Katanya punya pasangan biar nggak kesepian, tapi pernah nggak sih merasa kesepian meskipun udah punya pasangan? Jika iya, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah karena pasanganmu nggak hadir secara emosional atau emotionally unavailable. Nah, biar lebih tahu tentang pasangan emotionally unavailable, simak penjelasan Kalmselor Putri berikut!
Menurut Kalmselor Putri Nilam, emotionally unavailable dalam konteks hubungan adalah kondisi ketika salah satu pasangan dalam hubungan romantis mengalami kesulitan untuk berbagi perasaan yang dirasakan dan menerima perasaan yang dirasakan oleh pasangannya.
Pasangan yang nggak hadir secara emosional sering kali kesulitan untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat. Akibatnya, ia tidak mampu membentuk keterikatan emosional dengan pasangannya, KALMers.
Biasanya, pasangan yang nggak hadir secara emosional memiliki ciri-ciri tertentu, di antaranya sebagai berikut:
Kalmselor Putri Nilam menjelaskan jika ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang menjadi tidak hadir secara emosi:
“Pertama, bisa jadi karena mereka mendapatkan pola pengasuhan yang berdampak pada masalah attachment. Bisa jadi mereka tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya di masa kecil. Perasaan-perasaan seperti tidak diinginkan, tidak disayangi dan tidak diperhatikan oleh orangtua di masa kecil, menyebabkan anak kesulitan untuk mencari role model dalam menjalin hubungan emosional yang sehat. Hal ini terus berkembang dan berdampak hingga mereka dewasa,” jelas Kalmselor Putri Nilam.
“Lalu yang kedua, pengalaman traumatis ketika menjalin hubungan sebelum-sebelumnya juga bisa berpengaruh. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pasangan enggan terbuka secara emosional adalah seperti dikhianati, ditinggalkan, atau diabaikan oleh pasangan sebelumnya.”
Membiarkan ketidaktersediaan emosional dapat merusak hubungan romantis dan menyebabkan konflik dalam hubungan. Seseorang sering kali tidak menyadari jika pasangannya ada dalam kondisi emotionally unavailable. Akibatnya mereka frustrasi karena merasa pasangannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Alih-alih berkomitmen, pasangan yang emotionally unavailable cenderung memiliki banyak hubungan yang dangkal dan memutuskan hubungan ketika dirasa terlalu serius. Hal ini dapat dijelaskan karena mereka nggak menginginkan keintiman emosional dalam menjalin hubungan.
“Komunikasi adalah faktor utama dalam menjalin hubungan. Jika ternyata kamu memiliki pasangan yang emotionally unavailable, ajak dia untuk merefleksikan kembali hubungan yang telah kamu jalin bersama-sama. Mintalah bantuan profesional jika terasa sulit dilakukan berdua. Bagaimanapun, kamu berhak untuk bahagia mendapatkan hubungan yang sehat."
Untuk kamu yang sedang mengalami hal ini dan bingung harus bagaimana, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Kalmselor Putri Nilam di aplikasi KALM (download di sini), ya KALMers!
Penulis: Luthfi Lesmana
Editor: Rachma Fitria