadi pemicu.
Terlebih pada kondisi pandemi seperti sekarang, banyak hal dan kegiatan yang menjadi sulit diputuskan, kan? Apalagi jika menyangkut kesehatan. Contohnya nih, KALMers, transportasi apa yang paling aman digunakan? Atau apakah aman untuk makan di luar? dsb.
Apabila KALMers merasakan beberapa tanda yang disebutkan di bawah ini mungkin saja kamu sedang mengalami decision fatigue.
Seiring berjalannya waktu, jika tidak di-manage dengan baik, decision fatigue ini akan meningkatkan stres secara umum dan bahkan berdampak ke fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan.
Mulailah mengambil keputusan dari hal yang paling penting dulu, sehingga proses pengambilan keputusan ini dapat dilakukan ketika energimu masih penuh, KALMers! Dengan menentukan prioritas, kamu dapat mengurangi potensi kondisi kewalahan dalam mengambil keputusan yang mungkin terjadi.
Terlalu banyak pilihan dapat meningkatkan tingkat stresmu, KALMers. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi pilihanmu. Hal ini bisa dimulai dengan hal kecil seperti pemilihan baju lho, KALMers! Dengan menyederhanakan pilihan outfit setiap hari, secara tidak langsung akan mempermudah kewajiban pengambilan keputusan yang harus diambil setiap hari.
Menolak permintaan orang lain tidak selamanya buruk lho, KALMers. Terkadang kita perlu mengatakan “tidak” pada orang lain untuk memprioritaskan keputusan yang sudah kita ambil, walaupun pilihan tersebut berbeda dengan pilihan orang lain. KALMers juga harus memperhitungkan konsekuensi dari mengatakan “ya” dan “tidak” pada daftar permintaan dan kebutuhan orang lain.
Hal ini juga tidak kalah penting, KALMers! Kelelahan fisik juga dapat berperan dalam menyebabkan kelelahan mental, sehingga ketika lelah seseorang akan cenderung lebih banyak mengambil keputusan yang gegabah. Jangan lupa untuk beristirahat ketika diperlukan dan rutin melakukan basic self-care ya, KALMers.
Baca juga: 5 Langkah Menetapkan Batasan Emosional Sehat Dengan Teman, Pentingnya Batasan Emosional Dengan Keluarga, dan Webinar KALM untuk Populix: Bebaskan Diri Dari Stres
Nah, itu adalah tanda-tanda dan tips untuk menangani decision fatigue. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu merasakan tanda-tanda yang disebutkan di atas?
Jika kamu merasa kewalahan secara berturut-turut, jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat maupun bantuan profesional ya, KALMers! Kalmselor akan membantumu menemukan cara yang sesuai untuk mengatasi masalahmu. Unduh Aplikasi KALM (di sini) untuk bisa terhubung secara online dengan Kalmselor profesional.
Penulis: Dzulfani S. Nisa
Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya
Sumber:
Colino, S. (2021, September 22). Why it’s so hard to make up your mind these days, and how to make it easier. Washington Post. Retrieved from https://www.washingtonpost.com/lifestyle/wellness/too-many-choices-decision-fatigue/2021/09/21/2dffce74-1b22-11ec-bcb8-0cb135811007_story.html
Lamothe, C. (2019, October 3). Understanding Decision Fatigue. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/decision-fatigue
Scott, E. (2021, January 4). How To Prevent Decision Fatigue. Very Well Mind. Retrieved from https://www.verywellmind.com/how-to-prevent-decision-fatigue-3956973