Seiring banyaknya orang yang mulai terbuka tentang pengalamannya ke psikolog atau psikiater jadi salah satu alasan untuk kita mulai menyamakan pergi konseling seperti pergi berobat ke dokter. Mulai menormalisasi kehadiran gangguan mental seperti penyakit flu yang bisa menyerang kapan saja ketika imun tubuh sedang kurang baik.
Untuk itu sinyal-sinyal saat keadaan mental kurang stabil juga penting dipahami agar tahu cara mengatasi masalah atau gangguan yang muncul karena beberapa sinyalnya sering tidak disadari. Oleh karena itu, simak penjelasan berikut sampai selesai ya, KALMers!
Menurut anjuran APA (American Psychological Association), seseorang perlu mendapatkan bantuan profesional seperti konseling apabila mengalami:
Apabila kamu atau orang-orang terdekatmu menunjukkan sinyal-sinyal berikut dalam perilaku sehari-hari, mungkin sinyal itu pertanda bahwa diri sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Sinyal-sinyal tersebut adalah:
Hal ini biasanya karena merasa terlalu banyak beban yang ditanggung dan terlalu banyak masalah yang dihadapi dalam waktu bersamaan.
Biasanya, rasa lelah ini membuat seseorang jadi lebih banyak tidur, KALMers. Namun, sayangnya hal tersebut sering kali belum cukup untuk menghilangkan rasa lelah ini. Sehingga membuat seseorang merasa berat untuk bangun dari tempat tidur dan memulai aktivitas.
Mudah marah, kesal, dan reaksi emosi berlebihan karena hal-hal kecil bisa jadi sinyal bahwa sudah terlalu banyak emosi yang dipendam. Hal ini dikhawatirkan akan diikuti dengan melampiaskan emosi pada hal-hal yang membahayakan keselamatan.
Merasa takut keluar rumah karena khawatir akan mengalami hal-hal tidak menyenangkan. Biasanya waktu menyendiri memang bisa membuat perasaan lebih baik, terutama bagi orang-orang introvert. Namun, seseorang yang terindikasi menarik diri karena kondisi yang tidak baik-baik saja ini didasari karena tidak nyaman ketika berinteraksi dengan orang lain, atau lelah karena harus berpura-pura baik-baik saja.
Memang wajar untuk merasa cemas, namun perlu diwaspadai apabila rasa cemas terus menerus muncul dan berdampak buruk pada kesehatan fisik.
Perasaan hilang minat ini bisa berdampak pada enggan beraktivitas dan tidak lagi merasa senang ketika melakukan hobi atau hal-hal yang tadinya menyenangkan.
Hal ini mungkin terdengar seperti perasaan pesimis dan merasa tidak punya harapan lagi di masa depan. Namun, patut diwaspadai ketika hal ini berlangsung terus-menerus dan mulai mengarah pada keinginan untuk melukai diri dan mengakhiri hidup.
Bagaimana pun, pergi konseling memang tidak selalu bisa langsung menyelesaikan masalah/gangguan yang dialami saat itu juga. Namun, apabila kamu atau orang terdekat yang ternyata membutuhkan konseling justru memilih untuk tidak pergi konseling, maka masalah/gangguan itu tidak akan pergi dengan sendirinya atau malah bisa bertambah parah, KALMers.
Oleh karena itu, pergi konseling perlu dilakukan untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Tidak perlu khawatir dan takut, karena Kalmselor akan membantumu berproses untuk mengatasi masalah/gangguan yang kamu alami. Janjian dengan Kalmselor bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi KALM.
Penulis: Sofi Maharani
Editor: Ama
Referensi:
Raypol, Crystal. (Januari, 2022). Why Should I Go to Therapy? 8 Signs It’s Time to See a Therapist. Retrieved from: https://www.goodtherapy.org/blog/why-should-i-go-to-therapy-8-signs-its-time-to-see-a-therapist