Kalmselor Angellia: Chemistry & Compatibility Adalah Kunci Memilih Pasangan

Description

KALMers, siapa nih yang lagi dalam fase mencari jodoh? Kalau iya, kamu berjodoh banget nih sama artikel ini! Pernah dengar soal chemistry dan compatibility? Nah, di artikel kali ini kita akan membahas masalah jodoh ini bareng Kalmselor Angellia Lestari, nih! Buat kamu yang penasaran, simak sampai selesai, ya!

Kenalin, Psikolog Paling Energic di KALM

Angellia Lestari Christiani atau akrab dipanggil Kalmselor Angel adalah seorang Psikolog Klinis Dewasa yang juga aktif menjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama di Jakarta, KALMers. Kalmselor Angel memiliki fokus konseling pada permasalahan hubungan romantis hingga orientasi seksual.

Kalmselor Angel bisa dibilang adalah salah satu Kalmselor favorit di KALM, lho! Selain terpilih sebagai Kalmselor of the Month bulan Juni ini, sebelumnya ia juga pernah terpilih menjadi pemateri webinar terfavorit pilihan KALMers di tahun 2021. Tiap denger Kalmselor Angel sharing rasanya energi positif dan semangatnya bisa sampai ke kita gitu. Salut banget sama Kalmselor Angel!

Tentang Chemistry dan Compatibility

Nah, pada kesempatan ini Kalmselor Angel mau berbagi informasi mengenai chemistry dan compatibility. Ada yang pernah dengar sebelumnya? Kedua hal tersebut ternyata adalah kunci menemukan pasangan yang tepat, lho!

Jadi, menurut Kalmselor Angel chemistry adalah emosi ketertarikan yang muncul setiap kali kamu bertemu dengan orang yang kamu sukai, KALMers. Kamu mungkin merasakan semacam ‘spark’ atau getaran tersendiri ketika bertemu dengan orang yang kamu kagumi dan sukai. Chemistry tidak bisa dibohongi karena akan terlihat jelas apakah kamu merasa nyaman berada di dekatnya atau tidak.

Chemistry bisa berasal dari hal-hal yang bertolak belakang, misalnya kamu memiliki kepribadian introvert kemudian pasanganmu ekstrovert. Perbedaan inilah yang membuat kamu jadi tertarik lebih jauh dengan orang yang kamu sukai.

Sedangkan compatibility (kecocokan) adalah hal dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang, KALMers. Compatibility ini bisa berasal dari kecocokan nilai-nilai atau prinsip hidup yang kamu dan pasanganmu pegang. Contohnya bisa berupa kesamaan dalam hal spiritualitas. Kamu dan pasangan mungkin punya agama yang berbeda, namun ketika cara pandang kalian dalam memahami ketuhanan dan kebaikan secara umum sama, hal itu bisa disebut sebagai compatibility.

Proses Menemukan Compatibility Dimulai dari Diri

Nah, berbeda dengan chemistry yang muncul secara alami, compatibility harus dibangun KALMers. Untuk membangunnya pun nggak mudah. Kamu perlu memahami nilai-nilai dan prinsip dalam diri kamu terlebih dahulu.

“Harus tahu dulu, kamu maunya diperlakukan seperti apa oleh orang lain?” tambah Kalmselor Angel.

Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk lebih memahami diri kamu antara lain:

1. Refleksi Diri

Kita sering kali tidak memahami alasan di setiap perilaku kita karena mungkin kita sebenarnya sadar bahwa perilaku kita kurang baik. Jadi alih-alih merefleksikan diri dan mengakuinya, kita denial. Padahal, Kalmselor Angel bilang kalau refleksi diri itu penting banget lho, KALMers. Dengan merenungkan setiap perilaku kita, kita jadi paham, “Oh aku nggak suka ya kalau diperlakukan begini, makanya tadi aku marah,” dsb.

“Coba deh biasakan untuk selalu tanya ke diri setiap kali kamu melakukan sesuatu: Kenapa ya tadi aku begitu? Kenapa ya tadi aku kesel banget? Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini akan membantu kita lebih mengenal diri,” jelas Kalmselor Angel.

2. Jalin Relasi dengan Orang Lain

Tips ini juga nggak kalah penting, KALMers. Terkadang kita butuh pandangan objektif dari orang lain untuk menilai diri kita. Orang-orang yang terlalu menutup diri dari lingkungan sosial akan sulit menilai perilaku mereka karena mereka juga pasti akan tertutup dari pendapat atau saran dari orang lain. Makanya, jalinlah relasi dengan orang lain untuk dapatkan berbagai informasi dan pendapat dari berbagai macam orang.

Dengan lebih mengenal diri, kamu akan memahami hal-hal yang kamu sukai dan tidak kamu sukai, mana yang baik untukmu dan mana yang nggak baik, dsb. Hal-hal ini akan mengarahkan pada sesuatu yang lebih penting lagi, yaitu nilai-nilai moral dan prinsip hidup.

Ngobrolin Chemistry & Compatibility Bareng Pasangan

Nah, ketika kamu sudah yakin dengan prinsip hidup kamu sendiri, saatnya mengkomunikasikannya pada calon pasanganmu. Berikut beberapa hal yang bisa kamu obrolin bareng pasangan:

  1. Kekurangan dan kelebihan diri: Saling jujur dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing,
  2. Agama dan keluarga: Mungkin nggak harus seagama, tapi bagaimana caramu memandang soal Ketuhanan dan kebaikan, serta kehidupan di dunia
  3. Lifestyle: berkaitan dengan gaya hidup, misal apakah kamu tidak masalah jika pasanganmu merokok, dsb.
  4. Keuangan: Tidak hanya tentang apakah pasanganmu bisa membiayai kehidupannya sendiri atau tidak, tetapi juga tentang pengelolaan keuangan dan kebiasaan-kebiasaan yang melibatkan masalah keuangan.
  5. Orientasi dan aktivitas seksual: Apakah pasanganmu selalu melakukan hubungan seksual saat berpacaran, dan apakah kamu tidak masalah dengan hal itu.
  6. Pengembangan diri: Hal-hal yang bisa dilakukan supaya hubunganmu bisa membantumu tumbuh baik secara individu maupun dalam hubungan.

Bagaimana, KALMers? Sudah siap mengkomunikasikan hal-hal di atas bersama pasanganmu? Jika kamu masih ragu, kamu bisa mengkonsultasikan masalah hubunganmu bersama Kalmselor Angel melalui aplikasi KALM (unduh di sini), ya! Gunakan kode kalmselor ANG-723 supaya kamu langsung terhubung dengan Kalmselor Angel!

Baca juga: Kalmselor Dara: Tips Menjalani Long Distance Marriage (LDM) dan Kalmselor Dina: Tips Persiapan Sebelum Menjadi Orangtua

Pesan buat KALMers

Soulmates aren’t found, they’re made, makanya butuh usaha untuk menumbuhkannya. Ada proses untuk mengkomunikasikannya, mencocokan, dan sama-sama mentoleransi satu sama lain.

 

Penulis: Rachma Fitria

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...