Jakarta, 10 Maret 2022 — Seperti bulan-bulan sebelumnya, KALM kembali mengadakan Town Hall Meeting untuk para Kalmselor pada Kamis, 10 Maret 2022 kemarin. Town Hall Meeting rutin dilakukan sebagai bentuk komitmen KALM dalam peningkatan kualitas dan profesionalitas Kalmselor. Town Hall Meeting Maret ini merupakan Town Hall keempat yang diadakan KALM, lho. Kali ini para Kalmselor akan membahas activity tools dalam sesi chat konseling, KALMers.
Penasaran apa saja yang dibahas di Town Hall kemarin? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Baca juga: KALM Town Hall Meeting: Bedah Praktik Konseling Online Bersama Kalmselor dan KALM Ungkap Kepedulian Isu Sosial Lewat Human Trafficking Training untuk Kalmselor
Town Hall Meeting kali ini dimoderatori oleh Kalmselor Coordinator, Cut Maghfirah Faisal. Selain itu, Kalmselor Fira juga berperan sebagai pemateri terkait metode konseling ongoing chat ini. Materi yang disampaikan oleh Kalmselor Fira meliputi jenis-jenis tanggapan apa yang dibutuhkan klien dan tanggapan yang kurang membantu klien, sehingga memberi gambaran tentang konseling online yang disediakan KALM.
Selain itu, kali ini pengumuman Kalmselor of The Month bulan Februari dan Maret diumumkan secara bersamaan, KALMers. Siapa saja ya Kalmselor favorit KALMers selama bulan Februari dan Maret? Berikut daftarnya!
Selamat untuk para Kalmselor of the Month bulan Februari dan Maret 2022! Kalau kamu mau kepoin para Kalmselor of the Month di atas kamu bisa baca artikel interview eksklusif mereka di aplikasi KALM (unduh di sini), ya KALMers! Pembahasannya seru-seru banget, lho!
Acara dilanjutkan dengan materi terkait activity tools ongoing chat. Pada kesempatan kali ini, Kalmselor Fira bersama Kalmselor Karina menyampaikan beberapa hal terkait dengan activity tools yang dapat dilakukan selama konseling ongoing chat, KALMers. Activity tools ini diharapkan dapat membantu Kalmselor dalam memberikan ‘tugas’ kepada klien untuk memantau perkembangan kondisi klien.
Namun tidak hanya bermanfaat bagi Kalmselor saja, activity tools ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi klien. Jadi ketika konseling, klien tidak hanya berdiskusi dengan Kalmselor terkait permasalahan yang dihadapi, tetapi juga berlatih mengembangkan coping skills mengatasi masalah melalui activity tools. Beberapa activity tools yang dicontohkan misalnya dengan meminta klien mengisi Mood Tracker dan Gratitude Journal yang ada di aplikasi KALM.
“Gratitude Journal dapat diberikan pada klien yang memiliki keluhan misalnya, terlalu fokus pada hal negatif dalam hidup atau merasa hidupnya tidak bermakna. Dengan rutin mengisi Gratitude Journal, klien jadi bisa belajar memaknai setiap hal baik yang terjadi dalam hidupnya,” jelas Kalmselor Fira.
Selain mudah dilakukan, activity tools ini juga tetap bisa dilakukan klien bahkan setelah sesi konselingnya berakhir. Jadi dengan konseling, klien tidak hanya mendapatkan perspektif baru menyelesaikan masalah tetapi juga skill baru yang bisa terus mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Wah keren, ya!
Nah, itu tadi kilas balik acara kali ini. Untuk para Kalmselor, bagaimana pendapatmu tentang Town Hall Meeting kali ini? Semoga acara ini bermanfaat ya!
Penulis: Dzulfani S Nisa
Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya