Worry Time: Luangkan Waktumu untuk Cemas

Description

Bagi orang yang sering cemas, perasaan cemas ini cenderung ingin dihilangkan atau dihindari karena keberadaannya yang dirasa mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi berbeda menurut seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva, Sabrina Romanoff yang menyatakan bahwa meluangkan waktu untuk mencemaskan berbagai hal dalam sehari bisa membantumu mengurangi rasa cemas itu sendiri lho, KALMers. Wah, menarik ya? Coba simak penjelasannya sampai selesai.

Bagaimana Teknik Worry Time ini mengatasi cemas?

Teknik worry time dilakukan dengan meluangkan waktu untuk mencemaskan berbagai hal-hal di luar kendali kita. Alih-alih berusaha menekan rasa cemas atau membuang waktumu seharian hanya untuk cemas, kamu bisa meluangkan waktumu beberapa menit dalam sehari untuk memberikan ruang dirimu bisa leluasa merasa cemas. Harapannya, dengan melakukan ini kamu bisa menemukan penyebab sekaligus solusi dari rasa cemasmu, KALMers. Dengan kata lain, teknik ini membantumu menemui rasa cemas sekaligus mencari solusi yang bisa kamu lakukan untuk menguranginya.

Bagaimana Cara Melakukan Teknik ini dalam Keseharian?

Kamu bisa mulai meluangkan atau menjadwalkan waktu untuk cemas secara efektif dalam keseharianmu melalui langkah-langkah ini.

  1. Luangkan waktu secara pasti dalam rutinitasmu. Misalnya, jadwalkan 15-30 menit setiap hari untuk merasakan semua kecemasanmu. Kalau perlu, pasang timer
  2. Lakukan di waktu dan tempat khusus yang sudah kamu siapkan secara konsisten.
  3. Pilih tempat yang kurang nyaman seperti lantai, kursi yang keras, atau kursi taman sehingga kamu tidak tergoda untuk berlama-lama melebihi waktu yang sudah kamu alokasikan, KALMers. Hindari memilih tempat seperti kasur, sofa, atau meja yang bisa jadi malah membuatmu sulit tidur, rileks, atau bekerja karena melihat tempat-tempat itu sebagai tempat yang penuh tekanan.
  4. Pilih waktu di sore hari, jika memungkinkan. Sore hari menjadi waktu ideal untuk melakukan teknik ini karena harapannya seluruh kecemasanmu dalam waktu sehari sudah terkumpul. Selain itu sore juga menjadi waktu yang ideal agar kamu memiliki jeda yang cukup untuk memproses semua kecemasanmu dan kembali rileks sebelum waktu tidur.
  5. Simpan kecemasanmu untuk waktu yang sudah kamu jadwalkan. Apabila perasaan cemas ini tiba-tiba muncul, cukup catat di jurnal atau HP-mu, dan kamu bisa memikirkannya lebih dalam di waktu yang sudah kamu tentukan.
  6. Telusuri setiap kecemasanmu dengan mencari solusi untuk mengatasi kecemasan tersebut. Jika tidak ada solusi, kamu bisa meluapkan kecemasanmu pada secarik kertas lalu menyobeknya dan membuangnya, KALMers. 
  7. Hindari aktivitas yang bisa memicu atau meningkatkan rasa cemasmu dalam keseharianmu, misalnya membaca berita.
  8. Jangan lupa menentukan aktivitas setelah worry time. Misalnya, memasak, ngobrol dengan orang lain, nonton TV, baca buku, jalan kaki atau lari. Kamu perlu lakukan ini agar kamu tidak kesulitan untuk berhenti dari worry time.

Catat, hal yang bisa menggagalkan teknik ini!

Dr. Romanoff menjelaskan bahwa 2 hal ini bisa membuat teknik ini kurang efektif, KALMers. 

  1. Tidak membuat rencana atau langkah solusi dari rasa cemas yang kamu rasakan. Teknik worry time ini bertujuan agar kamu bisa fokus mengatasi rasa cemasmu dengan merencanakan solusi yang bisa kamu lakukan. Bukan justru membuatmu larut dalam perasaan cemas yang semakin dalam.  
  2. Rasa cemas itu tetap tidak akan mereda jika solusi yang direncanakan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Semoga teknik ini bisa membantumu mengatasi rasa cemasmu ya, KALMers. Mencari solusi akan rasa cemasmu mungkin tidak mudah. Oleh karenanya kamu bisa jadi membutuhkan bantuan dari psikolog atau konselor profesional. Saat itu terjadi, jangan ragu untuk membicarakan kecemasanmu ke Kalmselor di aplikasi KALM (unduh di sini), ya! Kamu juga bisa membahas teknik worry time ini lebih lanjut bersama Kalmselor.

Semoga artikel ini membantu, KALMers!

 

Penulis: Sofi Maharani Putri

Editor: Ama

Referensi:

Gupta, Sanjana. (Agustus, 2023). Worry Time: The Benefits of Scheduling Time to Stress. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/worry-time-the-benefits-of-scheduling-time-to-stress-5267979 

Baca Artikel Lainnya

Awas! Ini 7 Tanda Kamu adalah Seorang People Pleaser

Kamu mungkin sudah familiar dengan kata “people pleaser, ya KALMers? Kalau kamu follow Instagram KALM, KALM sudah sering membahasnya. People pleaser adalah individu yang memiliki kecenderungan meny...

KALM Tips: Bangkit dari Kegagalan Menurut Kalmselor Eldiana

Orang sukses biasanya punya kisah from zero to hero dengan versinya masing-masing. Biasanya tentang kisahnya yang pantang menyerah menerjang hambatan dan rintangan yang rasanya terlalu sulit dan mu...

Batas Privasi dalam Hubungan Romantis

Banyak orang mengira bahwa dalam hubungan romantis tidak ada lagi privasi di antara kedua belah pihak. Tentunya hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun seseorang tetap boleh memiliki privasi dalam...