Hai, KALMers apa kabar hari ini? Kalau ngomongin soal insecure rasanya tak akan ada habisnya, ya. Apalagi di zaman serba digital seperti sekarang. Orang bisa dengan mudah membagikan berbagai hal di media sosial demi ribuan likes dan engagement. Tentu itu tidak sepenuhnya buruk, namun jika kita tak bisa membatasi diri dengan baik bukannya bermanfaat justru momen sharing di media sosial ini bisa memicu insecurity kita, lho!
Nah, berbicara soal insecure ternyata ada penelitian yang membahas soal penyebab paling utama perasaan nggak aman ini, nih! Wah apa aja ya kira-kira? Simak sampai selesai artikel ini, ya!
Pernahkah kamu mengalami penolakan sampai bikin susah tidur karena mikirin itu terus? “Aku seburuk itu, ya?” atau “Aku kayaknya memang nggak layak bahagia…”. Nah, ternyata penelitian menunjukkan bahwa pengalaman negatif yang kita alami baru-baru ini sangat berpengaruh terhadap tingkat insekuritas kita, lho KALMers!
Guy Winch dalam bukunya Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts menyatakan bahwa penolakan akan membuat kita melihat diri dan orang lain secara lebih negatif, setidaknya untuk sementara waktu.
Kamu pasti pernah merasa gugup saat diminta berbicara di depan umum? Kamu mungkin takut kalau akhirnya nggak bisa berbicara dengan lancar atau gimana kalau orang-orang akan menilaimu buruk? Alhasil kamu berusaha menghindari situasi tersebut. Hal ini hanyalah satu dari banyak indikasi social anxiety, KALMers.
Penyebab insecurity yang ini bisa jadi berakar dari pengalaman di masa lalu yang kurang menyenangkan. Dulu kamu mungkin pernah diminta untuk presentasi di depan umum namun gagal atau ditertawakan. Orang tua yang terlalu kritis atau orang tua yang menekan anaknya untuk selalu berhasil menjadikan anak tumbuh menjadi orang yang terlalu kritis menilai dirinya sendiri pula.
Siapa yang tiap mengerjakan sesuatu harus selalu sempurna? Hmm.. hati-hati ya, KALMers. Ternyata tingkat perfeksionisme kita sangat memengaruhi tingkat harga diri dan insekuritas kita, lho!
Sebagai seorang perfeksionis kamu selalu ingin semua hal berjalan sesuai rencana dan keinginanmu. Penampilan sempurna, karir yang selalu berjalan mulus, pasangan yang ideal, hingga apartemen atau rumah impian. Nah, jika hal-hal tersebut tidak berjalan sesuai rencanamu kamu mungkin akan merasa kecewa, tak berharga, dan menyalahkan dirimu sendiri.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi perasaan insecure-mu:
Saat perasaan kecewa dan insecure itu muncul alih-alih langsung menyalahkan diri, cobalah untuk menenangkan diri, KALMers. Kamu bisa lakukan teknik pernapasan untuk menenangkan diri.
Baca artikel ini: Kalmselor Elaine: Trik Mindfulness untuk Netralkan Rasa Cemasmu
Cobalah untuk mengevaluasi diri berdasarkan seberapa banyak usaha yang telah kamu lakukan, bukan hanya pada hasilnya, KALMers. Pikirkan tentang seberapa besar kamu telah tumbuh dan berkembang dari 5 atau 10 tahun yang lalu hingga detik ini. Setiap usaha yang kamu lalui sangat berharga, kok.
Perasaan insecure membuatmu mencintai diri secara bersyarat. Kamu mungkin hanya menyukai dirimu saat kamu sedang sukses dan membenci diri ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan. Belajarlah untuk menyayangi diri sendiri bahkan ketika kamu tidak melakukannya dengan baik. Fokuslah pada kualitas pribadi seperti karakter, kepribadian, dan ketulusanmu, KALMers. Kamu adalah orang baik, oleh karenanya kamu pantas untuk dicintai, terutama oleh dirimu sendiri.
Bagaimana menurutmu, KALMers? Jika kamu merasa tips di atas belum cukup membantu mengurangi perasaan insecure-mu, kamu bisa mengonsultasikannya pada Kalmselor di aplikasi KALM (unduh di sini), ya!
Saat ini, Maybelline New York sedang bekerja sama dengan KALM dan Rahasia Gadis membentuk kampanye BRAVE TOGETHER. Kampanye ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental di Indonesia dengan memberikan akses gratis konseling. Kamu bisa menggunakan kode voucher BRAVE-33-33-33-33 untuk mendapatkan akses gratis konseling di aplikasi KALM. Kamu bisa cek di sini: Tutorial Gratis Konseling di Aplikasi KALM Oleh Maybelline Brave Together untuk mengetahui cara menggunakan kode vouchernya, ya!
Ketahuilah KALMers, jika kamu perlu cerita KALM ada di sini untuk kamu.
Penulis: Rachma Fitria
Sumber:
Greenberg, M. (2015, December 06). The 3 Most Common Causes of Insecurity and How to Beat Them. Psychology Today. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mindful-self-express/201512/the-3-most-common-causes-insecurity-and-how-beat-them