Pathological Liar: Si Tukang Bohong Terus-Menerus

Description

KALMers, pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang banyak berbohong demi validasi? Atau kamu kesulitan mempercayai perkataan seseorang karena perkataannya sering kali tidak sesuai fakta? Berkaitan dengan hal ini, ternyata ada istilah psikologi yang menggambarkan kondisi ini lho, KALMers. Istilah ini menjelaskan lebih banyak mengenai perilaku bohong yang berlebihan. Memangnya apa sih pathological liar? Apa bedanya dengan berbohong pada umumnya? 

Yuk simak artikel di bawah ini untuk belajar lebih banyak!

Pathological Liar 

Pathological liar adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki pola perilaku berbohong berlebihan, pervasif (membawa dampak mendalam atau kemana-mana), dan sering kali kompulsif yang mengarah pada gangguan fungsi signifikan secara klinis. Seseorang dengan kecenderungan berbohong patologis biasanya berbohong untuk memanipulasi orang lain. Menurut Kalmselor Cut Maghfirah Faisal, ciri-ciri pathological liar ini mirip dengan seorang compulsive liar.

“Mereka terkadang sulit dibedakan dengan compulsive liar karena sama-sama spontan ketika berbohong. Hal ini dikarenakan mereka berbohong bukan hanya bertujuan untuk menyelamatkan diri tapi seolah sudah menjadi kebiasaan mereka,” jelas Kalmselor Cut Maghfirah (CUT-706).

Walaupun mirip, keduanya juga ada perbedaannya, KALMers. Salah satu perbedaannya adalah dari cara berbohongnya. Jika seorang compulsive liar berbohong tanpa memikirkan risikonya, jadi cenderung gegabah, berbeda dengan pathological liar. Seorang pathological liar adalah pembohong yang handal, KALMers. Meskipun mereka juga terbiasa berbohong, kebohongan mereka bisa sangat rapi dan sulit dideteksi.

Kamu bisa cek konten Instagram KALM yang ini untuk tahu perbedaannya!

Di Balik Kebohongan Ada.. (atau klik di sini)

Bukan Bohong Biasa 

Dilansir dari Psychology Today, berbeda dengan perilaku bohong pada umumnya, pathological liar dapat diidentifikasi dengan kriteria sebagai berikut: 

  • Atypicality, merupakan kriteria yang menunjukkan bahwa pathological liar secara statistik jarang terjadi. Selain itu, kebohongan yang mereka lakukan pun sering kali melanggar norma.
  • Maladaptive, kebohongan yang mereka buat bersifat maladaptif dan menyebabkan mereka kesulitan untuk menyesuaikan diri.
  • Suffering, yaitu menyebabkan tekanan emosional bagi individu yang melakukan kebohongan patologis.
  • Danger, selain menyebabkan tekanan emosional, kebohongan patologis juga dapat menciptakan risiko bahaya dan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.

Perlu diketahui bahwa apabila seseorang banyak berbohong, tidak berarti bahwa mereka pathological liar ya, KALMers. Singkatnya, perilaku berbohong patologis berbeda dengan perilaku berbohong normal berdasarkan frekuensi, durasi, tujuan, dan dasar kebohongan mereka. 

Tips Menghadapi Pathological Liar

Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk membantu seseorang dengan ciri berbohong patologis, antara lain: 

1. Ketahui Faktor Kebohongan  

Perlu diingat bahwa perilaku bohong secara patologis mungkin saja tidak disadari oleh individu yang melakukannya. Faktor lain seperti kondisi psikologis juga dapat mendasari dan memotivasi tingkat kebohongan seseorang. Hal tersebut dapat membantu kita untuk memahami hal yang mendasari perilaku berbohong mereka.

2. Perhatikan Tindakan Mereka 

Salah satu langkah yang paling efektif dalam menghadapi seorang pathological liar adalah dengan memperhatikan pola perilaku orang tersebut. Hal ini dilakukan karena perkataan orang yang kerap berbohong secara patologis sering kali sulit diprediksi. Dengan langkah ini, dilansir dari Very Well Mind, kamu dapat memprediksi perilaku mereka di masa depan, KALMers.

3. Tetapkan Batasan 

Dalam menghadapi kebohongan patologis, seiring dengan berjalannya waktu kamu mungkin akan merasakan kelelahan secara mental. Apabila kamu sudah berada di tahap itu, penting untuk menetapkan batasan sehingga hal tersebut tidak memengaruhi keseharian kita. 

4. Konsultasikan dengan Profesional

Dalam sebagian besar kasus, kebohongan patologis tidak terkait dengan kondisi kesehatan fisik atau mental tertentu. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kondisi mental tertentu yang berkaitan dengan perilaku bohong patologis. Kondisi tersebut dapat meningkatkan kerentanan individu untuk berbohong. Beberapa kondisi psikologis yang berkaitan dengan pathological liar antara lain: 

  • Antisocial personality disorder (ASPDP)
  • Narcissistic personality disorder (NPD)
  • Attention-deficit/ hyperactivity disorder (ADHD)
  • Bipolar disorder
  • Dementia

Dengan berkonsultasi dengan tenaga profesional kesehatan mental dan mempertimbangkan kondisi psikologis pada individu, diharapkan dapat mempermudah proses konseling terkait dengan pathological liar tersebut. Apabila kamu memiliki orang terdekat yang menunjukkan perilaku ini, ada baiknya kamu memberikan saran untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental ya, KALMers. 

Baca juga: 5 Jenis Defense Mechanism yang Paling Sering Dilakukan (Part 1) dan Tak Hanya 5, Defense Mechanism ini Juga Perlu Kamu Ketahui (Part 2)

Bagaimana menurutmu, KALMers? Apakah kamu familiar dengan kriteria kebohongan patologis yang disebutkan di atas? 

Apabila kamu familiar dengan fenomena di atas dan membutuhkan konsultasi dengan profesional, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan para Kalmselor di KALM Apps (download di sini).

 

Penulis: Dzulfani S Nisa 

Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya

Sumber: 

Gupta, S. (2021, October 21). ​​Coping With Someone Who Lies Pathologically. Very Well Mind. Retrieved from  https://www.verywellmind.com/pathological-liar-definition-and-how-to-spot-one-5199521

Patterson, E. (2021, October 15). 5 Signs of a Pathological Liar & How to Cope. Choosing Therapy. Retrieved from https://www.choosingtherapy.com/pathological-liar/

Kandola, A. (2019, August 7). What to know about pathological liars. Medical News Today. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/pathological-liars 

Hart, C. (2020, September 7). What Is Pathological Lying?. Psychology Today. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-nature-deception/202009/what-is-pathological-lying 

Baca Artikel Lainnya

Pertanda Kamu Mengalami Post Traumatic Relationship Stress

Mungkin istilah ini terdengar asing, tapi pernahkah KALMers mendengar ada orang yang habis putus dari mantannya yang toxic lalu jadi butuh konseling karenanya? Nah, Post Traumatic Relationship Stre...

World Mental Health Day 2024: Berani Prioritaskan Kesehatan Mental

Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia, KALMers!  Tahu nggak? Menurut polling yang dilakukan oleh Kumparan WOMAN secara online, ternyata 95,4 persen Gen Z setuju kalau menjaga kesehatan mental itu p...

7 Sinyal Seseorang Saat Membutuhkan Konseling

Seiring banyaknya orang yang mulai terbuka tentang pengalamannya ke psikolog atau psikiater jadi salah satu alasan untuk kita mulai menyamakan pergi konseling seperti pergi berobat ke dokter. Mulai...