Hai, KALMers! Setelah di artikel sebelumnya kita sudah ngobrol bareng Kalmselor Kadek dan Kalmselor Elaine, kali ini giliran Kalmselor Reisha yang mau berbagi cerita. Di artikel Kalmselor of the Month kali ini Kalmselor Reisha akan membahas mengenai makna hidup, KALMers. Buat kamu yang bingung apa makna hidupmu sebenarnya atau sedang dalam proses pencarian makna hidup wajib banget baca artikel ini, deh!
Baca juga: Kalmselor Elaine: Trik Mindfulness untuk Netralkan Rasa Cemasmu dan Kalmselor Kadek Pipit: Dear Kamu yang Sedang Patah Hati…
Eits! Tapi sebelum ke topik pembahasan mengenai makna hidup, rasanya nggak lengkap kalau belum kenalan dengan Kalmselor Reisha dulu, ya!
Kalmselor Reisha atau bernama lengkap Reisha Hermana Maurits adalah seorang Psikolog Klinis Dewasa yang mulai bergabung menjadi Kalmselor KALM di tahun 2021 lalu, KALMers! Saat ini, selain berpraktik sebagai psikolog klinis dewasa, ia juga aktif mempelajari psikologi eksistensial dan terlibat dalam beberapa penelitian sosial dan kesetaraan gender, lho!
Ilmu psikologi memiliki arti yang sangat personal bagi Kalmselor Reisha, KALMers. Terkhusus psikologi eksistensial. Baginya, psikologi eksistensial sudah berhasil membantunya keluar dari perasaan terpuruk, memulai perjalanan mencari jati diri, menumbuhkan keinginan untuk membantu orang lain, hingga akhirnya bisa menemukan makna hidupnya sendiri. Bisa dibilang menjadi seorang psikolog adalah bagian dari makna hidupnya. Hm.. hebat ya, KALMers.
Menurut Kalmselor Reisha, makna hidup adalah inti dari manusia. Makna hidup inilah yang bisa membedakan manusia dengan hewan. Hewan mungkin hanya memiliki insting untuk hidup, tetapi manusia dibekali kemampuan untuk berpikir dan merasakan. Nah, kemampuan berpikir dan merasakan inilah yang seharusnya dipergunakan untuk membuat pilihan dan mencari makna hidup, KALMers. Supaya kehidupan yang kita jalani lebih berarti baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Makna hidup adalah modal bagi kita sebagai manusia. Bagaimana manusia mengarahkan hidupnya. Tanpa itu kita bisa terjebak pada insting dan perilaku yang hanya bersumber pada kesenangan sementara,” tegasnya.
Kita seringkali mengira bahwa tujuan kita hidup adalah untuk mencari kebahagiaan. Pernyataan tersebut tentu tidak ada salahnya KALMers, tapi kalau terlalu terjebak dalam hal itu, kita bisa lupa akan makna hidup kita, lho! Bagaimana maksudnya?
Ketika seseorang sibuk mencari kebahagiaan ia terus-menerus akan merasa kekurangan. Apalagi kebahagiaan duniawi kebanyakan diidentikkan dengan kemewahan, nafsu, atau kebebasan tanpa batas. Ketika seseorang belum mencapai itu semua, ia tidak akan merasa bahagia. Alhasil ia akan melakukan segala macam cara hanya untuk mencapai kebahagiaan duniawi tersebut. Jika kebahagiaan tersebut masih belum tercapai setelah semua usaha yang dilakukan, ia akan merasa sangat terpuruk dan sulit untuk bangkit karena harapannya untuk mencapai kebahagiaan sudah hilang.
Beda halnya dengan makna hidup, KALMers. Kalmselor Reisha mengatakan, “Seseorang yang sudah menemukan makna hidupnya akan sanggup melewati segala penderitaan dan hal terburuk dalam hidup. Ia merasa oke untuk tidak merasa bahagia karena ia tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tahu cara untuk bangkit kembali setelah terpuruk.”
Buat kamu yang masih bertanya-tanya, apa sih sebenarnya makna hidupmu saat ini, kamu bisa mulai mencarinya dengan mengingat kembali pengalaman kehidupanmu, KALMers. Menurut Kalmselor Reisha, makna hidup seseorang sebenarnya tersembunyi di setiap jejak kehidupannya. Kamu bisa cari pengalaman yang paling berkesan di hidupmu kemudian rasakan. Tanyakan pada diri kamu sendiri, mengapa hal tersebut membuatmu bahagia. Dari alasan tersebut akan muncul value hidup yang kita yakini. Nah, value tersebutlah yang akan menuntun kita pada makna hidup.
Jika kamu butuh pendampingan profesional dalam hal ini, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan Kalmselor Reisha di Aplikasi KALM (download di sini), ya KALMers! Masukkan Kode Kalmselor REI-781 untuk terhubung dengan Kalmselor Reisha.
Dunia tidak diciptakan untuk membuatmu bahagia, tidak juga diciptakan untuk memberikan kamu tempat yang aman. Ada banyak misteri dan hal buruk yang terjadi di dunia. Tetapi jika kamu mau menjelajahinya, kamu bisa menemukan banyak hal yang bisa membantumu berkembang menjadi manusia yang lebih baik.
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya