Halo, KALMers! Apa kabar minggu ini? Artikel Kalmselor of the Month muncul lagi, nih. Kali ini saatnya Kalmselor Tiffany akan berbagi pengalaman dan pengetahuannya terkait topik pendidikan seksualitas terutama pada remaja! Yuk, disimak!
Seperti biasa kita kenalan dulu sama Kalmselor Tiffany, ya KALMers!
Kalmselor Tiffany: Psikolog Pendidikan yang Ahli Soal Pendidikan Seks!
Kalmselor Tiffany adalah Psikolog Pendidikan yang sudah menjadi Kalmselor di KALM sejak dua tahun yang lalu. Selama berpraktek menjadi psikolog, Kalmselor Tiffany sering menangani berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan, seperti manajemen belajar dan emosi, motivasi, permasalahan dalam pendidikan selama daring, perencanaan karir, perencanaan program pendidikan khusus, dan masalah sosial perilaku.
Salah satu permasalahan yang sering ditangani oleh Kalmselor Tiffany adalah seksualitas dan kesehatan reproduksi, khususnya pada remaja. Kalmselor Tiffany juga sering memberikan psikoedukasi mengenai pendidikan seksualitas pada remaja baik secara online maupun offline.
Seberapa Penting, sih, Pendidikan Seksualitas itu?
Menurut Kalmselor Tiffany, pendidikan seksualitas merupakan hal yang sangat penting untuk diberikan, bahkan sejak dini. Masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan seksualitas hanya diberikan pada saat anak menginjak usia remaja. Padahal, waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan seksualitas itu sebenarnya sedini mungkin, lho, KALMers.
Pendidikan seksualitas dapat diberikan kepada anak sedini mungkin ketika mereka memulai paham mengenai konsep, bahasa, dan komunikasi. Bentuk pendidikan seksualitas yang diberikan pun disesuaikan dengan usia anak tersebut. Misalnya pada anak-anak diajarkan dari hal paling mendasar, seperti mengenali anggota tubuh, batasan mana yang boleh disentuh oleh orang lain ataupun yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Lalu, Mengapa Remaja Menjadi Sorotan?
Ketika membicarakan pendidikan seks, remaja biasanya adalah usia yang paling banyak mendapatkan sorotan, nih KALMers. Hal ini dikarenakan pada fase ini mereka mengalami pubertas. Mereka mengalami perubahan pada bentuk tubuh dan fungsi alat reproduksi. Misalnya, seperti laki-laki mengalami perubahan suara dan tumbuh jakun, sedangkan perempuan mengalami menstruasi dan perubahan bentuk tubuh. Selain itu, usia remaja merupakan usia di mana mereka mulai tertarik dengan lawan jenis maupun menjalin hubungan asrama.
Pendidikan seksualitas merupakan hal yang sangat penting diberikan pada remaja karena hal ini dapat membantu mereka dalam banyak hal, seperti menetapkan batasan terhadap lawan jenis, membenarkan pemahaman yang salah mengenai seks, dan memberikan informasi yang tepat supaya tidak tersesat. Selain itu, hal ini juga dapat membantu remaja untuk menolong dirinya sendiri ketika mengalami pelecehan seksual.
Gimana sih Cara Menyampaikan Sex Edu pada Remaja?
Pada saat usia remaja, mereka sudah dapat mulai diajak diskusi mengenai banyak hal, termasuk mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi. Selain itu, dengan kemajuan teknologi saat ini, remaja dapat mencari informasi yang mereka ingin tahu melalui internet seperti sosial media. Namun, tidak semua informasi yang mereka dapatkan itu tepat.
Menurut Kalmselor Tiffany, terdapat beberapa tips yang dapat kamu lakukan ketika ingin menyampaikan pendidikan seksualitas kepada remaja, yaitu:
1. Jangan merasa lebih tahu dari mereka
Ketika anak memasuki usia remaja, mereka sudah dapat diajak diskusi mengenai banyak hal. Mereka akan malas menanggapi ketika kita menjadi lebih tahu dari mereka. Cobalah jadi teman diskusi yang membuat mereka nyaman, KALMers!
2. Mulai dari keterbukaan
KALMers, ketika berdiskusi mengenai pendidikan seksualitas kepada remaja, usahakan berikan edukasi yang terbuka, ya. Hal ini bisa dilakukan dengan tidak menyamarkan nama alat reproduksi dari masing-masing gender. Ketika kita membuat jelas penjelasan mengenai hal tersebut, ini akan mempermudah mereka untuk memahaminya dan mendapatkan informasi yang tepat.
3. Mulai dari yang mereka tahu
KALMers, cobalah untuk mencari tahu pemahaman mereka terlebih dahulu mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi mereka daripada menghakiminya. Hal ini dapat mempermudah bagi kita untuk memilah informasi apa yang akan kita berikan dan memberikan pandangan yang benar kepada mereka.
Tips Khusus Bagi Para Orangtua
Menurut Kalmselor Tiffany, terdapat beberapa cara bagi orang tua untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada remaja, yaitu:
1. Berkonsultasi dengan ahli
Pendidikan seksualitas itu bukan hal yang dapat diberikan oleh sembarang orang, lho, KALMers. Tidak ada salahnya untuk coba berkonsultasi dengan ahli dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak. Hal ini juga dapat meminimalisir anak untuk mendapatkan atau memberikan informasi yang salah.
2. Belajar dan diskusi bersama
Pada usia remaja, mereka sudah dapat diajak berdiskusi mengenai banyak hal, termasuk pendidikan seksualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan menonton video edukasi bersama dengan remaja di berbagai platform lalu mengajaknya diskusi bersama.
3. Membuat mereka merasa nyaman
KALMers, sebagai orang tua, penting banget, lho, untuk membuat anak merasa nyaman membahas banyak hal, termasuk pendidikan seksualitas. Karena, semakin mereka tidak nyaman untuk membahas sesuatu, maka semakin mereka akan mencari sendiri informasi tersebut dan membahasnya di luar.
Pesan untuk KALMers
“Jangan ragu untuk berkonsultasi di KALM ya, KALMers! Disini banyak ahli yang kompeten dalam banyak hal tersebut pendidikan seksualitas, dan kamu dapat berkonsultasi via chat ataupun video. Lebih baik bertanya pada ahli daripada tersesat di jalan!”
Penulis: Balqis Aisyiyah
Editor: Rachma Fitria