Awas! Inilah Tandanya Jika Kamu Mengalami Decision Fatigue

Description

KALMers, apakah kamu pernah berada di situasi di mana terlalu banyak pilihan sampai membuatmu kebingungan memutuskan sesuatu? Setiap hari kita dihadapkan pada pilihan, baik pilihan kecil, contohnya, “Mau makan apa hari ini?”, maupun pilihan besar misal, “Haruskah aku melanjutkan studi pada bidang yang kuinginkan?”. Banyaknya pilihan-pilihan yang harus kita lakukan setiap harinya tidak jarang lalu membuat kita merasa kewalahan dan tidak nyaman. Jika kamu merasakan hal ini, mungkin kamu sedang mengalami apa yang disebut dengan decision fatigue. Apa itu? Simak artikel ini hingga akhir yuk, KALMers!

Istilah Decision Fatigue

Jadi KALMers, istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan mengenai kondisi kewalahan dalam mengambil keputusan disebut decision fatigueKondisi ini merupakan sebuah fenomena psikologi yang menjelaskan mengenai keterbatasan kemampuan atau kapasitas seseorang dalam membuat keputusan. 

Mengapa ini Bisa Terjadi?

Banyak faktor yang menyebabkan decision fatigue ini bisa terjadi, salah satu hal yang paling berpengaruh berkaitan dengan banyaknya keputusan yang harus diambil setiap hari. Semakin banyak hal yang perlu diputuskan setiap harinya akan menyebabkan kamu kelelahan secara mental. Besar kecilnya konsekuensi dari keputusan yang dibuat juga berperan sebagai penyebab decision fatigueMembuat keputusan dengan konsekuensi yang besar tentu lebih sulit daripada keputusan dengan konsekuensi ringan, kan? Selain itu, seberapa kompleks keputusan yang harus dibuat, tingkat stres-mu saat membuat suatu keputusan, dan apakah keputusan tersebut dapat mempengaruhi orang lain secara signifikan atau tidak juga bisa menjadi pemicu.

Terlebih pada kondisi pandemi seperti sekarang, banyak hal dan kegiatan yang menjadi sulit diputuskan, kan? Apalagi jika menyangkut kesehatan. Contohnya nih, KALMers, transportasi apa yang paling aman digunakan? Atau apakah aman untuk makan di luar? dsb. 

Tanda Kamu Mengalami Decision Fatigue 

Apabila KALMers merasakan beberapa tanda yang disebutkan di bawah ini mungkin saja kamu sedang mengalami decision fatigue.

  • Mulai menunda-nunda pekerjaan: “Aku akan menyelesaikan ini nanti.”
  • Munculnya perilaku impulsif seperti melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.
  • Perilaku menghindar: “Aku nggak bisa menangani ini sekarang!” 
  • Terus ragu-ragu dalam memilih sesuatu.

Seiring berjalannya waktu, jika tidak di-manage dengan baik, decision fatigue ini akan meningkatkan stres secara umum dan bahkan berdampak ke fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan. 

Tips Menanganinya

1. Tentukan Prioritas

Mulailah mengambil keputusan dari hal yang paling penting dulu, sehingga proses pengambilan keputusan ini dapat dilakukan ketika energimu masih penuh, KALMers! Dengan menentukan prioritas, kamu dapat mengurangi potensi kondisi kewalahan dalam mengambil keputusan yang mungkin terjadi.

2. Kurangi Opsi 

Terlalu banyak pilihan dapat meningkatkan tingkat stresmu, KALMers. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi pilihanmu. Hal ini bisa dimulai dengan hal kecil seperti pemilihan baju lho, KALMers! Dengan menyederhanakan pilihan outfit setiap hari, secara tidak langsung akan mempermudah kewajiban pengambilan keputusan yang harus diambil setiap hari. 

3. Katakan “Tidak”

Menolak permintaan orang lain tidak selamanya buruk lho, KALMers. Terkadang kita perlu mengatakan “tidak” pada orang lain untuk memprioritaskan keputusan yang sudah kita ambil, walaupun pilihan tersebut berbeda dengan pilihan orang lain. KALMers juga harus memperhitungkan konsekuensi dari mengatakan “ya” dan “tidak” pada daftar permintaan dan kebutuhan orang lain.

4. Terapkan Self-Care

Hal ini juga tidak kalah penting, KALMers! Kelelahan fisik juga dapat berperan dalam menyebabkan kelelahan mentalsehingga ketika lelah seseorang akan cenderung lebih banyak mengambil keputusan yang gegabah. Jangan lupa untuk beristirahat ketika diperlukan dan rutin melakukan basic self-care ya, KALMers. 

Baca juga: 5 Langkah Menetapkan Batasan Emosional Sehat Dengan TemanPentingnya Batasan Emosional Dengan Keluarga, dan Webinar KALM untuk Populix: Bebaskan Diri Dari Stres

Nah, itu adalah tanda-tanda dan tips untuk menangani decision fatigueBagaimana menurutmu? Apakah kamu merasakan tanda-tanda yang disebutkan di atas?

Jika kamu merasa kewalahan secara berturut-turut, jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat maupun bantuan profesional ya, KALMers! Kalmselor akan membantumu  menemukan cara yang sesuai untuk mengatasi masalahmu. Unduh Aplikasi KALM (di sini) untuk bisa terhubung secara online dengan Kalmselor profesional.

Penulis: Dzulfani S. Nisa 

Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya

Sumber: 

Colino, S. (2021, September 22). Why it’s so hard to make up your mind these days, and how to make it easier. Washington Post. Retrieved from https://www.washingtonpost.com/lifestyle/wellness/too-many-choices-decision-fatigue/2021/09/21/2dffce74-1b22-11ec-bcb8-0cb135811007_story.html 

Lamothe, C. (2019, October 3). Understanding Decision Fatigue. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/decision-fatigue 

Scott, E. (2021, January 4). How To Prevent Decision Fatigue. Very Well Mind. Retrieved from https://www.verywellmind.com/how-to-prevent-decision-fatigue-3956973 

Baca Artikel Lainnya

Bertumbuh Setelah Pulih dari Trauma Menurut Kalmselor Jessica

Peristiwa traumatis memang sebuah pengalaman yang tidak mudah dan sering membuat kita ingin menghapus ingatan tentangnya begitu saja. Tapi menurut Kalmselor Jessica, manusia itu selalu punya kapasi...

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...