Apa itu Wheel of Emotions dan Apa Fungsinya? (Part 1)

Description

Halo, KALMers! Pernahkah kamu mendengar istilah wheel of emotions? Sesuai dengan namanya, roda emosi merupakan istilah yang berkaitan dengan emosi seseorang. Menurut American Psychology Association (APA), emosi merupakan pola reaksi yang melibatkan unsur-unsur pengalaman, perilaku, dan fisiologis saat seorang individu mencoba menangani masalah atau peristiwa.

Jadi, apa sebenarnya wheel of emotions itu? Dan kenapa penting untuk memahaminya? Yuk, simak artikel ini!

Wheel of Emotions

Wheel of Emotions atau roda emosi merupakan istilah yang merujuk pada gambaran atau media psikologis yang dapat digunakan untuk membantu individu mengidentifikasi emosi kompleks yang dirasakan. Roda emosi berguna untuk memahami asal, intensitas, dan tujuan di balik emosi tersebut, KALMers. 

Salah satu wheel of emotions yang paling populer dicetuskan oleh Robert Plutchik, Ph.D. Plutchik mengemukakan bahwa manusia memiliki delapan emosi primordial utama yang digunakan sebagai dasar bagi emosi-emosi lainnya.

6 Emosi Dasar Manusia

Tak lengkap rasanya jika membahas wheel of emotions tanpa paham mengenai 6 emosi dasar manusia yang merupakan titik pusatnya. 

Tahun 1970-an, psikolog Paul Ekman mengidentifikasi enam emosi dasar yang menurutnya dialami secara universal di semua budaya manusia. Keenam emosi tersebut adalah kebahagiaan (happiness), kesedihan (sadness), jijik (disgust), ketakutan (fear), kejutan (surprise), dan kemarahan (anger). Dia kemudian memperluas daftar emosi dasarnya dan memasukkan emosi lain seperti kebanggaan (pride), malu (shame dan embarrassment), serta kegembiraan (excitement).

1. Sedih

Kesedihan adalah jenis emosi yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosional sementara yang ditandai dengan perasaan kecewa, sedih, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk. Kesedihan dapat diekspresikan dalam beberapa cara, seperti menangis, menjadi lesu, dan menarik diri dari orang lain.

2. Takut 

Emosi takut merupakan salah satu emosi dasar yang dapat membantu menghindari bahaya yang mengancam. Emosi takut dapat berupa kekhawatiran, kecemasan, kegugupan, dan ketidakpastian.

3. Marah 

Seperti halnya rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam merespon sesuatu yang mengancam diri. Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan permusuhan, frustrasi, dan kebencian. Emosi ini sering diekspresikan dengan cara cemberut atau melotot, berbicara kasar atau berteriak, memukul, menendang, atau melempar benda.

Baca juga: Yang Terjadi dalam Tubuh Saat Kita Marah dan Lakukan 6 Trik ini Saat Marah Meledak-ledak

4. Senang 

Berbeda dari emosi lainnya, kebahagiaan adalah emosi yang cenderung diinginkan semua orang. Senang atau bahagia merupakan salah satu emosi positif yang didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan yang ditandai dengan perasaan puas, gembira, dan sejahtera.

5. Jijik

Emosi jijik sering kali direspon dengan penolakan kontak terhadap hal yang dianggap menjijikan. Emosi ini dipicu oleh penampilan, tekstur, dan bau tertentu.

6. Kaget/Terkejut

Emosi kaget merupakan emosi yang muncul dalam durasi yang singkat. Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kaget/terkejut dapat ditandai dengan ekspresi wajah seperti mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut, atau reaksi verbal seperti berteriak, menjerit, atau terengah-engah. Emosi kaget dapat membantu seseorang untuk lebih berhati-hati dalam merespon hal tertentu.

Keenam emosi di atas kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Plutchik, Ph.D menjadi 8 jenis yang sampai saat ini menjadi dasar dari wheel of emotions versinya.

Pentingnya Wheel of Emotions 

Lalu, kenapa sih kita perlu memahami roda emosi ini?

1. Menyadari Bahwa Semua Emosi Penting 

Semua emosi yang kita rasakan itu penting lho, KALMers. Memahami emosi dapat membantu kita menyadari bahwa lazim bagi seseorang untuk merasakan berbagai emosi, baik “positif” maupun “negatif”. Alih-alih berpikir mengenai apa yang ‘salah’ dengan emosi yang kita rasakan, kita dapat lebih berfokus pada kebutuhan emosional yang sebelumnya kurang terpenuhi. 

2. Resolusi konflik 

Dilansir dari Mind Body Green, roda emosi  bermanfaat untuk membantu individu dalam mengelola dan mengkomunikasikan emosi mereka secara lebih baik. Dengan kata lain, dengan memahami emosi kita, kita menjadi paham apa yang harus kita lakukan selanjutnya.

Jadi bagaimana menurutmu, KALMers? Itu tadi adalah sekilas informasi tentang wheel of emotions. Nah, di bulan Ramadan kali ini KALM akan banyak bahas mengenai emosi dan cara regulasi emosi yang baik, nih. Supaya emosimu tetap terjaga saat berpuasa. Nantikan artikel series KALM mengenai emosi selanjutnya, ya! 

Jika kamu butuh pendampingan berkaitan dengan hal ini kamu bisa unduh segera Aplikasi KALM (di sini)! Di aplikasi KALM, kamu dapat berkonsultasi dengan banyak pilihan Kalmselor yang siap menemanimu berproses. Semoga artikel ini bermanfaat!

 

Penulis: Dzulfani S Nisa 

Editor: Rachma Fitria & Lukas Limanjaya

Sumber: 

Karimova, H. (2022, February 7). The Emotion Wheel: What It Is and How to Use It. Positive Psychology. Retrieved from https://positivepsychology.com/emotion-wheel/

Cherry, K. (2021, July 1). How Many Human Emotions Are There?. Very Well Mind. Retrieved from https://www.verywellmind.com/how-many-emotions-are-there-2795179 

Nguyen, J. (2021, March 23). How To Use The Emotion Wheel To Better Understand Your Feelings. Mind Body Green. Retrieved from https://www.mindbodygreen.com/articles/emotion-wheel 

 

Baca Artikel Lainnya

Stress Language: Cara Tubuhmu Menanggapi Kondisi Stress

Hai KALMers! Kita semua pasti pernah merasa stres. Tapi, tahukah kamu bahwa stres punya "bahasa" sendiri yang sering kali terlihat dalam cara kita bereaksi? Ketika stres, tubuh dan pikiran kita bis...

Parents, Ketahui Hal ini Sebelum Menitipkan Anak ke Daycare!

Menitipkan anak ke daycare adalah keputusan besar bagi banyak orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan kerja. Namun, banyaknya kasus tidak menyenangkan yang terjadi di daycare akhir-...

Sedang Jadi Trend, Kapan Sebaiknya Mengajarkan Anak Dua Bahasa?

Mengajarkan anak dua bahasa atau lebih rasanya saat ini semakin populer dalam dunia parenting, ya KALM Parents. Banyak orangtua ingin anak-anak mereka tumbuh dengan kemampuan berbahasa lebih dari s...