KALMers, familiar kah kamu dengan Peter Pan? Yup, Peter Pan adalah salah satu tokoh fiksi populer yang merupakan hasil imajinasi seorang sastrawan asal Skotlandia, J.M. Barrie. Dalam kisahnya yang berjudul “Peter Pan and Wendy” dikisahkan bahwa Peter Pan merupakan seorang anak laki-laki yang tidak pernah tumbuh dewasa.
“Semua anak kecil akan bertumbuh dan menjadi dewasa, kecuali satu orang,” tulis J.M. Barrie, menjelaskan kondisi pada Peter Pan. Namun, apakah Peter Pan hanya ada dalam dunia dongeng? Bagaimana kalau Peter Pan sungguhan ada di dunia nyata?
Baca juga: Apakah Pacarmu Peter Pan?
Ada istilah yang bernama Peter Pan Syndrome nih, KALMers! Apa itu? Simak artikel ini untuk tahu lebih lanjut tentang syndrome ini!
Peter Pan Syndrome merupakan kondisi di mana seseorang memilih untuk tidak tumbuh dewasa. Bisa dibilang mereka lebih ingin menjadi anak-anak seumur hidupnya. Ketidakdewasaan tersebut ditujukan dalam bentuk enggan mengambil keputusan, kesulitan berkomitmen dalam hubungan maupun pekerjaan, dan lebih memilih lari dari masalah ketimbang menyelesaikannya. Syndrome ini biasanya terjadi pada individu yang berusia remaja hingga dewasa.
Istilah Peter Pan Syndrome pertama kali dicetuskan oleh psikolog Dan Kiley pada tahun 1983 dalam bukunya yang berjudul “The Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up.” Dalam bukunya Kiley fokus membahas Peter Pan Syndrome pada laki-laki, tetapi syndrome ini juga dapat terjadi pada semua orang terlepas dari gender atau budaya.
Peter Pan Syndrome bukan merupakan diagnosis klinis yang tercatat dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V). Syndrome ini merupakan fenomena psikologi yang dapat diidentifikasi dengan beberapa tanda di bawah ini, antara lain:
Berkebalikan dengan Peter Pan Syndrome, ada juga istilah yang disebut dengan Wendy Syndrome. Kurang lebih seperti kisah tokoh Wendy dalam dongeng, Wendy Syndrome merujuk pada kondisi di mana seseorang bersikap terlalu dewasa dari usia sesungguhnya. Wendy Syndrome ini banyak terjadi (namun tidak terbatas) pada perempuan, KALMers.
Cari tahu perbedaan Peter Pan Syndrome dan Wendy Syndrome di konten ini Apakah Pacarmu Peter Pan? juga.
Syndrome ini muncul diakibatkan oleh berbagai faktor yang berbeda-beda, salah satunya adalah pengalaman/trauma masa kecil dan kondisi ekonomi. Berbagai tuntutan dan stereotype yang melekat pada laki-laki sejak kecil dapat memunculkan berbagai macam sifat negatif sebagai bentuk respon terhadap trauma tersebut. Misalnya gaya pengasuhan yang terlalu permisif di masa kecil yang memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa konsekuensi apapun. Anak pada akhirnya belajar bahwa mereka dapat memperoleh apa yang mereka inginkan tanpa berusaha, yang menghasilkan mentalitas tidak realistis saat mereka beranjak dewasa.
Nah, bagaimana menurutmu, KALMers? Apakah kamu sedang mengalami Peter Pan Syndrome? Jika kamu merasa kesulitan terkait dengan hal tersebut, jangan ragu untuk menghubungi pihak profesional. Kalmselor di Aplikasi KALM siap membantumu mengatasinya. Segera unduh Aplikasi KALM di sini!
Penulis: Dzulfani S Nisa
Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya
Sumber:
Raypole, C. (2021, Oct 21). Peter Pan Syndrome: When People Just Can't Grow Up. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/peter-pan-syndrome
Nemko, M. (2016, May 13). The Peter Pan Syndrome. Psychology Today. Retrieved from
https://www.psychologytoday.com/us/blog/how-do-life/201605/the-peter-pan-syndrome