Kalmselor Ina: Mati Rasa Sampai Nggak Bisa Merasakan Cinta

Description

Cinta? Apa itu? Sejenis wahana?

Sudah nggak terhitung lagi berapa lamanya sejak terakhir ngerasain yang namanya mencintai dan dicintai. Bahkan sempat terpikir, apakah cinta itu benar-benar ada? Jangan-jangan yang selama ini kita pikir adalah cinta, sebenarnya cuma ilusi. Atau mungkin ini karena mulai mati rasa, ya? Nah, supaya nggak keburu kelamaan mati rasa, coba simak penjelasan Kalmselor Ina lewat artikel kali ini!

Kenalan sama Kalmselor Ina, Yuk!

Sudah bergabung cukup lama dengan KALM, Kalmselor Ina sering menangani klien berusia remaja dan dewasa muda. Biasanya yang memiliki keluhan berupa masalah stres, kecemasan, dan depresi, serta isu relasi dengan pasangan maupun keluarga.

77 - Ina Luthfie, S.Psi., M.A.

Mati Rasa Itu Beneran Ada Nggak, Sih?

“... rocker juga manusia. Punya rasa, punya hati…”

Pernah dengar lirik lagu itu? Pasti pernah, ya. Segitu akrabnya di telinga kita sampai-sampai mungkin pas baca sambil nyanyi dalam hati. 

Atau pernah dengar ungkapan ini?

“Gue masih bisa sakit hati/baper/capek juga kali. Emangnya gue robot?”

Sederhana, tapi maknanya dalam. Kalau diperhatikan, kedua pernyataan barusan punya kesamaan. Keduanya sama-sama membicarakan perasaan dan menekankan pada kewajaran manusia dalam merasakan beragam emosi. Bahkan, rocker yang terkesan sangar juga punya perasaan. Jadi, bisakah seseorang benar-benar mati rasa?

Emotional Numbness: Bahasa Kerennya Mati Rasa

Emotional numbness, atau mati rasa, mengacu pada keadaan seseorang yang tidak dapat mengekspresikan emosi yang dialami. Keadaan ini sebenarnya termasuk salah satu mekanisme pertahanan diri dari rasa sakit emosional maupun fisik yang cukup kuat. Ketakutan tersebutlah yang kemudian mendorong seseorang untuk menutupi yang sebenarnya sedang dirasakan.

Nah, supaya lebih kebayang, emotional numbness bisa dikenali dengan beberapa tanda berikut ini:

  • Merasa jauh atau terpisah dari diri sendiri dan juga orang lain
  • Tidak mampu berhubungan secara emosional atau dengan orang-orang sekitar
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai
  • Sulit untuk merasakan emosi, baik positif atau negatif, se-intens apa pun situasinya
  • Tidak terlalu peduli dengan keadaan atau orang-orang sekitar
  • Sulit berkonsentrasi
  • Selalu merasa lelah
  • Kurang memiliki motivasi dalam hidup

Biasanya emotional numbness disebabkan oleh rasa sakit fisik maupun emosional yang datang dari:

  • Tingkat tekanan dan kecemasan yang tinggi
  • Peristiwa traumatis
  • Momen berduka
  • Depresi
  • Kekerasan fisik
  • Efek samping obat-obatan, seperti antidepresan

Kalau Begitu, Gimana Cara Mengatasinya?

Sama seperti banyak hal lainnya dalam hidup, emotional numbness tidak bersifat permanen, asalkan ada upaya untuk mengatasinya. Jika tidak diatasi, emotional numbness dapat membatasi kemampuan untuk merasakan dan mengekspresikan emosi, bahkan memutus diri dari diri sendiri dan orang sekitar.

Supaya nggak terjadi seperti itu, kamu dapat perlahan mengenali emosi dan cara mengekspresikannya dengan baik. Akan lebih bagus lagi jika kamu lengkapi dengan rutin melakukan self-care, seperti istirahat yang cukup, olahraga rutin, berusaha meminimalisir sumber stres, dan mencari support system yang pas untuk kamu!

Jika dirasa berat untuk ditangani sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, ya! KALMers dapat berkonsultasi dengan Kalmselor Ina melalui aplikasi KALM (unduh di sini) dengan menggunakan kode INA-374.

 

Penulis: Santiara

Editor: Rachma Fitria

Baca Artikel Lainnya

Karakteristik Penting Seorang Psikolog: Panduan untuk Mengamati Selama Proses Konseling

Psikolog adalah seorang ahli yang memiliki peran penting dalam membantu seseorang memahami, mengatasi, dan mengelola berbagai masalah psikologis. Saat menjalani proses konseling, penting untuk mema...

KALM Tips: Menanti Jodoh dengan Tenang menurut Kalmselor Dina

Memasuki usia 20-an bukan cuma pusing karena tuntutan buat punya pekerjaan yang mapan, tapi juga harus segera punya pasangan. Apalagi saat teman atau saudara seumuran sudah mulai berpasangan bahkan...

Mengenal Apa itu Career Cushioning dari Kalmselor Yudha Heka

Hai, KALMers! Buat kamu yang sudah bekerja saat ini, kira-kira pernah nggak kepikiran ingin resign? Kalau ya, mungkin sudah saatnya kamu mengenal Career Cushioning. Apa sih Career Cushioning itu? P...