Takut untuk Mengambil Keputusan - Saya Harus Bagaimana?

Description Apakah Kalmers pernah merasa takut untuk mengambil keputusan? Apakah Kalmers sering ragu-ragu menentukan pilihan yang tepat dalam hidup sehari-hari? Sebenarnya takut untuk mengambil keputusan adalah perasaan yang wajar dialami, namun kalau terlalu sering atau terlalu besar, dapat mengganggu aktivitas keseharian kita. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya?

Mengapa rasa takut untuk mengambil keputusan itu muncul?


Salah satu teori mengenai pengambilan keputusan yang terkenal adalah Rational Model. Menurut Rational Model, proses pengambilan keputusan terdiri dari dari enam tahap. Tahap-tahap tersebut adalah mengidentifikasi masalah, menghasilkan alternaltif, mengeveluasi alternaltif, memilih alternaltif, implementasi keputusan, dan yang terakhir mengevaluasi efektivitas dari keputusan tersebut.

Ketika perasaan takut untuk mengambil keputusan muncul, mungkin Kalmers merasa kesulitan untuk mengambil alternaltif yang tepat. Banyak orang yang merasa takut untuk menerima konsekuensi ketika mereka melakukan kesalahan, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memilih sebuah keputusan. Takut salah. Takut gagal. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa pilihan kita pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik. Ketakutan-ketakutan ini muncul karena pada dasarnya, tidak ada yang menyukai ketidakpastian. Maka dari itu, rasa takut untuk mengambil keputusan ini sesungguhnya lebih tepat dikategorikan sebagai kecemasan karena yang dikhawatirkan adalah sesuatu yang tidak riil dan belum tentu terjadi.

Sesungguhnya kecemasan seperti ini dapat memotivasi individu untuk lebih analitis dan lebih tajam dalam mengevaluasi alternatif, sehingga akhirnya dapat menentukan pilihan yang terbaik. Namun, apabila terlalu besar, kecemasan dapat membuat orang selalu ragu untuk bertindak dan selalu bergantung kepada orang lain untuk mencari solusi.

Bagaimana cara mengatasi rasa cemas untuk mengambil keputusan?


Oleh karena itu, ketika rasa cemas untuk mengambil keputusan melanda, cobalah untuk mengingat bahwa kita dapat belajar dari kesalahan. Its okay to make mistakes. Its human to make mistakes. Selalu ada hikmah yang dapat diambil dari setiap langkah yang dipilih pada akhirnya, bagaimanapun hasilnya.

Selain itu, untuk mengatasi kecemasan terkait memilih keputusan, buatlah analisis pro dan kontra tentang semua opsi yang ada. Apakah keuntungan dan kerugian yang mungkin akan dialami jika memilih pilihan tertentu. Hal ini dapat membantu kita menentukan pilihan yang tepat berdasarkan pertimbangan yang matang.

Apabila Kalmers merasa membutuhkan bantuan lebih lanjut atau spesifik untuk mengatasi kecemasan, Kalmselor yang ada di aplikasi KALM bersedia untuk membantu. Kalmselor akan memberikan pengarahan dan mengajarkan teknik untuk melatih Kalmers agar dapat meredakan rasa cemas dan mengambil keputusan dengan baik. Tentunya arahan dan teknik yang diajarkan dapat digunakan untuk membantu Kalmers mengambil keputusan di masa depan, sehingga Kalmers tidak perlu cemas atau takut lagi untuk mengambil keputusan.

Mulai sekarang, yuk, kita mulai memberanikan diri untuk mengatasi rasa cemas untuk mengambil keputusan dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Artikel Lainnya

Hati-hati Infantilization: Ketika Pasangan Memperlakukanmu Seperti Bocah

Selama ini mungkin kita senang ketika dimanjakan oleh pasangan. Semakin memanjakan semakin terasa romantis. Tapi, ternyata ada kalanya ketika sikap memanjakan ini dilakukan bukan karena pasangan ki...

Career Shifting Gen-Z & Millennial Demi Passion & Kepuasan Pribadi

Generasi Z dan milenial dikenal dengan sifat mereka yang dinamis dan cenderung tidak takut untuk berpindah karier demi mengejar kepuasan pribadi dan profesional. Bener nggak, KALMers? Nah, salah sa...

Bahaya Screen Time Berlebihan Bagi Anak

Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, termasuk anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer sering digunakan untuk hiburan,...