“Kayaknya aku udah nggak kuat hidup lagi deh…”
KALMers, kalian pernah nggak sih menghadapi orang yang menyerah dengan hidupnya. Menghadapi orang yang ingin bunuh diri memang bukan hal yang mudah. Jika kita salah menanggapi, alih-alih membantunya, kita justru bisa membuatnya semakin yakin untuk melakukan tindakannya tersebut. Oleh karena itu, yuk simak artikel ini untuk mengetahui tentang bunuh diri dan cara menanganinya!
Trigger Warning: Artikel ini akan membahas mengenai topik bunuh diri. Jika kamu merasa terpicu atau tidak nyaman membacanya, kamu bisa berhenti membacanya, ya!
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 September, diselenggarakan oleh International Association Prevention (IASP) dan didukung oleh World Health Organization (WHO). Acara ini merupakan komitmen global untuk memusatkan perhatian pada pencegahan bunuh diri.
Apa itu Bunuh Diri?
Bunuh diri merupakan tindakan mengambil nyawa sendiri. Menurut American Foundation for Suicide Prevention, bunuh diri merupakan penyebab kematian ke-10 di Amerika Serikat, merenggut nyawa sekitar 47.000 setiap tahun. Pikiran dan perilaku bunuh diri harus dianggap sebagai keadaan darurat psikiatri.
Tanda Seseorang Ingin Melakukan Percobaan Bunuh Diri
KALMers, memang tidak mudah untuk untuk mengetahui apa yang dirasakan seseorang sebenarnya, sehingga tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi ketika seseorang memiliki pikiran untuk bunuh diri. Namun, beberapa tanda peringatan ketika seseorang mungkin berpikir untuk bunuh diri, yaitu:
Cara Membantu Mereka Yang Ingin Bunuh Diri
KALMers, jika anggota keluarga atau teman kalian mungkin mempertimbangkan untuk bunuh diri, coba bicarakan dengan mereka tentang kekhawatiran kalian. Kalian dapat memulai percakapan dengan mengajukan pertanyaan dengan cara yang tidak menghakimi dan tidak konfrontatif. Bicaralah secara terbuka dan jangan takut untuk mengajukan pertanyaan langsung, seperti, “Apakah kamu berpikir untuk bunuh diri?”
Nah, terdapat beberapa cara, nih, KALMers, untuk kalian menjadi teman yang suportif dan berempati. Kuncinya adalah untuk tidak menghakimi atau meremehkan apa yang dirasakan teman kalian.
1. Bicara Dari Hati
KALMers, mungkin kalian merasa kesulitan ketika mencoba mencari tahu apa yang harus dikatakan kepada seseorang yang depresi atau ingin bunuh diri. Ingat, tidak ada hal yang benar atau salah yang dapat kalian katakan jika kalian berbicara karena cinta dan perhatian.
Tunjukkan bahwa kalian peduli dengan berbicara kepada mereka. Peluk saat mereka menangis atau apapun yang diperlukan. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengakui apa yang mereka rasakan dapat membantu mereka memproses pikiran. Hal ini juga dapat dapat mengurangi pikiran bunuh diri mereka.
2. Mendengarkan
Orang yang memiliki keinginan bunuh diri biasanya membawa beban yang mereka rasa tidak dapat mereka tangani lagi. Tawarkan untuk mendengarkan saat mereka berbagi perasaan putus asa, marah, dan kesepian. Kadang-kadang ini cukup untuk membantu meringankan beban mereka.
3. Validasi dan Tunjukkan Keterbukaan
Bersikap simpatik, tidak menghakimi, sabar, tenang, dan menerima. Orang tersebut akan menangkap sikap kalian dan mulai mencerminkannya sendiri.
4. Biarkan Mereka Berbicara
Berbicara akan memungkinkan mereka untuk mengurangi beban emosional yang mereka bawa dan memberi mereka waktu untuk menenangkan diri. Semakin lama kalian membuat mereka berbicara, semakin mereka dapat menghilangkan keputusasaan mereka.
5. Hindari Mencoba Memecahkan Masalah
KALMers, cobalah untuk tidak menawarkan solusi cepat atau meremehkan perasaan orang tersebut. Seberapa besar mereka memandang masalah itu dan seberapa besar mereka terluka karenanya adalah yang terpenting. Argumen-argumen rasional tidak banyak berguna untuk membujuk seseorang ketika mereka berada dalam keadaan pikiran seperti ini. Lebih baik, tawarkan empati dan belas kasih kalian untuk apa yang mereka rasakan tanpa membuat penilaian apa pun tentang apakah mereka harus merasa seperti itu.
6. Jaga Dirimu
Menjadi caregiver dari mereka yang memiliki keinginan bunuh diri tidaklah mudah, KALMers. Pastikan kalian merawat diri sendiri dan mencari bantuan untuk memproses dan dekompresi sesudahnya. Bicarakan dengan teman terpercaya, terapis, atau siapa pun yang dapat menawarkan dukungan untuk apa yang kalian alami dan bagaimana perasaan kalian tentang hal tersebut.
Kalau kamu memiliki anggota keluarga atau teman yang sedang dalam kondisi mental tidak baik, jangan ragu untuk mengajak mereka meminta bantuan profesional, ya! Kamu bisa mengajak mereka untuk menghubungi Kalmselor melalui aplikasi KALM, ya. Di aplikasi KALM, kamu dapat berkonsultasi dengan banyak pilihan Kalmselor yang siap menemanimu berproses. Semoga artikel ini bermanfaat!
Penulis: Balqis Aisyiyah
Editor: Rachma Fitria
Sumber:
Kahn, April (2019, December 20). What You Should Know About Suicide. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/suicide-and-suicidal-behavior?utm_source=ReadNext
Schimelpfening, Nancy (2022, April 25). What to Say to Someone Who Is Suicidal. Very Well Mind. Retrieved from https://www.verywellmind.com/what-to-do-when-a-friend-is-suicidal-1065472