Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental, Apa Hubungannya?

Description

KALMers tipe yang mudah tidur dengan nyenyak atau sulit untuk tidur? Ketahuilah, ternyata kualitas tidur dan kesehatan mental saling berkaitan, lho. Tidur yang kurang berkualitas bisa memperburuk kesehatan mental seseorang. Makanya penting banget untuk kita mempunyai kualitas tidur yang baik, KALMers.

Sebelumnya, kita sudah pernah membahas tentang tips untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas di artikel ini: Tentang Sleep Anxiety Hingga 5 Langkah Tidur Berkualitas. Nah, sekarang KALM ingin membahas lebih lanjut mengenai pentingnya tidur yang berkualitas, nih. Disimak, ya!

Apa Maksudnya Tidur Berkualitas?

Menurut penelitian, aktivitas tidur manusia dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama sampai tahap ketiga merupakan tahap Non Rapid Eye Movement (NREM), sedangkan tahap keempat adalah tahap tidur Rapid Eye Movement (REM). Nah, tidur yang berkualitas adalah tidur yang mencakup keempat tahap tersebut, KALMers. Kenapa begitu?

Tahap 3 tidur yang juga dikenal sebagai fase tidur nyenyak (deep sleep) diketahui penting untuk menentukan apakah tidur seseorang berkualitas atau tidak. Para ahli percaya bahwa tahap ini penting untuk tidur restoratif yang memungkinkan pemulihan dan pertumbuhan tubuh. Meskipun aktivitas otak berkurang, deep sleep berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir, kreativitas, dan memori.

Selain itu, tahap 4 atau tidur REM juga diyakini penting untuk fungsi kognitif seperti memori, pembelajaran, dan kreativitas. Pada tahapan ini terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas otak. Di tahap REM inilah seseorang biasanya akan bermimpi lebih intens dibandingkan di tahap 3. 

Bagaimana Kualitas Tidur Memengaruhi Kesehatan Mental?

1. Emosi dan Mood

Kamu mungkin juga pernah merasakannya, KALMers, jadi mudah marah dan kesal saat kurang tidur. Memang beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurang tidur dapat mengubah suasana hati seseorang secara signifikan. Hal ini menyebabkan seseorang jadi lekas marah dan menurunkan kemampuan seseorang untuk mengatasi stres. Bahkan dalam jangka panjang dapat berdampak pada gangguan mood yang lebih serius seperti depresi dan kecemasan.

2. Stres 

Seberapa sering KALMers merasa stres akibat tumpukkan aktivitas sehari-hari? Untuk dapat mengatasi stres seputar masalah pribadi, keluarga, pekerjaan, ataupun masa depan, kita perlu kondisi tubuh yang optimal. Orang yang tidurnya tidak nyenyak cenderung mengalami stres yang lebih berat. Selain itu, kita juga sulit untuk berkonsentrasi ketika tidak tidur dengan nyenyak.

3. Kecemasan

Tahukah kamu jika kualitas tidur sangat memengaruhi rasa kecemasan kita, lho! Orang yang memiliki kecemasan cenderung mengalami lebih banyak gangguan tidur. Sebaliknya, kurang tidur juga menimbulkan rasa cemas berlebihan terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Dengan kata lain, pola tidur yang buruk bisa menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan pikiran yang kusut.

4. Depresi

Sebuah penelitian di JAMA Psychiatry menyimpulkan bahwa kurang tidur merupakan salah satu faktor penyebab kematian tertinggi. Studi lain dalam Jurnal Psikiatri Australia dan Selandia Baru menunjukkan bahwa orang yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia cenderung menunjukkan tanda-tanda depresi.

5. Rendahnya Kepercayaan Diri

Tidur yang cukup berpengaruh besar terhadap cara kita berpikir, lho, KALMers. Orang dengan kondisi kesehatan mental yang tidak optimal sering kali mengalami rasa percaya diri yang rendah. Masih berkaitan dengan kecemasan dan rasa gelisah, rasa percaya diri seseorang menurun ketika ia merasa ragu dalam menjalankan kesehariannya. Hal ini juga bisa berdampak ke rutinitas dan pekerjaan, bahaya sekali ya!

Kalau kamu, bagaimana kondisi tidurmu, KALMers Apakah kamu sudah menerapkan tidur yang berkualitas akhir-akhir ini?

Jika kamu mengalami kesulitan tidur yang dirasa mulai mengganggu keseharianmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari teman-teman di sekitarmu. Kamu juga bisa mencari bantuan profesional dengan menghubungi Kalmselor melalui Aplikasi KALM (unduh di sini).

 

Penulis: Tanita

Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya

Sumber:

Cherry, K. (February 2020). How does sleep affect mental health? VeryWellMind:https://www.verywellmind.com/how-sleep-affects-mental-health-4783067 

Suni, E. (March 2022). Stages of sleep: What happens in a sleep cycle? SleepFoundation: https://www.sleepfoundation.org/stages-of-sleep 

Weatherspoon, D. (May 2019). Why sleep is essential for health. MedicalNewsToday: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325353

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...