KALMers, di artikel sebelumnya KALM telah membahas mengenai tanda-tanda seseorang telah menjadi korban gaslighting. Tapi ternyata gaslighting ini tidak hanya bisa diidentifikasi setelah kamu mengalaminya saja, lho! Bentuk manipulasi ini juga bisa kamu deteksi sebelum kamu terjebak terlalu jauh dalam belenggu si pelaku.
Dengan memahami wujud atau bentuk-bentuk dari perilaku gaslighting, kamu bisa jadi lebih waspada sebelum bisa dikendalikan oleh pelaku. Nah, apa saja bentuk-bentuknya? Yuk, simak artikel KALM yang satu ini!
Berbohong adalah landasan dari perilaku gaslighting. Para gaslighter biasanya adalah pembohong yang handal, bahkan memiliki tendensi perilaku berbohong patologis. Mereka biasanya berbohong secara terang-terangan dan enggan untuk mengalah meskipun kebohongan mereka terungkap. Ketika orang lain meminta mereka untuk memberikan bukti, mereka mungkin akan menaikkan nada bicaranya dan mengelak seperti, "Kamu mengada-ada, ya!”
Perilaku pasif-agresif terjadi dimana seseorang terus menerus mengekspresikan perasaan negatif mereka secara tidak langsung dan menolak untuk membicarakannya secara terbuka. Seseorang menggunakan perilaku pasif-agresif untuk membuat korbannya merasa terpojok ketika perilaku korban tidak sesuai dengan apa yang pelaku inginkan. Contoh perilaku ini adalah ketika seseorang menunjukan kekesalan dengan berkata-kata ketus tetapi menolak untuk mengaku jika mereka sedang kesal.
Taktik gaslighting ini membuat manipulator merasa berkuasa dengan cara merendahkan orang lain supaya mereka merasa tidak mampu, lemah, dan inferior. Seorang manipulator akan membuat komentar negatif tentang penampilan, kepribadian, atau kemampuan orang lain hanya untuk menyepelekan pendapat atau perasaan korban.
Contoh kalimat:
Taktik gaslighting ini sepertinya yang paling populer di antara lainnya. Playing victim adalah cara seseorang untuk menghindari tanggung jawab dengan melemparkan kesalahan pada orang lain seolah ialah korbannya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan bersalah bagi korban yang sebenarnya tidak bersalah.
Contoh kalimat:
Terkadang seorang gaslighter akan menggunakan rayuan manis pada korban untuk mencoba menenangkan situasi dan lepas dari konsekuensi negatif akan perilaku buruk mereka.
Contoh kalimat:
Nah, jika kamu menemui orang terdekatmu memperlakukanmu dengan cara-cara di atas, sebelum mengalaminya terlalu parah, berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan, KALMers:
Batas memberi tahu orang lain apa yang bisa dan tidak bisa kamu terima dalam suatu hubungan. Jelaskan bahwa kamu tidak akan membiarkan orang lain meremehkan atau menyangkal apa yang kamu katakan. Katakan juga bahwa daripada pasif-agresif, kamu lebih menghargai komunikasi secara asertif.
Baca juga: Batasan Emosional Dengan Pasangan Itu Penting! dan 5 Langkah Menetapkan Batasan Emosional Sehat Dengan Teman
Jika batasanmu disepelekan dan mereka masih mencoba untuk melakukan tindakan-tindakan di atas, coba untuk mengambil jarak. Gaslighting dapat membuat korban merasa sangat kelelahan secara emosional, meninggalkan situasi ini dapat membantu menetralkan kembali emosimu. Kamu juga dapat mencoba menggunakan beberapa teknik relaksasi seperti latihan pernapasan atau grounding.
Meskipun mungkin sulit, mengakhiri hubungan dengan seseorang yang berulang kali meremehkan pendapat atau perasaanmu, bahkan membuatmu lelah secara emosional sering kali merupakan cara paling efektif untuk mengakhiri dampak gaslighting.
Nah, kalau menurutmu gimana, KALMers? Apakah kamu pernah mengalami hal-hal di atas juga?
Jika kamu mengalaminya dan membutuhkan tempat yang aman untuk bercerita, jangan ragu untuk berbicara pada Kalmselor di Aplikasi KALM, ya (unduh di sini). Berkonsultasi di aplikasi KALM akan memberimu pengalaman didengarkan tanpa dihakimi.
Penulis: Rachma Fitria
Editor: Lukas Limanjaya
Sumber:
Gordon, S. (2022, 05 January). What is gaslighting? Verywell Mind: https://www.verywellmind.com/is-someone-gaslighting-you-4147470