KALMers pernah nggak sih merasa sangat lelah setelah mendengarkan cerita sedih dari orang lain? Rasanya semua energimu terkuras habis seolah kamu menyerap semua energi negatif dari cerita tersebut. Hmm.. jika sering mengalami hal itu bisa jadi kamu seorang empath, lho KALMers!
Cari tahu lebih banyak soal empath di artikel ini, ya!
Empath adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang mampu merasakan emosi orang lain di sekitarnya secara mendalam. Seorang empath mampu merasakan apa yang orang lain rasakan melampaui rasa empati pada umumnya. Mereka seolah benar-benar mengambil dan merasakan apa yang orang lain rasakan pada tingkat emosional yang dalam.
Penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin memiliki neuron cermin (bagian otak yang berfungsi untuk meniru dan memahami emosi orang lain) yang lebih aktif juga semakin memperkuat konsep empath ini.
Baca juga: 10 Tanda & Kebiasaan si Highly Sensitive Person dan Highly Sensitive Person: Tidak Ada yang Salah Jadi Sensitif!
Kamu mungkin penasaran apakah kamu salah satu dari seseorang dengan karakteristik empath. Coba deh perhatikan hal-hal berikut!
Seperti istilahnya, seorang empath memiliki empati yang sangat tinggi. Berbeda dengan rasa empati pada umumnya, kamu bisa merasakan emosi orang lain lebih dalam. Bahkan merasakan emosi seolah-olah itu adalah bagian dari pengalaman kamu sendiri. Dengan kata lain, rasa sakit dan kebahagiaan orang lain menjadi rasa sakit dan kebahagiaanmu juga.
Dengan kemampuan memahami pikiran dan perasaan orang lain, tak heran jika orang sering curhat padamu. Temanmu mungkin sering mencarimu untuk mendapatkan nasihat dan dukungan. Ini adalah bukti bahwa seorang empath juga merupakan seorang penyabar dan pendengar yang baik.
Sebagai seorang empath, rasa peduli sudah menjadi bagian dari diri kamu. Kamu mungkin kesulitan untuk berhenti memberi dan peduli dengan orang lain, bahkan ketika energimu sudah habis. Kamu mungkin percaya bahwa batasan berarti kamu tidak peduli dengan orang yang kamu cintai sehingga kamu menghilangkan batasan tersebut. Hm.. hati-hati ya, KALMers!
Hubungan bisa menjadi tantangan bagi semua orang. Tapi tantangan itu tidak akan seberapa dibandingkan yang dirasakan seorang empath. menjalin hubungan bagi seorang empath bisa jadi sangat menguras emosi. Bayangkan ketika kamu bisa merasakan setiap mood, kejengkelan, atau bahkan kebohongan dari pasanganmu sendiri.
Apakah kamu bisa merasakannya saat orang lain sedang berbohong kepadamu? Salah satu kelebihan seseorang dengan empati tinggi adalah mereka mampu memproses isyarat sosial sekecil apapun. Dengan kemampuan ini, bahkan ketika kamu tidak tahu persis apa yang sebenarnya diinginkan orang lain, kamu tetap peka apakah mereka tidak sepenuhnya jujur padamu. Hmm… yang ini bisa dibilang kelebihan atau kekurangan ya, KALMers?
Mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain begitu dalam dapat membuatmu ingin melakukan sesuatu untuk membantu mereka. Kamu tidak bisa berdiam diri ketika melihat orang lain dalam kesulitan. Membantu meringankan kesusahan mereka, bahkan jika itu berarti merugikan dirimu sendiri adalah hal yang biasa.
Ketika seseorang sakit atau terluka, kamu bahkan mungkin merasakan penyakit mereka seolah-olah penyakit tersebut ada dalam dirimu. Ini bukan hanya sekadar rasa prihatin, tetapi juga merasakan sensasi fisik yang nyata seperti rasa sakit, sesak, atau nyeri di area tubuh yang sama. Seolah neuron cermin dalam otakmu tidak hanya mencerminkan perasaan yang dialami orang lain, tetapi juga memproyeksikan pengalaman itu secara fisik ke dalam tubuh. Melelahkan ya:(
Bagaimana KALMers? Ada berapa poin yang relate banget sama kamu, nih?
Jika kamu merasa relate dengan ciri-ciri di atas, saatnya kamu untuk menjaga dirimu sendiri supaya energimu tidak mudah terkuras, KALMers. Luangkan waktu untuk rehat sejenak dari lingkungan yang banyak menguras energimu. Cobalah untuk menghabiskan waktu sendiri dengan berjalan-jalan menikmati pemandangan alam untuk menyegarkan pikiran. Selain itu rutin melakukan meditasi juga akan membantu, lho! Dengan meditasi kamu bisa fokus pada perasaan dan pikiranmu sendiri.
Jika kamu sudah merasa kewalahan menghadapi segala emosi yang campur aduk, jangan ragu untuk berbicara pada profesional, ya. Kalmselor di Aplikasi KALM (download di sini) bisa mengajarkan cara meregulasi emosi dengan baik.
Semoga artikel ini bermanfaat! Sampai jumpa di artikel-artikel KALM selanjutnya KALMers!
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya
Sumber:
Solo, A. (2019, January 18). 13 signs that you’re an empath. Highly Sensitive Refuge: https://highlysensitiverefuge.com/empath-signs/