Beberapa tahun terakhir rasanya kita mulai sering ya menemukan pembahasan tentang kesehatan mental. Apalagi di sosial media. Kalau dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu, kayaknya sudah jauh lebih baik. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa kita selalu di rumah sedikit banyak memunculkan masalah baru yang berkaitan dengan kesehatan mental. Alhasil istilah-istilah baru seperti burnout, zoom fatigue, hingga toxic productivity semakin familiar di telinga kita. Tak hanya itu, berkembangnya teknologi yang mendukung layanan konseling secara online juga semakin mempermudah orang-orang untuk konsultasi dengan profesional.
Mengutip dari World Health Organization (WHO): “There is no health without mental health.” Wah, ini benar banget, sih! Kesehatan mental merupakan salah satu bagian terpenting yang perlu diperhatikan untuk menjamin keberfungsian kamu sehari-hari. KALMers pernah nggak, merasa pusing, mual, bahkan lesu karena cemas akan pekerjaan atau perkuliahan? Nah, itu salah satu bukti paling nyata kalau kesehatan mental dan kesehatan fisik saling berkaitan dan tentunya sama-sama penting.
Perlu diingat bahwa membahas tentang kesehatan mental bukan hal yang tabu, lho, KALMers. Nggak seperti generasi-generasi sebelumnya, generasi muda masa kini mulai sadar akan pentingnya kesehatan mental. Berbagai edukasi dan ajakan terkait merawat kesehatan mental mulai bertebaran dan mudah diakses di media sosial. Mulai dari edukasi tentang self-love, perbedaan ekstrovert dan introvert, ciri-ciri gangguan kesehatan mental, bahkan berbagai tips dari profesional terkait karir dan pernikahan.
Ketika kita mencoba untuk mengerti lebih dalam tentang kesehatan mental, artinya kita selangkah lebih maju dalam menyayangi diri sendiri. Jadi, yuk, buang jauh-jauh anggapan bahwa kesehatan mental itu hal tabu!
Coba pahami lebih dalam berbagai emosi yang mungkin kamu rasakan sehari-hari, supaya tahu cara mengontrolnya. Jangan lupa, emosi adalah elemen yang berlangsung singkat, jadi cukup wajar jika kamu merasa senang di siang hari, kemudian sedih di malam hari.
Kamu juga perlu mencari tahu tentang kelebihan dan kekurangan diri untuk bisa merawat kesehatan mental. KALMers sudah tahu belum, bahwa tingkat stres setiap orang besar bergantung pada kapasitas diri? Makanya, kamu perlu mengenal lebih dalam tentang cara kerja dirimu sendiri untuk bisa merawat kesehatan mentalmu!
Nggak semua hal harus dikerjakan sekaligus, bahkan nggak semuanya perlu kamu kerjakan. Yuk, coba untuk memprioritaskan hal-hal yang memang penting dan cukup darurat untuk dilakukan. Mengerjakan semua hal sekaligus bisa membuatmu tertekan dan merasa kewalahan, lho.
Tidak bisa dipungkiri, usaha yang sudah kamu lakukan juga perlu diimbangi dengan istirahat yang cukup. Sekuat apapun fisikmu, kamu tetap butuh jeda untuk beristirahat. Kamu perlu tidur yang cukup setiap hari, serta perlu menjauh sebentar dari rutinitasmu setiap beberapa waktu sekali.
Baca juga: Tentang Sleep Anxiety Hingga 5 Langkah Tidur Berkualitas
Ketika kamu berusaha mengerti lebih dalam tentang kesehatan diri, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental, kamu mungkin merasa kesulitan dalam beberapa hal. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional, ya!
Dengan membaca berbagai artikel terkait kesehatan mental di aplikasi KALM, kamu juga sudah memulai langkah untuk merawat kesehatan mentalmu. Maka itu, KALM mau mengingatkan bagi setiap KALMers untuk terus belajar memahami kesehatan mental. Ingat, bahwa kesehatan mental bukan hal yang tabu untuk diperbincangkan! Kamu mungkin bisa menolong orang lain dengan keberanianmu membahas tentang kesehatan mental. Mental health is more than the absence of mental disorders. Jadi, yang kelihatan baik-baik saja tetap perlu diperhatikan, ya!
Jangan ragu untuk menerima bantuan profesional, dengan menghubungi Kalmselor melalui aplikasi KALM (unduh di sini)! Kamu juga bisa mendapatkan konseling gratis dengan menggunakan kode voucher dari Maybelline New York Brave Together, lho! Gimana caranya? Cek di sini: Tutorial Gratis Konseling di Aplikasi KALM Oleh Maybelline Brave Together
Penulis: Tanita
Editor: Rachma Fitria
Sumber:
Chelsea, M. (2021). Mengenal Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental. TarFomedia, 2(1), 54-58.
Idaiani, S., & Riyadi, E. I. (August 2018). Sistem kesehatan jiwa di Indonesia: Tantangan untuk memenuhi Kebutuhan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 70–80.
World Health Organization. (March, 2018). Mental health: strengthening our response. WHO: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response