Anger Management: Biar Marahmu Bukan Cuma Marah-Marah

Description

Kita semua pasti pernah merasa marah dan rasanya tidak nyaman, ya? Mungkin rasanya seperti ada sesuatu yang ingin meledak, atau tiba-tiba ingin teriak. Tapi, ternyata saat perasaan itu dibiarkan tidak terkendali justru bisa menyakiti orang lain atau parahnya menimbulkan masalah baru lho, KALMers! Oleh karena itu, agar amarah itu terkendali kita perlu belajar tentang anger management. Yuk, kita belajar tentang anger management bersama Kalmselor Titut Esti lewat penjelasan berikut ini. 

Sebenarnya, Marah itu Baik Nggak, sih?

Pada dasarnya emosi adalah suatu gambaran dari perasaan manusia saat menghadapi berbagai situasi atau kondisi yang berbeda. Marah memang sebuah emosi negatif, namun bukan berarti emosi marah itu buruk. Emosi tersebut wajar adanya, karena emosi ini merupakan reaksi alamiah manusia terhadap berbagai kondisi nyata. 

Jika Wajar, Apakah Emosi Tersebut Memang Punya Fungsi?

Menurut Kalmselor Titut, sebenarnya emosi itu sangat penting bagi kehidupan manusia karena memiliki peran dalam mendukung segala aktivitas manusia itu sendiri, termasuk emosi marah. Emosi marah merupakan respon normal yang terjadi ketika kita berada dalam situasi terancam. Marah memicu otak untuk membuat tubuh bersiap dengan segala kemungkinan yang ada. Selain itu, emosi marah juga berfungsi untuk menunjukkan sebuah evaluasi diri atau adanya perasaan yang merugikan, KALMers.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Marah?

Agar emosi marah bisa terkendali, kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:

  1. Coba untuk tenangkan diri dengan melakukan relaksasi/deep breathing
  2. Identifikasi hal-hal yang membuat marah dan pertimbangkan dampak yang terjadi ketika marah tersebut tidak terkendali; 
  3. Ambil jeda dulu dari situasi yang membuat marah untuk bisa membantu mendistraksi sementara perasaan tersebut dan membuat pikiran lebih jernih; 
  4. Ekspresikan emosi marah tersebut dengan cara yang tepat.

Kapan Seseorang Dikatakan Memiliki Masalah Anger Management?

Seseorang dikatakan memiliki masalah terkait anger management saat adanya ketidakmampuan diri untuk mengendalikan amarahnya atau mengekspresikan emosi marah dengan tepat. Kadang justru amarahnya membuat masalah atau situasi menjadi semakin rumit lalu jadi mempersulit dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Apabila dirinya atau orang di sekitarnya merasa amarah ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan dampak negatif maka ia perlu konsultasi ke profesional terkait masalah emosi ini. 

Apa yang Bisa Konselor Bantu untuk Mengatasi Masalah Anger Management ini?

Biasanya profesional melakukan konseling dengan tujuan untuk menuntun dan melatih seseorang bereaksi secara tepat terhadap emosi marahnya. Langkah-langkah yang biasa dilakukan adalah: 

  1. Membantu mengidentifikasi situasi yang cenderung membuat seseorang merespon faktor kemarahannya dengan cara yang agresif/tidak tepat.
  2. Membantu mengenali waktu maupun situasi yang membuatnya tidak dapat berpikir logis saat dan juga membantu untuk evaluasi pemikiran. 
  3. Melatih beberapa keterampilan atau teknik khusus yang bisa digunakan dalam situasi yang kemungkinan memicu kemarahan, termasuk dalam mengekspresikan emosi tersebut secara tegas dan tepat.
  4. Melatih kemampuan problem-solving orang tersebut saat menghadapi situasi yang memicu kemarahan.

 

Jadi, emosi marah itu wajar dan perlu diekspresikan dengan tepat ya, KALMers. Apakah informasi tentang anger management ini cukup membantumu? Nah, apabila kamu yang merasa memiliki kesulitan untuk mengendalikan emosi marah atau merasa amarahmu mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu bisa mendiskusikannya dengan Kalmselor Titut Esti di aplikasi KALM. Langsung saja download aplikasi KALM di sini!

Titut Esti Koeswardani, M.Psi., Psikolog

Penulis: Sofi Maharani Putri

Editor: Rachma Fitria

Baca Artikel Lainnya

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

3 Penyebab Utama Insecurity dan Cara Mengatasinya

Hai, KALMers apa kabar hari ini? Kalau ngomongin soal insecure rasanya tak akan ada habisnya, ya. Apalagi di zaman serba digital seperti sekarang. Orang bisa dengan mudah membagikan berbagai hal di...

Five Stages of Grief: Berduka pun Ada Caranya

Dukacita sering kali dikaitkan dengan meninggalnya orang yang berharga dalam kehidupan kita. Nyatanya, perpisahan lain juga bisa menimbulkan dukacita, seperti berakhirnya pertemanan, putus hubungan...