Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar tentang gangguan Bipolar, KALMers? Orang dengan kepribadian ganda? Hmm bukan ya Kalmers. Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda merupakan dua gangguan yang sama sekali berbeda. Atau Kalmers berpikir bahwa gangguan Bipolar adalah orang yang mood-nya berubah-ubah secara tiba-tiba? Hmm… mungkin hampir benar, tapi tidak sepenuhnya. Tidak seperti mood swings pada umumnya, pasang surut gangguan Bipolar cenderung berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu, lho!
Mau tahu lebih jauh? Simak artikel ini!
Gangguan Bipolar adalah salah satu jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem (mood swings). Seseorang yang mengalaminya bisa merasakan suasana hati yang sangat bersemangat dan berenergi yang disebut episode manik dan juga suasana hati rendah yang membuatnya sulit beraktivitas, disebut episode depresi.
Gangguan Bipolar jauh lebih parah dibandingkan mood swings dan sulit diprediksi. Beberapa orang bahkan bisa memiliki gejala manik dan depresi pada saat yang bersamaan. Misalnya, mereka mungkin merasa sedih dan putus asa tetapi juga bersemangat. Selain itu, gejala-gejala ini pun tidak terjadi dalam pola yang teratur. Bagi sebagian orang, gejala tersebut hanya muncul sekali atau dua kali dalam setahun.
Baca juga: Kamu Harus Tahu: Tentang Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Kamu Harus Tahu: Tentang Gangguan Kecemasan
Untuk penyebabnya sendiri, gangguan Bipolar ini tidak memiliki penyebab yang pasti, KALMers. Penyebabnya melibatkan interaksi antara faktor lingkungan dan genetik, sehingga dapat bervariasi pada setiap orang.
Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa faktor genetik merupakan salah satu faktor risiko dari gangguan ini. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan Bipolar, maka terdapat kemungkinan bahwa kondisi ini akan diturunkan ke anggota keluarga lainnya. Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa mungkin terdapat perbedaan pada struktur dan fungsi area otak tertentu pada orang dengan gangguan Bipolar, tetapi penemuan ini juga belum bisa dipastikan (Psychology Today).
Selain itu, peristiwa traumatis pada masa kanak-kanak dianggap juga berperan untuk memicu munculnya gangguan ini pada orang-orang yang memiliki kerentanan untuk mengembangkan kondisi ini. Trauma akibat pengalaman pelecehan adalah hal yang paling sering dikaitkan sebagai pemicu gangguan ini.
Seperti definisinya, gejala yang menyertai gangguan Bipolar dapat dibagi menjadi dua, yaitu episode manik dan episode depresi.
Saat mengalami episode manik, seseorang mungkin merasakan intensitas emosi dan energi yang tinggi. Mereka bisa merasa sangat bersemangat, impulsif, dan penuh energi. Episode ini ditunjukkan dengan:
Sedangkan pada saat fase depresi seseorang bisa merasa sedang berada di titik terendahnya. Episode ini ditunjukkan dengan:
Selain kedua episode tersebut, episode hipomania juga bisa muncul. Hipomania umumnya dikaitkan dengan gangguan Bipolar II. Kondisi ini mirip dengan manik, tetapi tidak separah itu. Episode ini ditandai dengan:
Gangguan Bipolar bisa sulit didiagnosis karena perubahan mood seseorang dapat bervariasi. Ada dua jenis utama gangguan ini, yaitu Bipolar I dan Bipolar II. Pada Bipolar I, episode manik adalah gejala yang pasti terjadi tetapi episode depresi mungkin muncul dan mungkin juga tidak. Sedangkan pada Bipolar II episode depresi bisa dipastikan muncul dan bertahan setidaknya selama dua minggu lamanya bersamaan dengan hipomania.
Gangguan Bipolar bisa memburuk dengan episode yang lebih sering atau lebih ekstrem jika tidak diobati. Oleh karena itu, diagnosis penting supaya penderitanya tetap dapat menjalani hidup yang sehat dan produktif, KALMers.
Gangguan Bipolar dapat menjadi hambatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Akan tetapi jika mendapatkan perawatan yang tepat, penderitanya dapat mempelajari keterampilan dan strategi untuk menjaga kehidupan mereka tetap berjalan sesuai jalurnya.
Beberapa perawatan biasanya berjalan secara beriringan antara penggunaan obat-obatan, konseling, dan perubahan gaya hidup. Penderita Bipolar juga tidak diperbolehkan berhenti mengkonsumsi obat tanpa seizin dokter. Jika pengobatan dihentikan tanpa konsultasi, gejala manik dan depresi bisa kembali muncul. Bahkan semakin memburuk.
Kalmselor di Aplikasi KALM bisa memberikan psikoedukasi yang akan membantumu memahami gangguan tersebut dan bagaimana cara mengelolanya. Kamu bisa menghubungi Kalmselor di Aplikasi KALM untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai masalah ini. Jika belum mengunduhnya, unduh Aplikasi KALM di sini sekarang juga. Untuk tahu lebih banyak tentang siapa KALM, jangan ragu untuk mengunjungi website kami di https://get-kalm.com/id/. KALM ada karena Kita Perlu Cerita.
Penulis: Rachma Fitria
Psychologically Reviewed: Cut Maghfirah F
Editor: Lukas Limanjaya
Sumber:
Psychology Today Staff. (n.d). Bipolar disorder. Psychology Today. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/intl/basics/bipolar-disorder
Holland, K., Nicholls, E. (2018, January 18). everything you need to know about bipolar disorder. Healthline. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/bipolar-disorder