KALMers, pernah nggak sih kalian menilai atau mengkritik diri berlebihan ketika menghadapi suatu kesalahan atau kegagalan? Atau menganggap kehidupan orang lain lebih bahagia daripada hidup kalian?
Kalau iya, kamu mungkin harus belajar soal self-compassion, nih KALMers. Apa sih self-compassion itu? Dii artikel Kalmselor of The Month ini, kita akan membahas mengenai self-compassion lebih dalam bersama Kalmselor Yudha, KALMers. Tapi sebelumnya, yuk kenalan dulu dengan Kalmselor Yudha!
Kalmselor Yudha: Udah 3 Kali Terpilih Jadi Kalmselor of The Month!
Siapa nih yang masih ingat dengan Kalmselor Yudha? Yap, Kalmselor Yudha merupakan seorang Psikolog Industri Organisasi yang sudah bergabung dengan KALM sejak tahun lalu. Sebelumnya ia sudah pernah terpilih menjadi Kalmselor of The Month di bulan April dan Juli, KALMers. Kalmselor Yudha sering menangani berbagai permasalahan mengenai pekerjaan dan karir, konflik dengan rekan kerja atau atasan, stres dan burnout, serta permasalahan kecemasan, gangguan emosi, dan sebagainya.
Nah, pada kesempatan kali ini Kalmselor Yudha ingin berbagi ilmu dan wawasan terkait self compassion, nih. Gimana penjelasannya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya!
Self-Compassion itu Apa, sih?
Self-compassion merupakan salah satu praktik yang dapat kita lakukan untuk menjadi sahabat terbaik bagi diri kita sendiri ketika dibutuhkan. Secara umum, self-compassion melibatkan penerimaan bahwa kamu adalah manusia yang pasti membuat kesalahan. Dengan self-compassion, alih-alih menyalahkan diri setiap kali ada masalah, kamu bisa berbaik hati dan memaafkan diri sendiri.
Self-compassion ini sangat berguna, lho, KALMers. Hal ini dapat membantu meningkatkan ketahanan emosional, meningkatkan penghargaan pada diri sendiri, dan meningkatkan motivasi untuk terus selalu bertumbuh. Ketika seseorang memiliki self-compassion yang tinggi, hal ini dapat berdampak pada hubungan romantis yang lebih positif juga nih, KALMers.
Komponen Penting dari Self-Compassion
KALMers, ketika kamu ingin melatih self-compassion, Kalmselor Yudha bilang ada beberapa komponen utama yang penting untuk keberhasilannya, yaitu:
1. Self-Kindness
Ketika kamu mempraktikkan self-kindness, sadarilah bahwa semua orang tidak sempurna dan memiliki kehidupan yang tidak sempurna juga. Bersikap baiklah pada diri sendiri ketika ada yang salah alih-alih bersikap kritis.
Hal ini bisa kamu lakukan mengubah cara berpikirmu dan pelan-pelan kembangkan self-talk positif pada diri. Cobalah untuk mengganti, “Aku bodoh karena aku gagal dalam ujian,” menjadi, “Tak apa aku gagal kali ini. Bukan berarti aku bodoh. Aku bisa mencoba lagi besok.”
2. Common Humanity
Common humanity berarti kamu menyadari bahwa hal-hal buruk yang terjadi, tidak hanya dirasakan olehmu. Setiap manusia pasti mengalami kesulitan, oleh karena itu kamu tak perlu merasa sendiri. Menyadari ketidaksempurnaan yang kamu miliki dapat membantumu merasa lebih terhubung dengan orang lain karena kamu menyadari bahwa setiap orang juga mengalami kesulitan.
3. Mindfulness
Secara sederhana mindfulness berarti fokus menerima apa yang terjadi saat ini. Kamu sadar dan bersedia menghadapi rasa sakit dan penderitaanmu, serta mengakuinya. Kebanyakan orang tidak ingin melakukan itu. Bahkan, mereka biasanya ingin menghindarinya. Mereka ingin menghindari rasa sakit dan langsung menuju pemecahan masalah.
Mindfulness dapat membantu dalam memahami kekurangan diri sendiri tanpa menghakiminya. Hal ini dapat membantumu mengenali diri sendiri dan mengenali hal apa yang bisa diperbaiki untuk kedepannya.
Cara Meningkatkan Self-Compassion
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan self-compassion adalah dengan journaling, KALMers. Kamu dapat meluangkan waktu setiap harinya untuk menulis apa yang kamu rasakan, salah satunya dengan menulis jurnal rasa syukur atau gratitude journal. Studi menunjukkan bahwa rasa syukur, yang merupakan kesadaran akan manfaat seseorang dalam hidup, dapat membantu mendorong tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi. Kamu dapat mencoba menulis gratitude journal di aplikasi KALM secara gratis, ya!
Gimana penjelasan Kalmselor Yudha soal self-compassion, KALMers? Kalau kamu tipe orang yang lebih suka mendengarkan daripada membaca, kamu juga bisa dengarkan penjelasan Kalmselor Yudha ini di Youtube KALM atau klik link ini: Belajar Mencintai Diri dengan Self-Compassion — Kalmselor Yudha
Buat kamu yang mau belajar lebih dalam soal self-compassion bersama Kalmselor Yudha secara GRATIS juga bisa banget pakai voucher gratis konseling dari Maybelline New York X Anas Satriyo ini, ya!
Pesan untuk KALMers
"Jangan lupa dipraktikkan ya, KALMers! Semoga ini dapat membantu kalian untuk menjadi sahabat terbaik bagi diri sendiri."
Sumber:
Gordon, Sherri (2020, November 30). Self-Compassion Makes Life More Manageable. Very Well Mind.
Penulis: Balqis Aisyiyah
Editor: Rachma Fitria