KALMers, trauma, terutama yang terjadi di masa kanak-kanak atau dalam hubungan sebelumnya, bisa memiliki dampak secara mendalam dan bertahan lama pada kehidupan seseorang. Salah satu area yang sangat terpengaruh oleh trauma adalah hubungan romantis. Bagaimana trauma bisa berpengaruh terhadap hubungan romantis seseorang? Simak penjelasannya di artikel KALM ini!
Seseorang yang mengalami trauma mungkin kesulitan untuk membuka diri dan mempercayai pasangan mereka. Ketakutan akan kedekatan emosional ini sering kali berakar dari rasa takut disakiti lagi. Pengalaman masa lalu yang menyakitkan membuat mereka merasa takut menjalin hubungan dekat dengan orang lain. Akibatnya, mereka bisa menjadi tertutup atau bahkan menjauh saat hubungan mulai menjadi serius, atau yang biasa kita sebut commitment issue.
Trauma dapat mengubah cara seseorang merespons stres. Mereka mungkin lebih cenderung mengalami kecemasan atau depresi, yang dapat mempengaruhi dinamika hubungan. Dalam situasi stres, seseorang dengan pengalaman trauma mungkin bereaksi secara berlebihan atau, sebaliknya, menarik diri sepenuhnya. Kedua respons ini bisa menciptakan ketegangan dalam hubungan, membuat komunikasi menjadi sulit, dan memperburuk masalah yang ada.
Orang yang mengalami trauma sering kali mengembangkan pola komunikasi yang tidak sehat. Mereka mungkin menjadi defensif, mudah marah, atau mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan cara yang konstruktif. Ini bisa mengakibatkan konflik yang tidak terselesaikan dan perasaan tidak dipahami oleh pasangan. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting dalam hubungan romantis, dan trauma bisa menjadi penghalang besar dalam hal ini.
Trauma, terutama yang terkait dengan pengkhianatan, dapat merusak kemampuan seseorang untuk mempercayai orang lain. Rasa curiga dan ketidakpercayaan ini bisa merusak hubungan, karena pasangan mungkin merasa tidak dipercaya tanpa alasan yang jelas. Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat, dan ketidakmampuan untuk mempercayai bisa menjadi sumber konflik yang signifikan.
Banyak orang yang mengalami trauma menemukan diri mereka mengulangi pola lama dalam hubungan mereka. Ini bisa termasuk memilih pasangan yang tidak sehat atau menciptakan dinamika yang mirip dengan situasi traumatis sebelumnya. Kesadaran akan pola ini dan bekerja untuk mengubahnya adalah langkah penting dalam pemulihan dan menciptakan hubungan yang lebih sehat.
Untuk memperbaiki dampak trauma pada hubungan romantis, penting bagi seseorang untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi bersama psikolog bisa membantu seseorang memahami dan mengatasi trauma mereka. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa belajar cara berkomunikasi dengan lebih efektif, membangun kepercayaan, dan menciptakan pola yang lebih sehat dalam hubungan mereka.
Konsultasikan masalah trauma dan hubungan romantismu bersama Kalmselor di aplikasi KALM secara GRATIS, download di sini!
Pasangan juga bisa berperan besar dalam proses penyembuhan. Kesabaran, pengertian, dan dukungan dari pasangan dapat membantu seseorang sedang memproses trauma merasa lebih aman dan didukung. Ini bisa membuka jalan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat bersama.