Kehadiran seorang bayi biasanya membawa perubahan besar bagi kedua orangtua, terutama ibu. Adaptasi pada perubahan besar ini biasanya juga disertai dengan perubahan hormon yang bisa memicu baby blues maupun postpartum depression. Kedua hal ini jika tidak ditangani dengan tepat, bisa membuat sang ibu melakukan hal-hal yang mengancam keselamatan dirinya sendiri maupun sang bayi. Walaupun sekilas hampir sama, namun kedua fenomena ini sebenarnya berbeda dan membutuhkan penanganan yang juga berbeda, lho. Yuk, kenali perbedaannya dan cara menghadapinya bersama Kalmselor Laura Sugiharto, KALMers!
Sebuah penelitian menyatakan hampir 80% ibu melahirkan mengalami baby blues. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormon pada ibu melahirkan. Biasanya mulai muncul pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran bayi dan berangsur mereda setelah 1 atau 2 minggu kemudian. Apabila gangguan mood ringan ini tidak membaik, bahkan semakin parah dan berlangsung lebih dari 2 minggu maka bisa jadi yang dialami adalah Postpartum Depression. Hal ini jarang terjadi, dari seluruh ibu yang mengalami baby blues, hanya 10% ibu melahirkan yang mengalami Postpartum Depression.
Kamu bisa membedakan kedua hal ini dari gejala yang dialami, KALMers. Apabila Beberapa baby blues biasanya berupa:
Sedangkan kalau kamu mengalami postpartum depression, gejalanya adalah:
Baby blues dipicu oleh perubahan hormon dan juga kelelahan fisik karena adanya rutinitas baru, KALMers. Tapi tidak perlu khawatir karena gejalanya akan mereda selama kebutuhan tubuhmu tercukupi terutama di masa-masa adaptasi yang tidak mudah ini. Jika mengalaminya, kamu bisa menghadapinya dengan:
Biasanya, kamu enggan bercerita pada siapa pun tentang apa yang kamu rasakan saat mengalami ini. Namun, jika mengalaminya kamu perlu meminta bantuan profesional. Konseling atau terapi obat bisa jadi membantumu meredakan gejala-gejala postpartum depression yang kamu alami.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan baby blues dan postpartum depression sekaligus cara menghadapinya. Semoga melalui penjelasan di atas, kamu bisa lebih mudah mendeteksi gejala-gejala yang mungkin muncul dan juga bisa menghadapinya dengan cara yang tepat. Sebagaimana pesan Kalmselor Laura Sugiharto bahwa pengalaman hamil beserta segala dinamikanya tidak selalu mudah, oleh karena itu perlu dihadapi bersama support system dan hati yang terbuka. Apabila kamu masih mengalami kesulitan dalam menghadapinya, Kalmselor Laura Sugiharto (LAU-644) siap membantumu kapan saja melalui aplikasi KALM yang bisa kamu unduh di sini.
Penulis: Sofi Maharani Putri
Editor: Rachma Fitria
Referensi:
Sugiharto, Laura. (Oktober, 2023). Baby blues vs. Pospartum Depression. Retrieved from Kalmselor Interview
Fields, Lisa. (April, 2023). Is it Postpartum Depression or Baby Blues?. Retrieved from https://www.webmd.com/depression/postpartum-depression/postpartum-depression-baby-blues