Mengungkap Anxious Attachment Style dalam Hubungan

Description

Attachment style atau gaya kelekatan adalah cara seseorang menjalin hubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Gaya kelekatan terbentuk melalui hubungan dengan orang terdekat kita sejak usia dini dan akan terbawa hingga dewasa. Anxious Attachment Style merupakan salah satu dari 4 gaya kelekatan yang ada. Gaya kelekatan ini tidak hanya mempengaruhi hubungan dengan keluarga, namun juga hubungan pertemanan hingga percintaan. Kamu bisa kenali bentuk sekaligus cara menghadapi Anxious Attachment Style melalui penjelasan berikut ini ya, KALMers!

Apa yang dimaksud dengan Anxious Attachment Style?

Anxious Attachment Style adalah sebuah gaya kelekatan yang menyebabkan seseorang merasa khawatir berlebihan tentang hubungannya dengan orang lain. Hal ini  membuat seseorang jadi sering curiga, posesif, bahkan bertindak kasar saat merasa hubungannya terancam. Selain itu, rasa khawatir yang tak terkendali ini bisa memunculkan rasa cemburu saat orang lain punya prioritas lain dalam hidupnya. Ia menjadi merasa tidak penting atau berharga lagi karena ada prioritas lain selain dirinya.

Bagaimana Tanda Seseorang Memiliki Anxious Attachment Style?

Seseorang yang memiliki gaya kelekatan ini bisa terlihat dari perilakunya yang terdorong oleh kecemasan atau rasa khawatir yang berlebihan. Perilaku seseorang yang memiliki gaya kelekatan ini seperti:

  1. Manja atau terlalu bergantung pada orang tertentu,
  2. Sangat takut ditinggalkan, ditolak, maupun diabaikan oleh orang lain,
  3. Kesulitan membuat batasan (boundaries) dalam hubungan,
  4. Merasa tidak berharga jika hubungan sedang tidak baik-baik saja,
  5. Perlu sering divalidasi atau diyakinkan bahwa hubungannya baik-baik saja.

Mengapa Seseorang Bisa Memiliki Anxious Attachment Style?

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, gaya kelekatan terbentuk sejak usia dini melalui interaksi dengan orang-orang terdekat. Jika seseorang tumbuh dari pengasuhan yang tidak konsisten, maka bisa mengembangkan kelekatan yang cenderung dipenuhi kecemasan. Contoh pengasuhan ini seperti ketika anak sedang menangis, terkadang mungkin orangtua langsung menenangkan anaknya, namun terkadang juga orangtua mengabaikan anaknya. Pengasuhan yang tidak konsisten ini membuat anak menganggap perhatian orangtuanya begitu berharga namun sulit didapatkan. Sehingga sang anak menjadi sering cemas dan takut tidak diberi perhatian. Hal ini akhirnya membuat anak cenderung melakukan berbagai hal untuk mencari perhatian. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Memiliki Anxious Attachment Style?

Sebenarnya, gaya kelekatan ini bisa kamu ubah menjadi lebih sehat seiring waktu melalui beberapa langkah-langkah berikut.

  1. Kenali dan sadari bentuk-bentuk perilaku dari gaya kelekatan ini dalam interaksi sehari-hari antara kamu dan orang lain.
  2. Tulis bentuk-bentuk perilaku itu dalam jurnal. Melalui proses menulis ini, kamu bisa berlatih untuk menyadari pola perilaku kamu saat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, jurnal ini bisa menjadi catatan yang memudahkan kamu saat berkonsultasi dengan tenaga profesional.
  3. Latihan mindfulness untuk melatih kesadaran akan pikiran, perasaan maupun perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti konselor/psikolog untuk mencari cara menghadapi perasaan cemas berlebihan yang muncul dalam hubungan dengan orang lain.

Melalui langkah-langkah di atas, bentuk-bentuk gaya kelekatan yang kurang sehat bisa perlahan diganti dengan bentuk gaya kelekatan yang lebih sehat. 

Seseorang yang memiliki Anxious Attachment Style sering merasa cemas dan takut akan ditinggalkan orang lain sehingga rela melakukan banyak hal demi mempertahankan agar hubungannya baik-baik saja. Namun, terkadang hal-hal yang dilakukan bisa menjadi cenderung memaksa atau malah merugikan dirinya sendiri. Jika kamu memiliki gaya kelekatan ini dan merasa terganggu karenanya, Kalmselor akan siap membantumu menghadapinya. Kamu bisa berdiskusi lebih lanjut dengan Kalmselor pilihanmu melalui aplikasi KALM (unduh di sini). Semoga artikel ini membantu ya, KALMers!

 

Penulis : Sofi Maharani Putri

Editor : Rachma Fitria

 

Referensi: 

Jones, Heather. (2023, April). What is Anxious Preoccupied Attachment?. Retrieved from https://www.verywellhealth.com/anxious-attachment-5204408 

Baca Artikel Lainnya

5 Bahaya Fixed Mindset yang Bisa Membuatmu Menyesal

Pernahkah kamu merasa bahwa kemampuanmu sudah terbatas, atau bahwa kesuksesan hanya untuk orang lain? Jika ya, kamu mungkin terjebak dalam fixed mindset. Sebuah keyakinan kalau kecerdasan dan bakat...

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...