Mengejar Rasa Bahagia

Description
Rasa Bahagiadirasakan ketika kita menerima atau mengalami hal yang baik.

Variasi: bersyukur, puas, bangga, penuh antisipasi, tertarik, penuh determinasi, bersemangat, terhibur, terinspirasi, aktif, kuat, penuh perhatian, santai, ceria, tenang, siap.

Kekuatan: Baik untuk kesehatan fisik, mental, dan hubungan interpersonal.

Potensi Kerugian: Dalam dosis terlalu tinggi dapat mempengaruhi kemampuan membuat keputusan. Bisa menjadi salah satu penyebab kecanduan dan seseorang memendam perasaan lain.


Kenapa Sangat Susah Untuk Bisa Bahagia?


Halo KALMers! Kamu sedang merasa bahagia tidak bulan ini? Minggu ini? Detik ini juga?

Walaupun rasa bahagia adalah emosi yang sering dianggap paling positif, emosi ini juga adalah emosi yang sering disalah pahami dan yang seringkali susah dicapai!

Dalam seri blog tentang emosi kita ini, kita akan mempelajari emosi-emosi dasar dan berbagai keuntungan dan kerugiannya. Kalau kamu belum membaca artikel perkenalan kita tentang emosi, kamu bisa menemukannya di sini. Di artikel tersebut, kita membahas mengapa emosi harus ditanggapi dan diproses sebagai suatu respons alami psikologis kita terhadap pengalaman kita sehari-hari.

Banyak dari KALMers yang pasti suka emosi bahagia, kan? Rasa ini pastinya adalah emosi paling dicari-cari semua orang! Rasa bahagia adalah emosi yang memotivasi kita untuk terus bekerja, berkarya, dan meningkatkan hidup kita. Dia juga dapat membuat kita lebih terhubung secara interpersonal dengan orang lain dan memperkaya kehidupan sosial kita.

Tapi, yang mengesalkan adalah betapa susahnya merasakan kebahagiaan atau kebahagiaan yang ajek, tahan lama, dan tahan banting.

Mengejar Emosi Bahagia Yang Berbahaya


Secara psikologis, emosi bahagia adalah respons terhadap keadaan yang baik: ketika badan & batin kita ada dalam keadaan paling aman, tenteram, dan terkendali. Emosi-emosi lainnya bertujuan untuk memperbaiki atau memicu tindakan kita untuk merubah lingkungan kita. Hanya emosi ini yang bersifat menegaskan bahwa keadaan sedang baik.

Dan itulah urutan seharusnya: keadaan sedang baik, maka kebahagiaan mengafirmasikan kepada kita pada fakta itu.

Masalahnya, seringkali, kita berusaha memutar balikan urutan yang seharusnya. Ketika keadaan sedang tidak baik, kita berusaha menutup kondisi yang sebenarnya dengan melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia sementara tanpa mau menyelesaikan masalah. Kita mencari perasaan bahagia yang sebenarnya semu.

Mengejar rasa bahagia menjadi hal yang tidak sehat, karena kita bisa menjadi kecanduan dengan hal-hal yang bisa membuat kita bahagia di permukaan saja: makanan, shopping, nonton TV/Netflix, minum-minum, dll. Emosi ini lalu malah mendukung tingkah laku yang tidak sehat tersebut. Kita hanya menunda, atau bahkan memperparah, efek buruk masalah-masalah kita.

Terus, gimana dong?

Keragaman Rasa Bahagia


KALMers, kami mengatakan kamu tidak boleh mencari rasa bahagia. Atau melampiaskan semua rasa marah dan kesedihan yang sekarang menghalangi kamu untuk merasa aman, tenteram, dan terkendali. (Kamu bisa membaca tentang bagaimana memproses rasa sedih dan marah di artikel-artikel kami sebelumnya).

