KALMers, pernah nggak sih kamu merasa cemas dan khawatir berlebihan sampai mengganggu aktivitasmu sehari-hari? Atau sedih banget sampai merasa nggak ada harapan lagi di hidupmu? Atau mungkin bahkan mengalami keduanya secara bersamaan? Kalau iya, kamu bukan satu-satunya yang mengalami itu, KALMers.
Anxiety dan depresi adalah dua masalah kesehatan mental yang berbeda, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa keduanya bisa muncul bersamaan, lho! Kok bisa dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel ini, ya!
Anxiety atau kecemasan pada dasarnya adalah respons normal tubuh ketika kita menghadapi hal-hal tak terduga dan berbahaya, KALMers. Ini adalah cara tubuh untuk melindungi kita dari ancaman. Namun, kecemasan bisa menjadi semakin parah dan dianggap sebagai gangguan ketika berlangsung secara terus-menerus hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan akan merasakan kekhawatiran dan ketakutan intens yang tidak kunjung hilang dan justru bertambah parah. Gejala kecemasan dapat ditandai dengan sulit tidur, pusing, perasaan gugup, khawatir, panik, takut, dan gelisah, detak jantung cepat atau tidak teratur, hingga kesulitan berkonsentrasi.
Baca juga: Kamu Harus Tahu: Tentang Gangguan Kecemasan
Berbeda dengan anxiety, depresi merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan perubahan suasana hati, tingkat aktivitas, maupun konsep diri yang menurun dan menjadi negatif. Penderita depresi biasanya akan mengembangkan pikiran dan keinginan untuk menghukum diri. Perubahan-perubahan ini jika terus berkembang mampu memunculkan keinginan untuk mengakhiri hidup karena menganggap bahwa hidupnya sudah tidak berarti.
Baca juga: Kalmselor Ade: Pengalaman Menangani Klien dengan Kondisi Depresi dan Sedih atau Depresi Klinis, Apa Bedanya?
Menurut Sally R. Connolly, seorang pekerja sosial bersertifikat dan terapis di Amerika Serikat, anxiety dan depresi ibarat sebuah siklus. Ketika kamu merasa cemas, kamu cenderung memiliki kekhawatiran mendalam tentang berbagai masalah. Sebagai hasilnya kamu akan merasa nggak cukup baik dalam hal itu. Akhirnya, kamu merasa gagal dan muncullah perasaan depresi dan tak berdaya.
Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa seseorang berpeluang lebih besar terkena depresi ketika ia memiliki anxiety (gangguan kecemasan) sebelumnya, KALMers. Selain itu, hampir setengah dari orang yang mengalami depresi mayor diketahui juga menderita kecemasan yang parah dan terus-menerus, lho!
Selain dilihat sebagai siklus, kedua gangguan ini juga bisa saling terkait karena memiliki penyebab yang sama. Jurnal penelitian yang dipublikasi di American Journal of Psychiatry (2020) menyebutkan bahwa kedua gangguan tersebut memiliki penyebab yang tumpang tindih. Penyebab tersebut meliputi faktor genetika yang berperan sebanyak 40% dan faktor lingkungan yang berperan sebanyak 60% dalam meningkatkan risiko anxiety dan depresi. Wah, gimana menurutmu, KALMers?
Berikut adalah beberapa simptom atau gejala yang mungkin kamu rasakan jika kamu memiliki anxiety dan depresi secara bersamaan:
Ingat ya, KALMers gejala-gejala di atas tidak untuk digunakan untuk mendiagnosis diri. Jika kamu merasakan beberapa dari gejala di atas, segera konsultasikan pada profesional kesehatan mental.
KALMers, jika kamu merasa mengalami apa yang telah dijelaskan di atas KALM dan Maybelline ingin mengingatkanmu bahwa kamu tidak sendiri. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi bersama Kalmselor di aplikasi KALM (unduh di sini), ya!
Dalam rangka mendukung kesadaran kesehatan mental di Indonesia, Maybelline bersama KALM dan Rahasia Gadis bekerja sama menciptakan kampanye BRAVE TOGETHER. Melalui kampanye ini kamu bisa mendapatkan konseling secara gratis bersama Kalmselor di aplikasi KALM dengan menggunakan kode voucher BRAVE-33-33-33-33. Kamu bisa cek di sini: Tutorial Gratis Konseling di Aplikasi KALM Oleh Maybelline Brave Together untuk mengetahui cara menggunakan kode vouchernya, ya!
Ketahuilah KALMers, jika kamu perlu cerita KALM ada di sini untuk kamu.
Penulis: Rachma Fitria
Sumber:
Rodriguez, D. (2020, September 29). How to Cope With Anxiety and Depression. Everyday Health. Retrieved from: https://www.everydayhealth.com/anxiety/anxiety-and-depression.aspx
Sawchuk, C. N. (2017, June 02). Depression and Anxiety: Can I Have Both? Mayo Clinic. Retrieved from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/expert-answers/depression-and-anxiety/faq-20057989
Tjornehoj, T. (n.d.) The Relationship Between Anxiety and Depression. Hartgrove Hospital. Retrieved from: https://www.hartgrovehospital.com/relationship-anxiety-depression/