Bahaya Child Grooming dan Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini

Description

Tidak hanya wanita, anak-anak juga sangat rentan menjadi korban kekerasan seksual. KALMers mungkin pernah mendengar kasus kejahatan seksual terhadap anak atau pedofilia yang mana pelakunya adalah orang yang dekat dengan korban. Tahukah kamu jika ada istilah tersendiri yang menggambarkan kasus-kasus tersebut? Child Grooming. Pernah mendengarnya? KALM akan menjelaskannya di artikel berikut bersama dengan pentingnya pendidikan seks sejak dini bagi anak!

Perhatian: Artikel ini mungkin mengandung bahasa yang bisa memicu trauma terkait kekerasan atau pelecehan seksual. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan topik ini, kamu bisa berhenti membacanya, ya!

Apa itu Child Grooming?

Child Grooming adalah bentuk manipulasi dimana seseorang (pelaku) mencoba membangun hubungan dekat dengan anak (sebagai target) atau keluarga anak tersebut sehingga mereka dapat melakukan pelecehan seksual terhadap si anak. Child Grooming ini adalah modus kejahatan seksual yang terbilang baru. Dalam aksinya pelaku bahkan bisa berusaha membangun koneksi dan kepercayaan dengan anak dan keluarga selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Tak heran jika banyak ditemui kasus kejahatan seksual terhadap anak yang mana pelakunya sendiri dikenal korban.

Kok Bisa Terjadi?

Banyak faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya Child Grooming ini, KALMers. Orang tua yang cenderung abai bisa menjadi salah satu faktornya. Ketika seorang anak tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya, ia akan cenderung mencari perhatian dari orang lain. Jika ini terjadi dan muncul pelaku yang memang sudah menargetkan anak tersebut sebagai korban, kejahatan seksual dan eksploitasi anak sangat mungkin terjadi.

Selain itu, kurangnya pendidikan seks pada anak juga bisa menyebabkan anak tidak paham akan situasi yang tidak seharusnya terjadi padanya. Orang dewasa seringkali salah paham jika pendidikan seks berarti mengajarkan anak-anak tentang hubungan seksual. Padahal bukan begitu lho, KALM Moms & Dads! Sesederhana mengajarkan anak tentang anggota-anggota tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain juga merupakan bagian dari pendidikan seks usia dini. Hal ini sangat penting untuk menghindarkan anak-anak kita dari berbagai modus kejahatan seksual.

Pendidikan Seks untuk Anak

Bagaimana pendidikan seks untuk anak bisa menghindarkan anak dari bahaya kejahatan seksual? Simak langkah-langkah yang bisa KALMers Parents lakukan berikut ini:

1. Ajarkan Tentang Anggota Tubuh

Ajarkan pada anak nama-nama anggota tubuh dengan nama yang benar. Apalagi anggota-anggota tubuh yang bersifat pribadi atau intim. Karena dianggap tabu, orang tua kadang menyensor nama-nama anggota tubuh yang bersifat intim misalnya nama vagina yang hanya disebut sebagai ‘bagian bawah’. Padahal mengajarkan anak mengenal nama anggota tubuh dengan benar itu penting, lho! Dengan memahami nama anggota tubuh dengan benar dan mengetahui artinya dapat membantu anak berbicara dengan jelas jika sesuatu yang tidak pantas terjadi padanya.

2. Ajarkan tentang Anggota Tubuh yang Tidak Boleh Disentuh Orang Lain

Beri pemahaman pada anak bahwa ada bagian tubuh mereka yang bersifat pribadi karena tidak boleh diperlihatkan pada semua orang. Jelaskan bahwa ibu dan ayah mungkin boleh melihat mereka telanjang saat mereka masih kecil, tetapi orang-orang di luar rumah hanya boleh melihat mereka mengenakan pakaian. Jelaskan juga jika dokter mungkin boleh melihat mereka tanpa pakaian karena ada ibu dan ayah yang menemani mereka dan hal tersebut dilakukan untuk memeriksa tubuh mereka yang sakit.

3. Beri Pemahaman Mengenai Batasan Fisik

Beri tahu anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuh bagian tubuh pribadi mereka dan juga tidak ada yang boleh meminta mereka menyentuh bagian tubuh pribadi orang lain. Orang tua akan sering melupakan bagian kedua dari kalimat tersebut padahal pelecehan seksual seringkali dimulai dengan cara pelaku meminta anak untuk menyentuh bagian tubuh mereka terlebih dahulu.

4. Ajari Anak Cara Pergi dari Situasi yang Menakutkan atau Membuatnya Tidak Nyaman

Beberapa anak merasa tidak nyaman untuk mengatakan “tidak” kepada orang lain, terutama pada orang dewasa. Ajarkan pada mereka bahwa tidak apa-apa untuk memberi tahu orang dewasa jika mereka harus pergi ketika ada sesuatu yang terasa salah terjadi. Beri tahu anak bahwa jika seseorang ingin melihat atau menyentuh bagian pribadinya, mereka dapat memberitahu orang tersebut bahwa mereka harus pergi untuk menemui ibu dan ayah.

5. Beri Tahu Anak bahwa Aturan ini juga Berlaku pada Orang yang Mereka Kenal

Ini adalah poin penting untuk didiskusikan dengan anak. Ketika kamu bertanya kepada seorang anak, seperti apa orang jahat itu kemungkinan besar mereka akan menjawab orang yang tidak dikenal. Karena tidak semua predator seksual adalah orang yang tidak dikenal kamu bisa mengatakan, “Ibu dan ayah mungkin diperbolehkan untuk menyentuh bagian pribadimu saat ayah atau ibu harus memandikanmu. Tetapi tidak ada orang lain yang boleh menyentuhmu juga. Bahkan jika itu temanmu, bibi, paman, atau bapak dan ibu guru di sekolah, ya. Mereka mungkin adalah orang baik tetapi mereka tetap tidak boleh menyentuh bagian pribadimu, oke?”

Bagaimana menurutmu, KALMers Parents? Itulah yang dimaksud dengan pendidikan seks untuk anak. Jangan salah paham lagi, ya! Mungkin terdengar sepele, namun setiap langkah kecil yang kita lakukan bisa jadi menjadi penyelamat bagi anak-anak kita dari berbagai tindak kejahatan yang tidak kita inginkan.

Baca juga: Kamu Perlu Waspada, Inilah 5 Tanda Seorang Predator Seksual, Fact Check with KALM: Mitos dan Fakta Pelecehan Seksual

Buat KALMers Parents yang masih merasa kurang yakin bagaimana cara mengajarkan pendidikan seks usia dini pada anak, bisa juga berkonsultasi dengan psikolog anak di KALM (download di sini). Semoga artikel ini bermanfaat!

 

Penulis: Rachma Fitria

Editor: Lukas Limanjaya

Sumber:

Daniels, N. (n.d.). 10 ways to teach children to speak up about sexual abuse. Child Mind Institute: https://childmind.org/article/10-ways-to-teach-your-child-the-skills-to-prevent-sexual-abuse/

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...