Yang harus kita lakukan adalah untuk belajar mengenali keragaman rasa bahagia.

kita dapat merasa: bersyukur, puas, bangga, penuh antisipasi, tertarik, penuh determinasi, bersemangat, terhibur, terinspirasi, aktif, kuat, penuh perhatian, santai, ceria, tenang, siap. Seringkali, kita pikir kebahagiaan hanyalah keceriaan. Kenyataannya, definisi ini terlalu membatasi.

Jika, di satu pihak, kita tidak merasa bahagia: misalnya, hari ini kita tidak merasa ceria...Kita tetap dapat merasa bersyukur atas seseorang yang menemani kita pada waktu itu.

Jika kita sedang tidak merasa bangga atas suatu kesalahan di pekerjaan kita... Kita tetap dapat merasa bersemangat dan terinspirasi untuk belajar dan memperbaiki kesalahan kita itu.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Cornell University , orang yang dapat mengenal variasi emosi bahagia dalam kesehariannya mempunyai level inflamasi yang lebih rendah. Inflamasi adalah mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur; dan juga terhadap iritasi dan penyakit. Tingkat inflamasi yang rendah dikaitkan dengan pertahanan yang baik terhadap penyakit, baik kronis maupun tidak.

Mengenal dan menanggapi emosi dalam semua ragamnya dinamakan emodiversity. Emodiversity dapat menolong kita punya hubungan lebih sehat dengan pencarian emosi bahagia kita.

KALMers, coba ingat-ingat: kapankah terakhir kali kamu merasakan suatu jenis kebahagiaan yang tidak identik dengan keceriaan? Apakah saja ragam kebahagiaan yang mungkin kamu rasakan hari ini?

Melatih Bahagia Setiap Hari


KALMers, mari kita ubah kebiasaan kita agar dapat mengenali ragamnya kebahagiaan dalam hidup kita! Ini adalah beberapa cara melatih kebiasaan tersebut:

  1. Menggunakan jurnal: salah satu cara paling praktis untuk meningkatkan kebahagiaan dalam hari-hari kita adalah dengan menggunakan Gratitude Journal. Setiap hari, gunakanlah 5-10 menit di jalan, sebelum tidur, atau di depan TV untuk menulis 3 hal yang membahagiakan kamu. Lakukan dengan mudah melalui app KALM kita, yang sudah dilengkapi dengan fitur ini!

  2. Lakukan dengan teman: ajak salah satu teman untuk melakukan kebiasaan ini bersama - whatsapp atau chat mereka kapanpun kamu merasakan salah satu bentuk kebahagiaan. Gua lagi ngerasatenang banget saat ini, nih!

  3. Tinggalkan kebiasaan buruk: jika kamu sering mengejar kebahagiaan dengan kebiasaan seperti shopping, makan, atau nonton berlebihan, coba kurangi sedikit demi sedikit dengan mindfulness. Sebelum melakukan kebiasaan tersebut, coba kenali situasi buruk yang sedang kamu hadapi, dan coba identifikasi suatu ragam kebahagiaan yang dapat ditemukan dalam situasi tersebut.

  4. Coba konseling: Konseling bukan hanya untuk kamu yang punya masalah, lho, KALMers! Kita selalu bisa membuat kesehatan mental dan emosional kita lebih baik! Chatting dengan KALMselor kita selalu dapat menolong kamu menjalin hubungan sehat dengan emosi bahagiamu!



Memang terdengar aneh, tapi semakin kita bisa mengenali dan mensyukuri berbagai macam ragam kebahagiaan di dalam kehidupan ini, semakin meningkat juga rasa bahagia kita.

Jadi... Selamat mengenali kebahagiaanmu hari ini, KALMers!

Penulis: Evania Handoyo

Sumber:

https://www.thecut.com/2017/08/emotional-diversity-is-more-important-than-happiness.html

https://www.apa.org/pubs/journals/releases/emo-emo0000343.pdf

https://time.com/4828450/positive-emotions-inflammation/

https://www.practicalrecovery.com/prblog/people-use-drugs-relationship-emotions-addiction-pt-6-happiness/

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...