Tanda Kamu Jadi Korban Gaslighting

Description

KALMers, kamu pasti sudah sering mendengar istilah gaslight atau gaslighting. Istilah ini menjadi populer di media sosial beberapa waktu terakhir karena ternyata banyak orang yang merasa relate dan merasa menjadi korban perilaku gaslighting ini. Metode manipulasi ini umumnya terjadi pada konteks hubungan orang tua dan anak, hubungan antar pasangan, bahkan juga dilakukan oleh pelaku kekerasan atau pelecehan seksual untuk mengendalikan korbannya.

Bagaimana sebenarnya psikologi memandang perilaku gaslighting ini? Yuk, simak artikel ini untuk menambah wawasan kamu!

Pengertian Gaslighting

Melansir dari Medical News Today, gaslighting adalah bentuk manipulasi dan pelecehan psikologis di mana seseorang atau kelompok membuat seseorang lainnya mempertanyakan kewarasan, ingatan, bahkan persepsi realita mereka. Akibatnya, korban akan merasa bingung, cemas, dan tidak bisa mempercayai diri sendiri. Pelaku melakukan gaslighting untuk mengontrol/mengendalikan korbannya. Mereka (pelaku) merasa bahwa pemikiran dan perasaannya lebih penting daripada pikiran dan perasaan korban.

Tanda Kamu Sedang di-gaslight

Mengingat dampak buruk dari gaslighting pada kondisi mental kamu, penting untukmu memahami tanda-tandanya supaya bisa keluar dari situasi tersebut sesegera mungkin.

Contoh kalimat yang sering dikatakan para gaslighter:

  • "Kamu tahu betapa aku mencintaimu, kan? Aku tidak akan pernah menyakitimu dengan sengaja."
  • “Aku capek dengerin kamu ngomong ngelantur terus. Yang kamu bilang itu bukan fakta, cuma perasaanmu aja.”
  • “Aku sudah melakukan banyak hal untuk kamu, tapi ini balasan yang kamu kasih ke aku?”

Tanda-tanda kamu adalah korban gaslighting:

  • Kamu mulai meragukan perasaan dan pikiranmu sendiri.
  • Takut mengekspresikan atau menyampaikan apa yang kamu rasakan karena menganggap itu adalah hal yang salah.
  • Terlalu sering meminta maaf bahkan untuk hal yang bukan salahmu.
  • Selalu merasa gelisah, cemas, dan tidak nyaman berada di dekat pelaku.
  • Merasa sendiri dan tidak ada yang memahami kamu.
  • Kamu berpikir bahwa orang lain menghakimi kamu dan menganggapmu gila atau bodoh.
  • Insecure, tidak yakin akan kemampuan diri, dan sering menyalahkan diri sendiri.
  • Terjadi perubahan karakter dalam diri dari yang dulunya kamu adalah seseorang yang tegas dan kuat menjadi orang yang pendiam, pasif, dan lemah.

Jika kamu mulai merasakan tanda-tanda di atas, apalagi ketika sedang berhadapan dengan orang atau kelompok tertentu, bisa jadi kamu adalah korban gaslighting. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan keluar dari lingkungan tersebut, ya KALMers.

Tips Menghadapi Perilaku Gaslighting

1. Buat Jurnal Pribadi

Perilaku gaslighting ditujukan untuk meragukan ingatan korban, untuk itu jurnal menjadi penting dalam hal ini. Kamu bisa menuliskan setiap kejadian yang kamu alami termasuk tanggal, waktu, dan detail yang terjadi. Jurnal ini bisa menjadi bukti bahwa apa yang kamu katakan tidak salah, sehingga kamu tidak perlu meragukan dirimu sendiri. Selain jurnal, jika memungkinkan kamu juga bisa merekam pembicaraan dengan orang yang bersangkutan.

2. Cari Support System

Menjadi korban gaslighting tidaklah mudah. Hal ini bisa membuatmu merasa sendiri dan terisolasi karena merasa selalu salah di hadapan orang lain. Oleh karenanya, peran support system, seperti teman atau keluarga yang mau mendengarkan dan percaya akan apa yang kamu alami sangat penting.

3. Bicarakan pada Profesional

Berbicara dengan konselor terpercaya dapat membantumu mendapatkan perspektif luar yang netral tentang situasi tersebut. Selain itu, trauma dan dampak psikologis lain yang dirasakan akibat gaslight yang diterima tentu perlu diproses supaya tidak menghambat kehidupan sehari-harimu.

Kamu bisa berkonsultasi dengan para Kalmselor profesional di aplikasi KALM (unduh di sini). Aplikasi KALM memberimu jaminan kerahasiaan saat kamu melakukan konseling. Untuk itu kamu tidak perlu takut jika ceritamu akan disebarluaskan. Kamu juga bisa menggunakan nama samaran supaya identitas pribadimu tetap terjaga.

 

Penulis: Rachma Fitria

Editor: Lukas Limanjaya

Sumber:

Gordon, S. (2022, 05 January). What is gaslighting? Verywell Mind: https://www.verywellmind.com/is-someone-gaslighting-you-4147470

Huizen, J. (2020, July 14). What is gaslighting? Medical News Today: https://www.medicalnewstoday.com/articles/gaslighting#causes

Morris, S. Y., Raypole, C. (2021, 24 November). How to recognize gaslighting and get help. Healthline: https://www.healthline.com/health/gaslighting#how-to-respond

Baca Artikel Lainnya

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...

Sedang Jadi Trend, Kapan Sebaiknya Mengajarkan Anak Dua Bahasa?

Mengajarkan anak dua bahasa atau lebih rasanya saat ini semakin populer dalam dunia parenting, ya KALM Parents. Banyak orangtua ingin anak-anak mereka tumbuh dengan kemampuan berbahasa lebih dari s...