Setiap orang pasti memiliki masa lalu yang membentuk dirinya yang sekarang. Ada yang menyenangkan, ada pula yang menyakitkan. Terkadang kesalahan di masa lalu menghantui dan membuat kita susah untuk berdamai dengan diri.
Namun, terlalu mengingat kesalahan di masa lalu hingga menyalahkan diri juga tak baik. Mulailah untuk belajar melepaskan masa lalu dan fokus ke masa sekarang. Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui cara berdamai dengan masa lalu, ya KALMers!
Di artikel-artikel lain, cara ini mungkin diletakkan di akhir, namun pada kasus berdamai dengan masa lalu, berkonsultasi dengan profesional jadi aspek yang sangat penting, KALMers. Makanya kita tulis di awal, ya!
Berdamai dengan masa lalu bukanlah perkara mudah. Di antara banyaknya pengalaman yang kita lalui pasti banyak yang sangat menyakitkan hingga sulit dilupakan. Atau saking sakitnya, otak kita justru membuang ingatan tersebut. Tanpa sadar dilupakan. Nah, di sinilah peran psikolog atau konselor dibutuhkan untuk menemanimu kembali ke masa menyakitkan itu dan memproses luka yang kamu rasakan akibat pengalaman di masa lalu. Jadi jangan sampai skip langkah ini, ya!
Sekarang konsultasi dengan profesional lewat aplikasi KALM bisa GRATIS! Download aplikasi KALM (di sini) dan gunakan kode BRAVE-33-33-33-33 dari Maybelline Newyork Brave Together untuk akses gratis konseling 3 hari bersama Kalmselor, ya!
Caramu berbicara pada diri sendiri sangat menentukan apakah kamu bisa maju atau justru terjebak di masa lalu. Berbicara dengan kalimat-kalimat yang baik pada diri sendiri dapat membantumu membingkai ulang pikiranmu.
Daripada hanya fokus pada kesalahan dan kegagalan hingga menyalahkan diri, cobalah untuk berkata, “Aku beruntung masih bisa bertahan hingga sejauh ini, “ atau, “Aku berterima kasih pada diriku sendiri karena berhasil melewati kegagalan di masa lalu.”
Terlalu fokus pada angan-angan semu seperti, “Coba aja kalau dulu…” bisa membuatmu makin stagnan dan terjebak dalam keadaan yang tidak bisa kamu ubah.
Mungkin sulit untuk menerimanya, namun belajar mengidentifikasi hal yang tidak dapat kamu kendalikan dapat membantumu melepaskan masa lalu. Alih-alih memikirkan hal-hal di masa lalu, cobalah untuk menggantinya dengan, “Kira-kira apa yang bisa kulakukan dari sekarang?” untuk membantumu bergerak maju.
Terkadang, untuk bisa pulih, kamu harus merasakannya terlebih dahulu. Memendam pikiran dan emosimu mungkin akan lebih menyakiti dalam jangka panjang dan membuatmu sulit untuk melepaskannya.
Temukan cara untuk mengekspresikan perasaan dengan sehat, misalnya lewat tulisan. Selain melegakan, menulis juga bisa membantu mengorganisir apa yang berkecamuk dalam hati dan kepalamu.
Ketika kita memutuskan hidup untuk saat ini (mindful) rasa sakit memiliki kendali yang sedikit terhadap diri kita. Kita jadi memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilih bagaimana kita ingin merespon hidup kita. Semakin kamu fokus pada saat ini, semakin sedikit dampak masa lalu atau masa depan terhadap hidup yang sedang kamu jalani.
Jadi gimana? Udah siap untuk move-on dari masa lalu?
Belajar untuk melepaskan mungkin butuh proses yang tidak sebentar. Mengungkapkan perasaan secara terbuka, belajar untuk mempercayai diri lagi, memberikan ruang untuk pengalaman baru, dan berfokus pada pelajaran apa yang dapat kamu ambil dari hal yang telah terjadi, semuanya butuh waktu.
Penulis: Balqis Aisyiyah
Editor: Rachma Fitria
Sumber:
Casabianca, Sandra S. (2022, August 29). How to Let Go of Past Hurts: 8 Ways to Move on. Psych Central. Retrieved from https://psychcentral.com/blog/how-to-let-go-of-the-past-and-hurt
Lindberg, Sara (2018, August 31). How to Let Go: 12 Tips from the Past. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/how-to-let-go