Begini Trauma Memengaruhi Hubungan Romantismu

Description

KALMers, trauma, terutama yang terjadi di masa kanak-kanak atau dalam hubungan sebelumnya, bisa memiliki dampak secara mendalam dan bertahan lama pada kehidupan seseorang. Salah satu area yang sangat terpengaruh oleh trauma adalah hubungan romantis. Bagaimana trauma bisa berpengaruh terhadap hubungan romantis seseorang? Simak penjelasannya di artikel KALM ini!

1. Ketakutan akan intimasi atau kedekatan emosional

Seseorang yang mengalami trauma mungkin kesulitan untuk membuka diri dan mempercayai pasangan mereka. Ketakutan akan kedekatan emosional ini sering kali berakar dari rasa takut disakiti lagi. Pengalaman masa lalu yang menyakitkan membuat mereka merasa takut menjalin hubungan dekat dengan orang lain. Akibatnya, mereka bisa menjadi tertutup atau bahkan menjauh saat hubungan mulai menjadi serius, atau yang biasa kita sebut commitment issue.

2. Respons terhadap stres

Trauma dapat mengubah cara seseorang merespons stres. Mereka mungkin lebih cenderung mengalami kecemasan atau depresi, yang dapat mempengaruhi dinamika hubungan. Dalam situasi stres, seseorang dengan pengalaman trauma mungkin bereaksi secara berlebihan atau, sebaliknya, menarik diri sepenuhnya. Kedua respons ini bisa menciptakan ketegangan dalam hubungan, membuat komunikasi menjadi sulit, dan memperburuk masalah yang ada.

3. Komunikasi yang tidak sehat

Orang yang mengalami trauma sering kali mengembangkan pola komunikasi yang tidak sehat. Mereka mungkin menjadi defensif, mudah marah, atau mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan cara yang konstruktif. Ini bisa mengakibatkan konflik yang tidak terselesaikan dan perasaan tidak dipahami oleh pasangan. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting dalam hubungan romantis, dan trauma bisa menjadi penghalang besar dalam hal ini.

4. Masalah kepercayaan/trust

Trauma, terutama yang terkait dengan pengkhianatan, dapat merusak kemampuan seseorang untuk mempercayai orang lain. Rasa curiga dan ketidakpercayaan ini bisa merusak hubungan, karena pasangan mungkin merasa tidak dipercaya tanpa alasan yang jelas. Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat, dan ketidakmampuan untuk mempercayai bisa menjadi sumber konflik yang signifikan.

5. Pengulangan pola hubungan toxic yang sama

Banyak orang yang mengalami trauma menemukan diri mereka mengulangi pola lama dalam hubungan mereka. Ini bisa termasuk memilih pasangan yang tidak sehat atau menciptakan dinamika yang mirip dengan situasi traumatis sebelumnya. Kesadaran akan pola ini dan bekerja untuk mengubahnya adalah langkah penting dalam pemulihan dan menciptakan hubungan yang lebih sehat.

Mengatasi Trauma untuk Hubungan yang Sehat

Untuk memperbaiki dampak trauma pada hubungan romantis, penting bagi seseorang untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi bersama psikolog bisa membantu seseorang memahami dan mengatasi trauma mereka. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa belajar cara berkomunikasi dengan lebih efektif, membangun kepercayaan, dan menciptakan pola yang lebih sehat dalam hubungan mereka.

Konsultasikan masalah trauma dan hubungan romantismu bersama Kalmselor di aplikasi KALM secara GRATIS, download di sini!

Pasangan juga bisa berperan besar dalam proses penyembuhan. Kesabaran, pengertian, dan dukungan dari pasangan dapat membantu seseorang sedang memproses trauma merasa lebih aman dan didukung. Ini bisa membuka jalan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat bersama.

Baca Artikel Lainnya

Pertanda Kamu Mengalami Post Traumatic Relationship Stress

Mungkin istilah ini terdengar asing, tapi pernahkah KALMers mendengar ada orang yang habis putus dari mantannya yang toxic lalu jadi butuh konseling karenanya? Nah, Post Traumatic Relationship Stre...

Bertumbuh Setelah Pulih dari Trauma Menurut Kalmselor Jessica

Peristiwa traumatis memang sebuah pengalaman yang tidak mudah dan sering membuat kita ingin menghapus ingatan tentangnya begitu saja. Tapi menurut Kalmselor Jessica, manusia itu selalu punya kapasi...

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...