Jika sebelumnya kamu sudah membaca artikel yang ini Kenali 7 Tanda Kamu Seorang Empath atau yang ini 10 Tanda & Kebiasaan si Highly Sensitive Person, kamu mungkin jadi bertanya-tanya, “Kok mirip, ya?” atau, “Apa bedanya?” Jika begitu, tenang kamu nggak sendiri. Nyatanya memang banyak orang yang salah paham tentang istilah empath dan HSP ini. Nah, maka dari itu di artikel ini KALM akan membahasnya, nih KALMers. Buat kamu yang penasaran wajib banget baca sampai selesai, ya!
Menurut berbagai sumber, empath dan HSP memang pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dan beririsan. Bisa dibilang empath adalah bagian dari HSP. Seseorang bisa jadi adalah seorang HSP sekaligus juga empath. Makanya, dari segi karakteristik pun bisa jadi sama.
Seorang empath dan HSP sama-sama mudah merasa kewalahan, memiliki kebutuhan untuk sendiri yang lebih banyak, serta merasa sulit berada dalam keramaian. Orang yang sangat sensitif juga membutuhkan waktu lebih lama untuk bersantai setelah hari yang sibuk, karena kemampuan mereka untuk beralih dari hiruk pikuknya dunia ke mode tenang lebih lambat. Nah, sama halnya dengan empath. Seorang empath sangat mudah menyerap emosi orang di sekitar mereka yang membuat mereka mudah merasa lelah. Akibatnya, untuk bisa memulihkan kondisinya pun membutuhkan waktu yang lama.
Terus apa bedanya dong kalau semua karakteristik hampir sama dan beririsan? Berikut penjelasannya!
Dalam film-film fiksi-ilmiah, kata empath sering digunakan untuk menggambarkan karakter seseorang yang memiliki kemampuan mistis dalam memahami keadaan mental dan emosional orang lain. Meskipun banyak orang masih mengasosiasikan empath dengan komponen spiritual, saat ini kata tersebut telah menjadi lebih umum. Empath adalah seseorang yang sangat sadar dan peka akan emosi orang-orang di sekitar mereka.
Menurut Dr. Judith Orloff, penulis buku “The Empath’s Survival Guide”, seorang empath tidak hanya mampu memahami perasaan orang lain, tetapi juga menyerap emosi tersebut. Ini bahkan termasuk gejala atau sensasi fisik. Saat melihat orang lain kesakitan secara fisik, seorang empath juga bisa merasakan sensasi sakit fisik tersebut dalam dirinya. Jadi bisa dibilang kepekaan yang dimiliki seorang empath sudah berada pada level yang sangat tinggi KALMers. Mereka menyerap emosi orang lain menjadi bagian dari diri mereka.
Berbeda dengan empath yang fokus kepekaannya pada konteks emosional, seorang HSP memiliki kepekaan yang tinggi dan reaktivitas kuat terhadap lebih banyak rangsangan, baik eksternal dan internal. Mereka memproses hal-hal di sekitar mereka dengan sangat dalam dan terbiasa memperhatikan detail yang tidak diperhatikan orang lain. Sensitivitas HSP tidak terbatas pada kepekaan emosional saja, tetapi juga rangsangan lain seperti cahaya, suhu udara, sentuhan, dan suara.
Dengan kata lain, HSP memiliki dimensi emosional, tetapi juga non-emosional. Seorang HSP juga melibatkan kepekaan terhadap semua masukan sensorik, bukan hanya emosi. HSP dapat menjadi kewalahan dalam situasi yang terlalu berisik, ramai, atau serba cepat, baik ada emosi tertentu yang harus dihadapi atau tidak. Namun, karena kepekaan emosi yang dimilikinya juga, banyak dari HSP yang memenuhi syarat sebagai empath.
Jadi kesimpulannya, seorang empath bisa jadi juga seorang HSP tetapi tidak semua orang HSP adalah empath, KALMers. Kepekaan emosional seorang empath jauh lebih dalam dibandingkan dengan HSP. Bahkan cenderung menyerap emosi tersebut. Sedangkan kepekaan seorang HSP tidak hanya terfokus pada emosi saja. Bagaimana? Jadi kamu yang mana, nih?
Baik empath maupun HSP bisa merasa sangat kewalahan menghadapi rangsangan (emosional atau pun bukan). Saat itu terjadi, jangan ragu untuk mengeluarkan uneg-unegmu pada Kalmselor ya! Kalmselor di Aplikasi KALM (unduh di sini) bisa membantumu meregulasi segala pikiran dan perasaan yang mengganggu kamu. Apalagi saat ini Video Counseling KALM sudah available di hari Sabtu dan Minggu, KALMers! Jadi kamu nggak perlu galau menentukan waktu bolos bekerja untuk konseling langsung.
Untuk booking Video Counseling KALM kamu bisa masuk ke website https://kalm-app.com/ dengan akun KALM kamu, ya! Pilih Kalmselormu dan mulai konseling sekarang juga!
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya
Sumber:
Orloff, J. (2017, June 03). The differences between highly sensitive people and https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-empaths-survival-guide/201706/the-differences-between-highly-sensitive-people-and-empaths