KALMers, pernah nggak sih kamu mendengar seorang wanita yang telah berulang kali dipukuli oleh pasangannya, namun tetap memilih bertahan dan tinggal bersama pasangannya? Hal seperti ini dinamakan sebagai sindrom wanita babak belur atau Battered Woman Syndrome. Kok hal ini bisa terjadi? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Battered Woman Syndrome itu Apa, Sih?
Menurut Psikolog Lenore Walker, EdD, Battered Woman Syndrome merupakan gangguan psikologis akibat menyaksikan atau mengalami sendiri kekerasan atau pelecehan. Wanita yang mendapatkan kekerasan pasti akan merasakan trauma. Nah, trauma ini jika berkembang semakin lama akan memunculkan Battered Woman Syndrome. Kondisi ini membuat penderitanya percaya bahwa dirinya pantas disakiti dan menerima kekerasan. Hal ini juga dianggap sebagai jenis gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Dampak Battered Woman Syndrome
Terdapat beberapa gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami Battered Woman Syndrome, yaitu:
Seseorang yang mengalami Battered Woman Syndrome (BWS) sering mengalami kembali peristiwa traumatis masa lalu dalam pikiran mereka, merasa seolah-olah itu terjadi berulang kali. Pikiran yang mengganggu juga dapat datang dalam bentuk mimpi buruk, kilas balik, dan lamunan.
Seseorang yang mengalami BWS memiliki tingkat kecemasan dan kewaspadaan yang tinggi ketika ada sesuatu yang tidak beres. Hal ini mengarah pada respons fight-or-flight. Ini bisa berarti dikejutkan oleh suara dan pemicu lainnya, sering menangis, dan memiliki masalah dengan tidur.
Ketika seseorang mengalami kekerasan dan tidak dapat keluar dari situasi, mereka mungkin secara psikologis menjauh dari apa yang sedang terjadi dengan melakukan penyangkalan, atau meminimalkan apa yang terjadi pada mereka dan mematikan emosi mereka.
Ketika seseorang mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pasangannya secara berulang, hal ini dapat berdampak jangka panjang pada memori, pembelajaran, dan kognisi.
Tidak hanya kerusakan fisik akibat pemukulan dan penganiayaan, tetapi stres dan kecemasan yang ekstrem juga dapat menyebabkan gejala fisiologis seperti sakit kepala dan masalah pencernaan. Mereka juga memiliki pola makan yang tidak baik dikarenakan pasangan mereka yang memiliki begitu banyak kendali atas mereka sehingga mereka mendapatkan citra tubuh yang sangat terdistorsi.
Keluar dari Battered Woman Syndrome
KALMers, ketika kamu atau teman kamu mengalami Battered Woman Syndrome, jangan ragu untuk mencari pertolongan, ya. Konselor dapat membantumu menyadari bahwa itu bukan salahmu, terlepas dari apa yang telah kamu dengar berulang kali dari pasanganmu. Kamu juga bisa menghubungi Kalmselor melalui aplikasi KALM (unduh di sini), ya. Di aplikasi KALM, kamu dapat berkonsultasi dengan banyak pilihan Kalmselor yang siap menemanimu berproses. Semoga artikel ini bermanfaat!
Penulis: Balqis Aisyiyah
Editor: Rachma Fitria
Sumber:
Cohen, Marissa (2022, March 30) What Is Battered Woman Syndrome? Web MD. Retrieved from https://www.webmd.com/mental-health/features/battered-woman-syndrome
Orenstein, Beth W. (2014, November 25). Understanding Battered Woman Syndrome. Everyday Health. Retrieved from https://www.everydayhealth.com/news/understanding-battered-womens-syndrome/